Sobron Aidit :




K I S A H  S E R B A - S E R B I
( Sebuah Patung - lanjutan dan
habis )


Ketika saya agak lelah dan merasa capek - lalu terlihat patung itu. Karena 
patung itu saya letakkan di atas meja - rak buku-buku - di bagian atas dari 
komputer-internet kami, semangat saya jadi berkobar lagi - ada apinya. Dan 
saya mulai lagi berpikir dan pelan-pelan menulis - menulis lagi. Pokoknya 
patung itu merupakan simbul semangat yang menyala-nyala agar terus bertahan 
- maju ke depan dan teruskan bekerja. Dan saya bekerja sebagai penulis, maka 
pekerjaan saya yalah menulis dan menulis. Saya kira ada pengaruh baiknya 
bagi saya pabila saya sering-sering mengamati patung itu.

Betapa orang tua yang memikul pena yang begitu besar bagaikan balok buat 
penyangga rumah. Dan orang tua itu agak terbungkuk-bungkuk karena beratnya 
pena itu. Pabila saya amati sungguh-sungguh dan lama-lama, orang yang 
memuikul balok-pena itu bukanlah wajah saya. Sebab perawakannya bagus 
bentuknya - sedangkan saya jelek tampangnya! Jadi tidak ada samanya dengan 
rupa dan wajah saya. Orang tua itu tampak gagah sekali walaupun ketika itu 
dia dengan memikul pena itu jadi tampak agak terbungkuk sedikit. Sedangkan 
saya secuilpun tak ada rupa dan tampang gagahnya! Sudah pasti orangnya 
samasekali bukan saya dan tidak mirip saya.

Jadi kalau begitu apanya dong? Yang saya ambil kepastian arti dan hakekatnya 
- Orang Tua Yang Memikul Pena itu adalah saya - adalah kehidupan saya - 
adalah penggambaran perjalanan hidup saya. Dan lagi apa gunanya Mbak 
Dolorosa sampai begitu tertarik membuat patung yang begitu bagus - indah dan 
sangat mempesona. Dengan bahan sejenis perunggu berwarna agak kecoklatan. 
Dan perlu orang mengantarkannya buat diberikan kepada saya - dari Jakarta 
sampai ke Paris. Dibawa dan ditiipkan kepada Lisabonna yang sudah saya kenal 
sebelumnya - gadis yang sangat baik - peneliti sastra Indonesia - khususnya 
tentang Lekra.

Ketika saya menghadapi komputer - buat menulis - mengarang - saya selalu 
melihat patung yang sangat indah penggambarannya itu. Dan saya merasa ada 
kekuatan - ada semangat buat terus bekerja. Pada pokoknya saya menulis 
setiap hari - sudah merupakan pekerjaan harian saya : seperti orang masuk 
kantor. Pabila di Holland, lebih enak dan praktis - sebab 
komputer-internetnya ada di kamar-kerja merangkap kamar-tidur saya - bisa 24 
jam terus-menerus menggunakannya. Tapi pabila di Paris - saya harus selalu 
ke warnet - warung internet yang sewanya satu jam 1.50 sampai 2 euro. Dan 
saya seperti orang ngantor - berangkat jam 07.30 - pulanng tengah hari.

Makin lama saya merasa sangat sayang kepada patung itu. Dalam hati saya - 
nah itulah saya - membawa dan memikul pena besar dan berat itu. Yang saya 
artikan - bekerja sebagai penulis profesional - yang matapekerjaan hariannya 
adalah menulis dan menulis. Dan pekerjaan begini yang sudah saya alami 
selama ini - terlalu banyak keluarnya, dan terlalu sedikit masuknya atau 
pemasukannya dalam pengertian honor atau royaltinya. Tidak banyak atau 
sangat sedikit pengarang - sastrawan yang bisa hidup hanya semata-mata 
mengandalkan dari profesi pekerjaan menulis - mengarang. Rasanya bisa 
dihitung dengan jari sebelah tangan. Antaranya - mungkin - satu-satunya 
pengarang yang bisa hidup semata-mata dari tulisannya hanyalah Pramoedya 
Ananta Toer. WS Rendra-pun tidak bisa pabila semata-mata dari hasil 
tulisannya - dia mencari obyek lain buat kehidupannya.

Ada yang mau saya tuliskan tentang patung ini. Karena saya sudah sangat 
menyayangi patung ini - maka saya periksa relung-relung bagian 
jantung-sanubari yang paling dalam dari diri saya. Sekiranya ada orang yang 
mau membeli patung itu dengan harga begitu mahal - sedangkan saya ketika itu 
sangat perlu uang - karena sudah sangat kanker - kantong kering - apakah 
saya akan lepaskan sekiranya ada orang menawar seharga 1000 euro? Rasanya 
dan dari perasaan dan pikiran saya yang dalam - akan saya katakan tanpa 
ragu-agu - sorry secara pribadi saya memang sangat membutuhkan uang sekarang 
ini - tetapi buat menjual dan melepaskan patung ini - patung tentang saya 
sendiri - maafkan - patung ini tidak akan saya jual - tidak akan saya lepas. 
Betapa harga dengan nilai tak tertakar tentang adanya - tentang eksisnya 
patung ini di kamar kerja saya dan tetang riwayat patung ini dari mana 
asalnya dan bagaimana melahirkannya. Biarlah patung yang dibuat Mbak Dolo 
yang diantarkan Lisa ini punya sejarah yang khusus,-

-----------------------------------------------------------------

Paris,-  29 November 05,-







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to