Satu sodoran yang menggeletik. Tulisan dan suatu analisa yang banyak 
mendapatkan sorotan yakni yang membahas adanya tiga "macam" ("kwalitas") suku 
Tionghoa yang menghuni T-net sini. Dipaparkan disitu bahwa ada perbedaan yang 
men-detail antara orang Tionghoa yang berdiam di luar negeri dan yang 
berdomisili di Indonesia. Dan satu lagi orang2 Tionghoa yang diklasipikasi 
sebagai atau punya warna "abu2"
   
  Tidak bisa disangkal bahwa pembagian, penggolongan orang Tionghoa berdasarkan 
tempat domisilinya akan membawakan atau akan berakibat memberikan "warna" 
kepada kedua golongan suku Tionghoa ini. Ini tentunya bisa dilihat dari 
sikap,pendirian dan pengejawantahan  dari pendiriannya, yang sebagai buktinya 
bisa dilihat dari apa yang mereka2(yang berdomisili di dalam maupun di luar 
negeri) tumpahkan dalam bentuk tulisan di pelbagai milis umum ini.
   
  Tentunya kita bisa bertanya apakah kita setelah membaca semua pokok pikiran 
dari kedua pihak (kubu) kita bisa mengambil kesimpulan secara apriori bahwa 
golongan ini dan golongan lainnya itu punya sikap yang antagonistis melulu 
ditentukan oleh aspek tempat domisilinya? Tidak 100% benar, karena sikap 
seseorang itu selain  pengaruh domisili atau itempat yang berbeda tapi yang 
lebih penting adalah aspek yang mendasari seseorang itu punya  sikap ini atau 
itu (sikap yang berbeda) itu didasarkan oleh , keadaan sosio ekonomis dan 
terutama politis dan sikon pengaturan dan per-uu-an setempat( dimana mereka2 
ini berdiam)
   
  Tempat domisili, tempat seseorang itu hidup dan bekerja akan punya pengaruh 
besar dan optimal yang akan menentukan sikap dan perbuatan seseorang itu dalam 
kehidupan se-hari2nya, termasuk apa yang mereka katakan dan perbuat.
   
  Suatu fenomena tak terbantahkan? Tanda tanya dalam tanda kurung menandakan 
kalau suatu ungkapan itu dalam hal ini suatu fenomena bisa dikaji dan 
membawakan arti yang berlainan tergantung dari mana kita melihat dan terutama 
bagaimana sikap kita terhadap sesuatu aspek kehidupan. 
   
  Penggolongan suku Tionghoa dalam katagori dan perbedaan sikap antara suku 
Tionghoa berdasarkan domisilinya lebih banyak bisa dikatakan sebagai sutu 
kajian hipotesa. Disinilah sukarnya apabila kita itu meninjau dan memasuki 
suatu aspek sosial dari suatu persoalan. Tidak bisa disamakan seperti aspek 
eksakta, bukan suatu masalah matematis yang hasilnya tidak bisa di-tawar2 lagi. 
Tapi suatu hipotesa itu bisa dirumuskan sebagai suatu kebenarana atau menuju 
kesuatu realita karena adanya suatu tendensi yang menunjukkan suatu realita dan 
dengan begitu bisa dikatakan sebagai suatu kebenaran.
   
  Tidak bisa disangkal bahwa bukan cuman suku Tionghoa thok yang akan punya 
sikap berlainan dengan sesama sukunya yang berdiam di tanah asalnya. Ini bisa 
dilihat terutama dan contohnya sudah diperdebatkan dalam milis ini.  Disebutkan 
disini bahwa sikap orang Tionghoa di LN itu banyak yang diklasipikasi sebagai 
pencemong, bahkan dikatakan sebagai penghianat terhadap tanah tempat 
kelahirannya. Ini terutama bisa dilihat didalam perdebatan dalam milis ini, 
misalnya soal pembantaian Mei 98 ini.  Di lain pihak  terasa juga bahwa suku 
Tionghoa yang berdiam di Indonesia menyuarakan sikapnya, ambil sebagai contoh 
misalnya juga peristiwa Mei 98 ini, mereka lebih banyak menyikapinya sebagai 
sesuatu yang perlu di-lupakan saja , tidak perlu mengungkit-ungkit perkara ini 
lagi.
  Padahal didunia ini tidak kurang contohnya dimana suatu peristiwa misalnya 
museum holocaust di Jerusalem dan banyak tugu2 peringatan peristiwa penting 
selalu dikunjungi dan setiap tahun diadakan upacara peringatannya.
   
