Sobron Aidit :

C O R A T - C O R E T  dari   J A K A R T A
( Cerita Seorang Sopir Angkot )

Biasanya kalau saya naik angkot, saya akan memilih duduk di depan sebelah 
sopir. Saya tidak kuat buat duduk di belakang, sebab dengkul tempurung lutut 
saya ini ada athrose - pengapuran. Dan sakit sekali bila ditekuk ketika 
duduk dalam angkot yang sempit dan padat itu. Duduk di depan sebelah sopir - 
biasanya buat dua orang penumpang. Dan dapat dibayangkan betapa akan 
sempitnya duduk bertiga berendengan dengan sopir.

Ada kalanya penumpang yang duduk di depan itu, ketika saya mau numpuk duduk 
di sebelahnya, dan sesudah saya katakan minta maaf karena saya ini sakit 
kakli - tidak jarang penumpang itu lalu mengalah dan dia pindah ke belakang. 
Saya selalu akan berterimakasih pada penumpang itu dan disertai minta maaf 
karena dia terpaksa pindah duduk. Tetapi adakalanya - penumpang itu 
masakbodo sama orang tua seperti saya ini! Peduli amat!

Kemaren sudah saya tuliskan bahwa pabila saya sudah ke luar dari rumah dan 
menuju ngantor, itu artinya perjuangan sudah akan dimulai! Apa itu? Berdiri 
di tengah panas mentari - di jalanan berdebu - menunggu angkot. Angkot 
datang - lalu berjuang buat meletakkan pantat di secuil tempat yang 
bersempit-sempit. Lalu diayak dan digoyang jalanan yang penuh lobang 
menganga - bagaikan kolam renang kecil - kubangan kerbau-sapi. Di sepanjang 
jalan yang setiap hari saya lewati - banyak gerobak sampah membuangkan dan 
melemparkan sampah di kali yang hitam legam itu. Sudah kotor dan bau busuk, 
lalu sampah dituangkan lagi ke bawah sana - yang airnya hitam-legam. Dan 
sudah tentu kali yang seharusnya mengalir lancar, menjadi macet dan penuh 
kotoran. Dan inilah sebagian Jakarta pinggiran yang saya lihat! Melihat ini 
semua, terganggu syaraf saya!

Kaum miskin? Mungkin ada dan banyak di pinggiran kota. Sedangkan di dalam 
kotanya - sangat terselimut - tersembunyi. Sebab bagaimana mau saya katakan 
banyak orang miskin dan sangat sengsara dan menderita - kalau begitu banyak 
restoran pada penuh pelanggan - orang-orang makan. Begitu banyak isi semua 
mall dan hipermarket - baik itu Carrefour - Giant yang dua-duanya dari 
Perancis, maupun Hero - Matahari - Gelael - Superindo dan pasaran biasa. 
Kereta api penuh - pesawatudara penuh - kapal-laut penuh - bioskop - 
diskotik - klab-klab-malam penuh sesak - warung makanan kaki-lima, semua 
penuh orang-orang makan dan belanja. Banyak sekali orang duduk-duduk 
menikmati  es-krim dan jajanan - nyami'an - sambil menikmati musik. Jadi di 
mana itu kemiskinan - dan kesengsaraan?

Lama juga terpikir tadinya. Ternyata kemiskinan dan kesengsaraan - 
pengangguran - dan berjenis derita akibat terpuruknya Indonesia itu - akan 
sangat terlihat pabila mendekati pinggiran kota. Atau di kota-kota kecil 
lainnya di Indonesia ini. Cukup banyak orang-orang miskin yang dari rumah ke 
rumah menanyakan apakah ada bekas-bekas nasi yang sudah kering? Apakah ada 
bekas-bekas kerak? Semua makanan ini, mereka olah lagi buat makanan. Ada 
juga yang hanya makan sekali sehari. Dan bukannya tidak ada sebagian kecil 
orang yang tidak punya bahan makanan buat hari itu. Harus mencari lagi ke 
mana-mana, termasuk mengemis dan minta-minta. Dan ada yang bahkan tidur di 
becak ketika tukang becaknya sudah selesai narik. Dan becak tadi menjadi 
"rumah dan tempat tidur" orang-orang tertentu.  Dan orang-orang tertentu itu 
ada yang sudah tua renta - dan bahkan bekas tapol! Ada yang bekas tamatan 
Pulau Buru selama belasan tahun itu.

