Terlalu paranoid pimpinan perusahaan itu kalau hanya persoalan tawuran dijadikan alasan penerimaan tenaga kerja.
Sepertinya di Jakarta sepi dari tawuran. Waktu saya berkantor di YLBHI Jln Diponegoro, Jakarta, para mahasiswa UPI YAI melawan UKI tawuran hampir setiap tahun. Imbasnya setiap tawuran, jln diponegoro terpaksa selalu ditutup untuk menghindari lemparan batu pada "kontestan tawuran". Apakah mahasiswa UPI YAI dan UKI kena stigmatisasi akibat perilaku tawurannya? DL --- Pada Rab, 26/5/10, daengrusle <daengru...@gmail.com> menulis: Dari: daengrusle <daengru...@gmail.com> Judul: [blogger_makassar] Sarjana Asal Sulsel Terancam tak Kerja (was: Ricuh lagi kodong UNHAS) Kepada: blogger_makassar@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 26 Mei, 2010, 5:38 PM teman2 adami beritanya di Fajar: http://metronews. fajar.co. id/read/93700/ 61/sarjana- asal-sulsel- terancam- tak-kerja meskipun saya kira ini terlalu dini melakukan generalisasi, tapi layak juga dipertimbangkan. sepanjang pengalaman saya, INCO dan Chevron sangat 'antusias' merekrut lulusan Unhas, karena terkenal pekerja keras, cerdas dan tidak terlalu banyak nuntut....di INCO boleh dibilang 2 diantara 3 karyawan adalah alumni Unhas... di Chevron beberapa lulusan Unhas sangat diandalkan mulai dari level engineer hingga project manager... di BP, saya baru dapat 1 orang lulusan Perkapalan Unhas... trus kemaren ngobrol sama orang BPMigas, pas dia tahu saya asal Makassar, dia langsung bilang...."kalian ini diajarin di Makassar apa sih, emang berantem mulu ya?"... haha...saya bilang saja, itu sih kerjaan media yg terlalu kreatif cari berita...lagian memang mahasiswa makassar itu suka sekali berakting di depan kamera...klo ada media yg liput, mereka semangat, tp klo ga ada liputan media ya mereka libur juga... :D RABU, 26 MEI 2010 | 11:48 WITA | 59319 Hits Share | Sarjana Asal Sulsel Terancam tak Kerja MAKASSAR-- Nasib sarjana Perguruan Tinggi (PT) di Makassar terancam ditolak untuk bekerja di sejumlah instansi swasta. Bahkan beberapa perusahaan sudah mengumumkan melalui situs internet untuk tidak mengakomodir sarjana asal PT di Makassar. Hal itu dibeberkan Walikota Makassar, Ilham Arif Sirajuddin saat memberikan sambutan di Kantor Kementerian Agama, Selasa (25/5) kemarin. Menurutnya, sudah banyak perusahaan yang memberikan peringatan di sejumlah jejaring internet untuk tidak mengakomodir alumni PT asal Makassar di perusahaannya karena dianggap tidak menunjukkan etika sopan santun saat berstatus mahasiswa. Hal itu sangat merugikan karena selama ini masih banyak mahasiswa asal Makassar yang berprestasi, namun harus mengalami diskriminasi di dunia kerja akibat perilaku sejumlah mahasiswa yang berprilaku tidak etis. Ilham menganggap, perlu pembentukan karakter manusia di Makassar, khususnya di kalangan mahasiswa yang dianggap sudah kurang beretika. Sebab selama ini mahasiswa telah terkontaminasi eforia reformasi, sehingga perlu ada perbaikan format etika sopan santun dalam pengelolaan eforia reformasi. “Jika eforia reformasi terus dibawa saat berinteraksi dengan masyarakat, maka akan sangat resisten dalam memunculkan masalah,” ungkapnya. (mg12)