Sebagaimana diketahui, kami dari HKSIS pada tgl. 24-25 Mei yl. menyelenggarakan Forum "Tionghoa Bergabung Dengan Masyarakat Arus-Induk" di HK CIty Univ., agar kawan-kawan yang tidak hadir bisa mengikutinya, baiklah secara berangsur akan saya orbitkan makalah-makalah beberapa pakar untuk diketahui, syukur bisa ada masukan pendapat-pendapat yang membangun.
Silahkan. Salam, ChanCT ?Suku Tionghoa bergabung dengan Masyarakat Arus Induk?: Sebuah Pengantar (Abstrak) Prof. Dr. Leo Suryadinata (Singapore) Topik ini kelihatannya sederhana, padahal sangat kompleks. Apakah etnis Tionghoa belum lagi berintegrasi ke dalam masyarakat arus induk? Kalau jawabannya ialah positif, maka, perlukah etnis Tionghoa berintegrasi dengan masyarakat arus induk (mainstream society)? Apakah yang dimaksud dengan ?masyarakat arus induk?? Apakah itu masyarakat yang berdasarkan pribumi? Di samping itu, apakah etnis Tionghoa di Indonesia merupakan satu kelompok yang homogen atau heterogen? Andaikata etnis Tionghoa merupakan sebuah masyarakat yang heterogen, apakah benar bahwa semua etnis Tionghoa belum juga berintegrasi dengan masyarakat arus induk? Selanjutnya, beberapa pertanyaan juga patut diajukan: Bagaimana baru bisa dikatakan bahwa etnis Tionghoa sudah berintegrasi dengan masyarakat arus induk? Apakah berarti bahwa etnis Tionghoa harus menjadi sebagian dari ?Bangsa Indonesia?? Kalau memang demikian, apakah yang dimasudkan dengan ?Bangsa Indonesia?? Apakah Bangsa Indonesia merupakan kelompok budaya yang berdasarkan ?pribumi?? Bagaimanakah posisi etnis Tionghoa dalam konsep ?Bangsa Indonesia? ini? Apakah perbedaan antara ?bangsa? dan ?warganegara?? Pada tahun enampuluhan, Sukarno mencetuskan konsep Bangsa Indonesia yang agak baru, apakah perbedaannya dengan konsep Bangsa Indonesia yang berdasarkan ?pribumi?? Dan mengapa konsep itu tidak diterima ketika Soeharto berkuasa? Setelah Soeharto lengser, berhubung dengan adanya dampak globalisasi dan demokratisasi, politik dan masyarakat Indonesia telah mengalami perubahan yang besar. Apakah konsep ?Bangsa Indonesia? ini juga mengalami perubahan? Benarkah konsep ?Bangsa Indonesia? yang berdasarkan ?pribumi? sudah dicampak jauh-jauh? Apakah kebijakan yang baru sudah dilaksanakan? Adakah perbedaan antara teori dan praktis, atau antara konsep dan kenyataan di lapangan? Mengambil bagian dalam proses politik (political participation) merupakan satu tanda berintegrasinya sesuatu kelompok ethnis dengan ?masyarakat arus induk?. Apakah yang telah terjadi atas partisipasi politis etnis Tionghoa di Indonesia selama sepuluh tahun ini? Apakah kesempatan dan tantangan yang dihadapi oleh kelompok etnis Tionghoa pada masa kini? Di samping itu, hadirnya globalisasi dan bangkitnya Tiongkok sebagai negara raksasa di dunia internasional telah membawa dampak yang luar biasa kepada etnis Tionghoa di Indonesia. Apakah Tiongkok telah memperkenalkan kebijakan baru terhadap etnis Tionghoa? Apakah dampaknya terhadap posisi etnis Tionghoa-Indonesia dalam ?Bangsa Indonesia?? Apakah pengaruhnya terhadap kedudukan ekonomi etnis Tionghoa di Nusantara? Apakah dampaknya terhadap hubungan antara suku-bangsa, terutama antara Tionghoa dan non-Tionghoa di bumi Garuda? Lebih banyak positifnya atau negatifnya? Semua pertanyaan di atas ini ada sangkut-pautnya dengan tema forum ini. Laporan saya yang singkat ini tidak bermaksud untuk memberikan semua jawaban, akan tetapi mencoba menampilkan beberapa hal dan pandangan yang saya anggap cukup penting untuk dijadikan bahan diskusi, agar supaya kita bisa lebih menghayati permasalahan etnis Tionghoa di Indonesia.