Tadi pagi ketika saya naik angkot dan duduk di depan sebelah sopir, saya 
lihat sopirnya berwajah gelap - murung - dan tampak sedih. Beberapa menit 
"kami berdua" berdiaman. Tapi segera saya sapa dengan selembut mungkin - 
mengapa dan ada apa? Rupanya sang sopir dari "Jawa - Jawanya dari Tegal". 
Tadinya saya sangat sulit mengerti apa yang keluar dari mulutnya - sebab 
bahasanya sangat medok - sangat berbau Tegal. Tapi lama-lama setelah saya 
simak baik-baik, mengerti juga akhirnya.
".....lha apa nggak panik kan pak......datang-datang saya...eh dia minta 
pisah....Udah idup lima taon ama saya..tehu-tahu dia minta 
pisah......cerelah pak begitu namanya. Anak baru satu...sedang 
baek-baeknya....lucu banget..."
"Kenapa jadi begitu - sampeyan apain istri sampeyan.....",-
"Sumpah mati pak...nggak diapa-apain........tapi....hanya dia tahu, saya 
dilaporin entah teman saya yang mana...saya kalah maen...uang setoran hampir 
nggak nyampe. Main judi ringan pak - hanya itu doang!",-

"Kok sampeyan bilang hanya itu doang! Itu kan nggak baek...kok sampeyan 
sampai maen judi sih...udah tahu sampeyan setengah mati cari duit buat anak 
istri......coba deh sampeyan ingat-ingat dan pikir-pikir, dia yang salah 
atau sampeyan nyang salah...coba deh pikir...", kata saya.
Lama kami berdiaman. Saya sendiri heran "atas keberanian saya ini", kok 
terkeluarkan juga apa yang saya rasakan dan apa yang mau saya katakan.
"Cari duitnya susah-susah - setengah-mati.....eh..eh, sampeyan abiskan buat 
berjudi...Sampeyan apa nggak gila?!"

Lama lagi kami berdiaman. Tak disangka tak dinyana........dia berkata lagi 
dengan pelan dan terbata-bata.....
"Betul juga sih pak......saya nyang salah....tapi kalio dia bener-benar 
minta pisah - cere...lha bagaimana saya...bagiamana anak saya yang masih 
kecil itu.....?"
"Sampeyan harus datang kepadanya...berjanji sungguh-sungguh bahwa sampeyan 
tidak akan maen judi lagi....tobat dan pisah habis dengan maen judi 
begituan! Itu dulu deh yang sampeyan kerjakan!", kata saya.

Setelah lama dia diam dan saya hampir sampai ke tempat tujuan, saya katakan 
..pinggir.....saya stop di sini. Ketika saya mau membayar..dia menolak. Tapi 
saya berkeras menyisipkan uang lebih dari bayaran biasa.....dan saya lihat 
dia melihat dan mengamati saya. Dalam hati saya.....ada-ada saja setiap hari 
begitu banyak perkara dan peihal yang saya temui. Tetapi saya merasa puas,- 
yang kata orang dengan peribahasa lama...banyak berjalan banyak yang 
dilihat, banyak yang dilihat banyak yang diketahui, dan kita banyak belajar 
bahwa betapa beragamnya kehidupan ini,-

------------------------------------------------------------

Kelapa Dua - Jakarta,-  13 Agustus 05,-






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
<font face=arial size=-1><a 
href="http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hjk1kdi/M=362329.6886307.7839373.3022212/D=groups/S=1705329729:TM/Y=YAHOO/EXP=1123916672/A=2894324/R=0/SIG=11hia266k/*http://www.youthnoise.com/page.php?page_id=1998";>1.2
 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery</a>.</font>
--------------------------------------------------------------------~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to