Sobron Aidit :
   
  K O L O M   S A Y A
  ( Himbauan Kedua )
   
   
  Himbauan kedua ini - tidak begitu banyak bedanya dengan himbauan pertama 
dulu. Himbauan pertama, pemerintah mengirim Yusril langsung datang ke negeri 
Belanda buat bicara -bicara dan menjelaskan maksud pemerintah yang waktu itu 
masih di zamannya Gus Dur. Agar kaum eksil mau dan siap pabila mau pulang, 
tanpa menyebutkan sekat-sekat dan katup-katupnya mau dan bisa dicabut, uu dan 
ketetapan nomor 25 tahun 1966,-
   
  Nah pabila dibandingkan dengan himbauan pertama dulu - rasanya yang ini lebih 
mundur malah. Kenapa? Dulu buat semua kaum eksil - kini hanya buat para 
mahasiswa - mahid saja - mahasiswa ikatan dinas saja. Yang katanya ada lebih 
500-an orang,-  Dan eksil lainnya nggak digubris. Padahal yang tidak ada 
sangkut pautnya dengan mahid tadi, cukup banyak - malah sudah menurunkan 
generasi kedua dan ketiga - dengan cucunya. Kongkritnya seperti saya ini dan 
banyak teman-teman lainnya.
   
  Nah inilah beda antara himbauan pertama dan kedua itu. Pemerintah jangan lalu 
marah dan uring-uringan, kalau ada celetukan tidak percaya atau kurang percaya 
atau meragukan. Bukankah ada peribahasa - kearifan-lama kita yang bilang 
"sekali lancung keujian, seumur hidup orang tak percaya"!  Semoga saja jangan 
begitulah - lihat-lihatlah dulu perkara sebenarnya. Bukankah yang ( mau ) 
dihimbau ini rata-rata bukan orang biasa - tetapi kaum intelektuil yang 
rata-rata sudah sarjana ya kan?
   
  Lagi pula usia rata-rata yang dihimbau itu sudah sekitar berusia 70-an - 
lebih atau kurang sedikitlah. Nah, tidak sedikit yang sudah mulai bicara 
tentang semua ini - terutama beberapa organisasi dan LSM yang ada di tanahair 
dan juga di luarnegeri - sepertri dari Jerman. Yang isi pokoknya sangat baik - 
mengingatkan pemerintah - kalau ada yang mau dan siap mau pulang lalu apa 
kelanjutannya? Jangan sampai menelantarkan dan menyia-nyiakan orang. Sebab yang 
dihimbau ini - sudah tua dan ada yang sudah tua renta. Mau apa mereka nanti - 
kerja apa - lalu banyak lagi yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan dari 
banyak segi. Mau hidup dari nol lagi?
   
  Mulai dari nol lagi - dari yang samasekali tidak ada? Agar dipikirkan buat 
kelanjutan dari kehidupan mereka. Misalnya pengalaman saya, tidak seorangpun 
baik dari keluarga saya maupun dari teman - sahabat serta kenalan saya yang 
setuju saya pulang menetap. Mereka secara nuchter kata orang Belanda 
memikirkan, nanti bukannya lalu bikin banyak problem. Misalnya bagaimanA 
hidupnya - dari pensiun saja tak mungkin hidup agak lapang dan leluasa 
bernafas. Sebab pensiunnya sangat kecil - sedangkan semua ongkos pengobatan - 
ongkos sakit dan perumahan lalu dari mana? Bukannya problem ini nantinya akan 
mengakibatkan banyak problem lain - misalnya bukankah pada akhirnya lalu banyak 
menyusahkan kaum keluarganya sendiri - menyusahkan para tetangganya - 
teman-temannya dan bahkan pemerintah sendiri - kata orang kampung kami - dasar 
cari penyakit!!
   
  Dan jangan-jangan sudah terbayang - rumahsakit dan rumah jompo pada penuh dan 
rumah gadai juga pada antri menggadaikan barang yang masih ada harganya demi 
ongkos hidup - gara-gara dihimbau dulu itu.... Belum lagi ada yang berpikir - 
siapa tahu nanti dilitsus - dan lalu masuk penjara lagi - siapa tahu. Yang 
orang tahu bahwa di wilayah kekuasaan RI itu adalah negeri yang beribu 
kemungkinan - semua bisa terjadi, termasuk yang samasekali tak terbayang pada 
penalaran orang normal! Sebab
  Indonesia itu negara yang samasekali undang-undang dan hukumnya tergantung 
pada penguasa. Lalu bukannya tak ada yang berpikir bahwa itu orang-orang 
berjubah putih dan berjenggot pada angkat parang dan kelewang, siapa tahu mau 
menebas kepala orang-orang yang pulang itu, dengan alasan awas bahaya laten 
udah pada datang nih,-
   
  Maafkan saya bukan menakut-nakuti, kan sudah ada dan sudah terjadi yang 
dengan sorak-sorak galak mengancam mau membasmi bahaya laten ini. Siapa tahu 
kan - bisa saja terjadi. Orang yang tua renta yang jalanpun sudah susah - bisa 
saja diacungi pedang - parang dan tombak. Orang-orang sejenis yang berpakaian 
model Timur Tengah ini, pemerintah sendiripun tidak pernah mampu mengatasinya 
dan takut kepada mereka yang sangat beringas ini. Nah, bayangkanlah pabila 
mereka mengancam dan sweeping terhadap bahaya laten yang ramai-ramai pada mudik 
ini.

Maafkan saya - bukan menaku-nakuti; tetapi ya itu tadi - sejak kejadian "yang 
sangat mengharukan dulu itu" yang pada akhirnya sangat mengecewakan kami dan 
mereka - sejak zamannya Yusril - lalu apakah mau diulangi pada zamannya Pak 
Hamid Awaluddin ini, yang diutus presiden SBY ini. Dulu utusan Gus Dur kepada 
Yusril dan gagal total - orang-orang yang dulu sudah menghamburkan airmata haru 
dan sangat senang dan berbesar hati, betapa kecewanya!!
   
  Jadi tidak sedikit antara orang-orang ini yang berpikir "sekali lancung 
keujian - seumur hidup orang tak percaya",- atau kita revisilah peribahasa ini 
dengan sulit dipercaya atau sangat meragukanlah - inilah kalau sering atau 
pernah berbohong dan penuh dusta - sangat sulit dapat kepercayaan - dan saya 
kira normallah begitu!!
   
  ---------------------------------------------------------------
   
  Paris,-   2 September 06,-

                                
---------------------------------
Want to be your own boss? Learn how on  Yahoo! Small Business. 

[Non-text portions of this message have been removed]





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to