  Disinilah terlihat  suatu kegamblangan  perbedaan sikap dari cara melihat dan 
menyikapi suatu perkara apalagi suatu  seperti peritiwa Mei 98 ini.
  Suku Tionghoa yang berdiam di LN yang sudah terbiasa hidup, bekerja dan 
mengasuh keluarganya dalam alam kesejukan dan terlebih lagi dalam alam THE RULE 
OF LAW" tidak bisa tinggal diam apabila menghadapi suatu perkara maha besar 
seperti tindakan yang anti HAM. Mereka yang hidup di alam , menghirup dan 
berkecimpung dalam milieu the rule of law akan sukar tinggal diam apabila 
menghadapi suatu peristiwa anti HAM.
   
  Sebaliknya bagaimana sikap orang, suku Tionghoa yang hidup didalam negeri. 
Tidak bisa disalahkan 100% apabila mereka(yang berdomisili di Indonesia)ini 
punya sikap berlainan, bahkan sikap antagonistis dalam menyikapi suatu perkara 
yang sama dibanding kan dengan suku Tionghoa yang hidup di LN.
  Dalam garis besarnya  sikap dan pendirian seseorang sangat dan berbasis  ke 
aspek dan dipengaruhi besar sekali dilihat dari dan dimana dia bertempat 
tinggal.  Bagaimana sikap mereka2 (orang2 Tionghoa)  ini yang berdiam di dalam 
negeri Indonesia. Atribut bahwa mereka ini dikatakan sebagai orang2 yang 
menyepelekan suatu perkara besar, albeit peristiwa Mei 98 ini menimpa juga 
golongannya, tapi mengapa orang2 ini mudah menyepelekan peritiwa ini. Bahkan 
orang yang menggugah peritiwa ini diklasipikasi sebagai penjual HAM di bazar 
HAM.  Memang bagi mereka yang berdiam di dalam negeri karena pengaruh sikon 
ekonomi dan sosial dan mileu yang jauh dari the rule of law maka opsi bagi 
mereka ini sangat meciut wawasannya. Tidak ada opsi lain bagi mereka untuk 
menyuarakan sesuatu yang kritis terhadap peritiwa Mei 98 ini. Mereka lebih 
condong mengambil suatu sikap yang berkonotasi: apppeasement, ke condongan  ini 
mungkin didasari oleh kekuatiran mereka dan ingin menyelamatkan diri
 ketimbang memperburuk sikon yang tak menentu dikemudian hari. Disinilah 
perbedaan yang mendasar anatar satu golongan yang sama tapi berbeda tempat 
domisilinya. 
  Satu golongan yang hidup di negara yang di ayomi oleh sistim the rule of law 
akan berbeda jauh dengan sikap dan pendirian seseorang yang hidup dalam 
kungkungan the law of the jungle  dalam menghadapi dan menentukan sikap atas 
suatu kejadian atau peristiwa.
   
  Jadi fenomena dimana satu suku sama tapi berbeda tempat tinggalnya akan 
berdampak terhadap sikap, pendirian dan watak seseorang.  Tapi hipotesa tentang 
fenomena ini menjadikan tidak terbantah karena satu suku tapi berdiam di tempat 
yang berlainan akan memperlihatkan suatu perbedaan yang besar dalam menyikapi 
suatu perkara. 
  Ambil suatu misal , apabila Indonesia sudah maju sikonnya, misalnya bukan 
negara dimana the law of the jungle merajalela maka orang2 suku Tionghoa ini 
tidak akan berbeda menyikapi suatu sikon dalam hal ini perkara HAM.
   
  Suatu contoh menyolok untuk menyikapi problema perbedaan sikap dan pendirian 
ini.....contoh dalam kehidupan realita.... tidak ada tuh orang Tionghoa yang 
jadi konglomerat dan berkolusi dengan pejabat negara di negara2 Barat.  
Misalnya ada tidak kepalang tanggung konglomerat semacam ini akan kena jerat 
hukum atas perbuatan main kayunya. Boro2 Tionghoa lha wong sama2 orang bule 
saja seperti Ken Lay dan Jeff Skilling saja kena kemplangan hukuman penjara 3X 
hidup kurungan penjara.  Baru kalau ada perkara macam begini dan dituntasi 
seperti di negara Amrik ini baru kita (baik yang di dalam/maupun LN) bisa 
dikatakan  punya visi dan pendirian dan sikap yang sama.
   
  Sementara ini kita, yang didalam dan luar negeri akan punya sikap yang 
fundamentil berbeda, jadi no big deal, karena memang sampeyan2 (orang2 yang 
hidup didalam negeri) dan hidup di alam law of the jungle tidak punya opsi lain 
selain mengembik meng-appeasement sesuatu yang maha penting seperti peritiwa 
Mei 98 dan semua kejadian2 yang anti HAM, simple as that!
   
  Harry Adinegara
   

 Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get to your groups with one click. Know instantly when new email arrives
http://us.click.yahoo.com/.7bhrC/MGxNAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to