Dear All,.. 

Membaca dua kisah yang saya dapatkan lewat milist membuat saya teringat akan
kejadian yang juga menimpa saya sekitar tahun lalu... tapi saya lupa
tepatnya tanggal berapa...
Saya operational auditor restoran bakmi di Jakarta, sehingga tugas saya
berkeliling dari satu outlet ke outlet yang lain.
Hari itu kebetulan saya bertugas audit ke outlet yang ada di Electronic
City, SCBD. 
 
Sore hari sekitar jam 6 sore, selesai audit saya pulang menuju halte busway
Polda.
Tak ada kejadian yang mencurigakan. Semua berjalan normal, banyak pegawai
kantor yang keluar dari gedung Artha Graha dan BEJ menuju halte Polda.
Ketika mendekati halte, dekat persimpangan saya ditampar seorang wanita. 
Saat itu saya sedang berjalan membawa 2 tas. Satu tas berisi barang pribadi
seperti dompet, HP, camera digital, dkk dan satunya lagi dokumen audit.
Terus terang saya terperanjat, tidak menduga sama sekali.  
 
Mimpi apa semalam hingga tiba2 ditampar di depan umum seperti itu. Dongkol
juga...
Dia memaki saya...melotot...saya tidak peduli dengan dia, dan berpikir
positif mungkin saja dia sedang meluruskan tangan dan terkena pipi saya... 
(saya mencoba positive thinking karena malu di depan umum...)Rasanya seh
sedikit panas dan pedih.
Refleks, saya langsung memeluk kedua tas saya itu erat2... 
 
Ajaibnya,..
hanya beda sepersekian detik, ada 3 orang pemuda dari arah belakang saya
menanyakan kabar saya, mencoba memberikan bantuan dengan bersimpati kepada
saya, menanyakan apakah saya bermasalah dengan wanita tersebut
Saya masih ingat dengan jelas mereka menawarkan bantuan memegang tas saya
sehingga saya bisa membalas tamparan wanita tadi. Saya sempat menoleh ke
belakang, melihat apakah wanita itu baik2 saja...
ternyata... dia sedang menggeram kepada saya...dan memandang benci langsung
saja saya berjalan cepat menaiki tangga menuju loket busway. 
ketiga pemuda tadi terus mengejar saya, hingga saya tiba di ujung tangga
halte.
Well...saat itu ada banyak orang, pegawai kantoran yang sama2 berjalandengan
saya, tukang ojek motor, joki three in one, semuanya hanya memandang
kejadian yang saya alami tanpa ekspresi.

Saat menghindari kejaran 3 pemuda tadi, dan saya melewati tukang ojek
motor,seorang diantara tukang ojek berseru kepada saya agar saya lebih
berhati2...Ada kemungkinan wanita yang menampar saya sekongkol dengan 3
pemuda tersebut...berharap emosi saya tidak stabil, balas mengejar, mencaci
dan menampar wanita tadi sehingga saya lengah dan tas2 saya pun raib...

Puji Tuhan saya berpikir positif saat itu...

sehingga selamat tiba di rumah. Semoga pengalaman ini dapat dijadikan
perhatian untuk teman2 semua...

Jangan lupa untuk selalu berdoa, waspada dan berpikir positif ya???

Regards,...

yang mengalami langsung kejadian tersebut

^_^

Sherly

Cerita kedua :
 
 Untuk teman-teman yang sering berjalan di trotoar Jendral Sudirman, baik 
antar gedung ataupun menuju Halte busway terdekat... hati-hati.... Terutama
teman-teman yang masih keturunan Chinese... Maaf, saya bukan mengumbar isu
SARA di sini. Melainkan, pure sharing supaya teman-teman extra berhati-hati,

jangan sampai terkena juga.

Saya, ibu beranak satu, seorang konsultan pajak. Pada hari Rabu, tgl 1 Feb
2006 yang lalu, saya sedang visit (fieldwork) ke klien saya yang bertempat
di gedung summitmas, Jend Sudirman (sekitar seberang Ratu Plaza ).  
 
Biasanya klo bawaan tidak banyak, pulang saya naik bus transjakarta (busway)
dari
halte ratu plaza. Tp hari itu saya hendak dijemput dari ratu plaza. Trotoar
jalan sudirman antara Gedung summitmas dan halte busway ratu plaza memang 
agak gelap, dinaungi pohon-pohon.  
 
Selama ini pun klo berjalan kaki sepanjang
gedung summitmas menuju jembatan penyebrangan, saya selalu berdoa ekstra
dalam hati, dan jalan cepat-cepat. Terus terang namanya gelap, pasti agak 
takut. Tp hari itu, kebetulan tidak jauh di depan saya ada orang
(perempuan).  
 
Dlm hati saya, Wah, tumben ada temen jalan. Paling gak
sepanjang jalan gelap ini, pas ada orang yang jalan kaki juga, mau ke arah
jemb penyebrangan. Syukur deh. Siapa yang sangka, sekitar kedudukan saya
berjalan kaki sejauh 150 meter sekeluar saya dari gedung summitmas.  
 
Speed   saya tetap, tp perempuan depan saya itu berubah. Dia jadi dibelakang
saya. 
Dan seketika menjambak rambut saya. Alamaakkkk, sakitnyaaaaa.....

Kejadian begitu cepat. Saya tahunya dijambak, yah karena efek sakit lumayan
yang timbul setelahnya. Saya berhenti berjalan dan menengok ke belakang.. 
  
Eh.. perempuan itu sedang melotot, MEMANDANG DENGAN PENUH KEBENCIAN kepada
saya dan membentak...HEEEEEE!!!! MAU MALING LUH YAH??? Saya sudah tidak
ingat, saya bergumam atau mengeluarkan suara yang cukup kedengaran, tp saya 
ada menjawab, Gila kali luh yah??!!! Teman-teman, waktu itu saya pakai
kemeja, celana panjang, berblazer, bersepatu hak tinggi, bahu kanan membawa
laptop yang dijejal dengan dokumen juga, tangan kiri membawa tas kerja.  
 
Ribettt deh..... Excuse me???? Mau malinggg????!!! Terus perempuan itu
lanjut,EMANG DASAR CINA LUH!!! (maap) BABI LUH!!! ANNJJJINGGGG LUHHH!!!!....
de el el de el el.... Perempuan ini benar-benar sekuatnya berteriak, memaki 
dengan penuh hawa nafsu kebencian.  
 
Wkt dibilang mau maling, saya kaget. Tp   kalimat kedua, sumpah serapah,
saya shocked,shocked sekali.  
Saya sempat   bingung, mau jalan terus ke jembatan penyebrangan (masih
setengah jalan 
lagi) or naik taksi yang lewat. Perempuan itu terus memaki-maki, dengan
kalimat lebih kurang sama.  
 
Saya sempat meminta tolong kepada orang yang
akhirnya ada lewat juga. Tp mereka menghindar. Saya bingung-bingung aja, tp 
lalu saya putuskan meninggalkan tempat kejadian sesegeranya, naik taksi. 
 
Waktu saya melambai manggil taksi, taksi pertama tidak berhenti (mungkin
order). Si perempuan itu masih terus berteriak-teriak,DASAR CINA!!! 
ANJING!!! BABIIII LUHHH!!! MAU KABUR LUH YAH???? PERGI LUUUHH!!!
PERGIIIII!!! CINA!!! ANJING!! BABI!!! De el el de el el berulang-ulang.... 
 
Aduhhhh saya makin takutt...Taksi kedua yang saya lambaikan berhenti... Saya

naikkk... Selamaaaatt..........Akhirnya.. Aduhhhhhh hhhhhhh!! Saya takuutt
sekali, di taksi baru efek traumanya keluar, saya agak gemetar, dan mulai
nangis (belum sesenggukan), cuman air mata mengalir aja...

Saya raih handphone saya, mau mengadu pada suami saya (di luar negeri).
Waktu itulah saya sesenggukan. Saya butuh ditemani segera, saya ke tempat
adik saya di Bina Nusantara (yang memang semulanya mau menjemput di Ratu 
Plaza ). Masih dengan sesenggukan, di sana saya dipeluk dan dihibur oleh
adik tercinta.

= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

Teman-teman, klo saya bertemu lagi dengan perempuan ini, saya pasti ingat. 
Ciri-cirinya, agak tinggi berisi sekitar 162cm-165 cm, dari suku Batak atau
Ambon (tidak ada maksud lain selain saya menjelaskan di sini), lebih
kurangnya.  
 
Klo tidak sedang memaki atau melotot, mungkin sebenarnya 
tampangnya lumayan juga. Dia membawa tas dikempit di ketiak kiri. Pakaiannya
kemeja, memakai rok. Pakaian tua, tapi rapi. Rambutnya ikal, panjang
dikuncir. Sepertinya orang ini psycho, anti Cina. I dont know.... Reaksi 
teman-teman if only you were the one who experienced it mungkin
berbeda-beda. Mungkin melawan, berusaha meluruskan atau apa aja.  
 
Saran saya   tinggalkan tempat kejadian segera. Mungkin juga apa yang saya
alami itu 
sebenarnya awal dari modus perampokan yang baru. Karena klo saya ingat2 dan
ingat2 lagi, perempuan ini sedang menunggu di jalan waktu saya keluar dari
batas pagar summitmas. Mungkin perempuan ini memang sudah menunggu target. 

Saya ada sharing cerita ini kepada teman kantor saya. Salah satunya sekitar
2 tahun lalu, pernah terkena kasus serupa di depan Sudirman Square Office
Towers (dulu namanya masih Danamon Aetna).  
 
Di depannya, klo sudah sore ke  malam, ada jualan bertebar begitu bukan?  
Nah, teman saya tiba-tiba ditampar   tanpa alasan oleh seorang perempuan
bercirikan sama  
(tp rambutnya tidak   begitu panjang, mungkin karena 2 thn lalu?). 
 
Teman yang sama pernah juga di bus P86, duduk di sisi bangku yang tiga dekat
jendela,  
tengah ada orang,   dekat aisle ada perempuan. Perempuan yang dekat aisle
berusaha menampar
teman saya yang duduk dekat jendela, tp gak nyampe sepenuhnya.  
 
Sehingga cuma pedih-pedih dikit aja di pipi. Masih juga oleh perempuan
bercirikan sama.

Aduh, teman-teman, pokoknya hati-hati yah.. Kita perempuan, baik Indonesia
asli ataupun keturunan Chinese, sebaiknya menghindari tempat gelap. Anytime,

anywhere, anything can happen to us. Always pray to our Lord.. Mohon
perlindunganNya senantiasa....Amin..

Salam,

Sari

*********************INDONESIA***********************

 
<http://promos.hotbar.com/promos/promodll.dll?RunPromo&El=&SG=&RAND=11726&pa
rtner=hbtools> Upgrade Your Email - Click here! 


[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke