Kesulitan Dana, Penghargaan Yap Thiam Hien Ditiadakan

 

Jakarta, Kompas - Pemberian penghargaan Yap Thiam Hien yang rutin diberikan setiap tanggal 10 Desember sejak tahun 1992, untuk tahun 2005 ini tidak diadakan. Dengan demikian, pemberian penghargaan untuk orang atau kelompok yang memperjuangkan hak asasi manusia itu telah dua kali ditiadakan, yakni pada tahun 1997 dan 2005.

Alasannya serupa, yakni kesulitan dana, kata Ketua Dewan Pendiri Yayasan Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Yapusham) Todung Mulya Lubis, Selasa (13/12). Yapusham tak dapat melakukan seleksi dan pemilihan calon penerima Yap Thiam Hien karena tidak ada dukungan finansial.

Tahun ini kita hampir tidak mendapat back up dari dunia usaha yang concern dengan HAM, kata Todung Mulya Lubis, dengan didampingi Direktur Eksekutif Lembaga Monitoring Hak Asasi Manusia Imparsial Rachland Nashidik.

Todung Mulya Lubis menyampaikan, Yap Thiam Hien adalah pengacara yang memberikan penghargaan kepada sesama manusia tanpa membedakan latar belakang.

Menurut Todung Mulya Lubis, saat ini perjuangan HAM dikalahkan oleh perjuangan melawan korupsi dan terorisme. Keberpihakan pada HAM masih menjadi semacam retorika. Pemerintah juga semakin rendah komitmennya terhadap HAM.

Todung Mulya Lubis menggambarkan, proses pemberian penghargaan Yap Thiam Hien membutuhkan waktu sekitar enam hingga tujuh bulan dengan biaya Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar. Tahun ini bantuan finansial yang diterima kurang dari Rp 50 juta. (idr)



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




SPONSORED LINKS
Indonesia Culture Chinese


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke