Bakal ada putaran kedua neh. Semoga!!!

*Jangan biarkan Neolib menguasai kita*

Daeng Lalo 

--- Pada Rab, 15/7/09, Berthy B Rahawarin <brahawa...@yahoo.com> menulis:

Dari: Berthy B Rahawarin <brahawa...@yahoo.com>
Judul: [democraticintelligence] Isu Suara SBY di Bawah 50% di Tabulasi, KPU 
Diminta Klarifikasi
Kepada: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com, mediac...@yahoogroups.com, 
jurnali...@yahoogroups.com, psmindon...@yahoogroups.com, 
democraticintellige...@yahoogroups.com, "pineleng" <pinel...@yahoogroups.com>
Tanggal: Rabu, 15 Juli, 2009, 6:37 AM











    
            
            


      
       
Siapa tahu benar???


 
        
                Laurencius Simanjuntak - detikPemilu

Jakarta
- Koordinator Teknologi Informasi (TI) Tabulasi Suara dan Relasi KPU
Tim Megawati-Prabowo Arif Wibowo mendesak KPU segera mengklarifikasi
soal SMS yang beredar tentang penutupan tabulasi KPU berbasis SMS itu
akibat perolehan SBY di bawah 50 persen. Punya bukti?
 
 "Tim
juga banyak menerima SMS-SMS (perolehan SBY di bawah 50 persen) begitu.
Kami minta KPU untuk membuka apa dibalik tabulasi nasional tersebut.
Karena ada kecenderungan tabulasi yang dilakukan hanya untuk
menjustifikasi hasil dari quick count. Sekarang kok berhenti, kenapa
tidak diteruskan," kata Arif.
 
 Hal itu disampaikan Arif kepada
wartawan seusai menghadiri Rapimnas PDIP di Kantor DPP PDIP Lenteng
Agung, Jakarta, Rabu (15/7/2009). 
 
 Menurut Arif, sejak awal
memang banyak sekali pekerjaan dan perilaku KPU yang mencurigakan. Hal
ini disebabkan karena KPU selalu tidak transparan terhadap parpol atau
tim kampanye pasangan capres-cawapres yang akan bertanding.
 

"Sejak awal KPU tidak transparan soal metode teknologi tabulasi
nasional pada publik dan tim kampanye. Kami akan menginvestigasi
kebenaran info tersebut (SMS perolehan SBY di bawah 50 persen). Kalau
benar, itu berarti malapetaka bagi demokrasi," papar Arif. 
 

Sebelumnya beredar SMS yang isinya menyatakan bahwa perolehan suara
hasil hitungan manual KPU (real count) menunjukkan hasil yang
mengagetkan. Perolehan suara SBY Boediono memang berada pada urutan
pertama disusul pasangan Megawati-Prabowo dan JK-Wiranto. 
 

Akan tetapi, perolehan SBY yang diisukan SMS itu hanya memperoleh 47,32
persen akan berakibat terhadap adanya putaran kedua. Jika putaran kedua
terjadi, maka SBY harus mempersiapkan diri untuk bertarung kembali
dengan Megawati.
 
 Inilah SMS yang beredar mengenai perolehan real count KPU yang ditutup karena 
hasil perolehan SBY dibawah 50 persen.
 

"Kenapa tabulasi KPU dihentikan? Info dari YD peneliti IFES, karena
dilarang dipublikasikan tabulasi akhir yaitu: SBY-BUDI: 47,32%,
MEGA-PRO: 32,15%, JK-WIN: 20,53%. 
        (       yid     /       asy     )       


   wassalam,  ex toto corde,  Berthy B Rahawarin  brahawa...@yahoo. com     Quo 
res cumque cadunt, semper stat linea recta.   (Apa pun yang terjadi, senantiasa 
berdiri di garis lurus.)




      
 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? 
Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

Kirim email ke