Memasuki alam sekolah merupakan suatu pintu gerbang menuju masa depan yang membahagiakan. Minimnya jurusan yang ada di universitas tidak membuat minat para penyongsong kebahagiaan mundur.Mereka tetap memasuki jurusan yang tidak menjadi idealisme nya tetapi yang terpenting bagi mereka adalah duduk dan belajar di bangku kebahagiaan.
lulusan dari luar negeri sedari dulu telah membanjiri nusantara ini dengan membawa disiplin ilmu yang tidak berbeda dengan yang berada di nusantara. dan itu menjadi awal dari serbuan para intelectual mendahului era pasar bebas. belom juga pemerintah jera dengan adanya kasus tersebut diatas.Malah ada sinyal bahwa pemerintah merasa diuntungkan dengan ada nya SDM yang bisa bersaing nama di luar negeri.serangan kedua adalah muncul nya sekolah - sekolah internasional yang membumi dayakan bahasa inggris sebagai bahasa penghantar. keterbatasan dana pemerintah untuk terus mensubsidi sekolah - sekolah pemerintah selalu di kumandangkan sebagai satu - satunya kendala. tetapi kalau kita lihat sejarah sedari jaman belanda bahwa pendidikan adalah pisau bermata dua untuk pihak yang berkuasa. semangkin rakyat nya cerdas semangkin banyak kaum intelectual yang akan mengkritik dan memberikan saran sehingga mampu menggoyang suatu kekuasaan karna tidak lagi dinilai masyarakat sebagai yang mengerti semua persoalan dalam negeri. Seperti apa sebenarnya yang harus disingkapi oleh penguasa? tuntutan mahasiswa baru baru ini untuk meningkatkan subsidi bagi pendidikan sebesar 20 persen tidak mendapat tanggapan yang signifikan.Para guru dan murid masih saja di benturkan dengan biaya spp dan uang pangkal menjulang.kalau saja spp nya murah, pastinya uang bangunannya besar. kalau uang spp dan bangunannya murah tetapi uang ekstra kurikulernya tinggi.Terlepas dari biaya yang tinggi sebenarnya masih ada harapan bahwa anak bangsa bisa merasakan dunia pendidikan.Yakni mutu dari sekolah yang di jalaninya. pembuatan kurikulum yang terus menerus diganti, buku2 sejarah yang tidak berorientasi pada fakta, dan pembelajaran bahasa lain selain indonesia yang salah sasaran menandakan bahwa sebenarnya kita belom siap membuat suatu kurikulum yang bermanfaat bagi anak bangsa kita sendiri, kasarnya kita tidak tahu apa yang kita mau. kurikulum yang berorientasi pada mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa atas ancaman dalam negeri sendiri merupakan suatu kesalahan fatal.Justru sesungguhnya dunia pendidikan adalah dunia yang paling netral melebihi legalitas kekuasaan yang berkuasa. sementara saat ini, dunia pendidikan tidak lebih dari pencetakan anak bangsa yang siap kerja pada oranglain atau berlutut pada kekuasaan yang ada. itulah salahnya. seyogyanya kita harus melihat bahwa pendidikan bukan hanya dari kata didik atau dikte melainkan memberikan kebebasan dalam berkarya dan berorientasi pada bagaimana menciptakan lapangan kerja dan berorientasi pada penggalian usaha kecil menengah pada industri dalam negeri seperti kerajinan tangan dsb.Sehingga diharapkan dengan didukung oleh lulusan yang siap untuk mandiri bangsa kita bisa menjadi raja atas negeri sendiri dan bukannya teriak teriak memanggil investor asing untuk menanamkan modalnya kedalam negeri dan memperkerjakan anak bangsa. Terimakasih Semoga bermanfaat, Steeve ____________________________________________________________________________________ Looking for earth-friendly autos? Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center. http://autos.yahoo.com/green_center/