Hehehe Bung Jim Tanaya Saya bukan ahli sejarah lah , tapi pencinta sejarah , just for fun (padahal basic saya engineering).........
Jika kita menyimak medieval Eropa atau akrab disebut Dark Age , 1. Abad Kegelapan / Abad Pertengahan Eropa bergantung pada ilmu pengetahuan dari timur tengah , dan ramai2 diterjemahkan kedalam bahasa latin. Eropa benar-benar tertinggal dalam dunia religius mereka. Ilmu pengetahuan kurang mendapat dan dianggap dapat mengancam otoritas gereja. Pemikir - pemikir skolastis juga larut dalam filsafat religius mereka , seperti Thomas Aquinas, Abelardus dan belakangan Duns Scotus , dan yang paling cemerlang adalah William Ockham. Yang menandai akhir periode skolastis. 2. Reformasi Otoritas religius begitu dominan diseluruh sendi masyarakat bahkan ke tingkat politik yang paling atas. Paus Urban terlibat dalam mobilisasi raja-raja Eropa untuk Perang Salib. Seiring dengan kebobrokan otoritas gereja ,bersamaan itu Luther memakukan 95 dalil di pintu gereja Wittenberg. Dan mulai terjadi perpecahan agama di benua Eropa untuk masa yang sangat panjang. Jawaban dari Katolik muncul dari Spanyol, adalah munculnya Serikat Yesus yang dipenuhi rohaniwan yang handal. 3. Kontra Reformasi Erasmus menentang reformasi Luther walau dalam sisi lain Erasmus menyerukan pembaharuan gereja. Bersama Thomas More yang terkenal dengan utopia-nya . Mereka berkampanye untuk rekonsiliasi kristen sambil menggali kembali kebijaksanaan Yunani Kuno , menuju Renaisans. 4. Renaisans Renaisans memang menggali kembali kebudayaan yunani kuno, dan juga gerakan kesusastraan dan seni. Walau demikian , pemikir renaisans bertentangan dengan filsafat Aristoteles yang sudah mapan selama ribuan tahun. Tetapi bukan berarti Aristoteles tidak berguna , biar bagaimanapun Aristoteles meletakkan pondasi ilmu dan mewariskannya kepada bangsa Eropa. Ptolomeus juga bernasib serupa , dan terkapar oleh Copernicus , tapi Copernicus dibungkam dengan tuduhan bida'ah. Walau pengaruh gereja katolik di rongrong oleh reformasi protestan disaat bersamaan . Dan minat terhadap ilmu pengetahuan marak dilakukan, Inkuisisi marak dilakukan ,Secara karikaturis , ilmuwan diuji didepan sidang agama, ilmu pengetahuan harus memuaskan hasrat otoritas gereja atau berakhir dengan inkuisisi. Walau demikian konflik antara ilmu melawan agama ini akan segera berakhir. Publikasi Copernicus tentang De revolutionibus orbium coelestium menandai Scientific Revolution. 5. Penemuan Dunia Baru Portugis juga memiliki restu Paus untuk memonopoli perdagangan ke dunia baru, mulai dari rempah - rempah , dan juga merintis perbudakan. Bangsa Spanyol yang keberatan lantas mengutus Columbus untuk mencari dunia baru. Hal ini mendorong penaklukan Maya dan Aztec. Masa depan Eropa semakin cerah , Ilmu Pengetahuan mulai berkembang tetapi ironisnya ditopang oleh perbudakan di dunia -dunia baru. Montaigne menyebut dengan sinis : bahwa memang betul penduduk di dunia baru adalah "kanibal" , tetapi mereka dapat hidup sederhana dan berbaur dengan alam tanpa ajaran alkitab, ketimbang penghianatan dan kekacauan yang terjadi di Eropa . 6. Scientific Revolution. Kebangkitan Ilmu yang dimulai dari Copernicus , lantas Rene Descartes , Kepler , Newton , Francis Bacon , Galileo , Leibniz Menarik disimak bahwa Teori Newton juga dekat dengan pendahulunya , pemikir-pemikir Arab medieval seperti Avicenna , Alhazen , dll... Jadi memang ada kontinuitas setiap jaman . Pemikiran di generasi sebelumnya akan diteruskan , disanggah atau disempurnakan oleh generasi sesudahnya. Saya sendiri bingung antara batas Scientific Revolution dan Aufklarung , karena berbagi tokoh satu sama lain. 7. Aufklarung Kebangkitan Ilmu adalah simbol kemenangan terhadap otoritas gereja dan tumbuhnya keyakinan pada akal budi. Pencerahan dibawa masuk ke Prancis oleh Voltaire dan mencapai puncaknya pada saat Revolusi Prancis. Di Inggris juga terjadi Revolusi Industri. Eropa mulai memasuki masa kejayaan , yang ironisnya, tulang punggungnya adalah perbudakan. John Locke dan David Hume menggagas empirisme , Sementara itu John Locke mengusulkan kepemilikan pribadi, kebebasan (yang ironisnya , Locke sendiri memiliki budak ) Adam Smith dengan Wealth Nation - nya dan benih - benih kapitalismenya dibangun dari etika protestan (yang menekankan pada usaha dan kerja) Tapi aufklarung sesungguhnya berpuncak pada figur Immanuel Kant dan Hegel. Dimana Jerman sendiri masih tertinggal dari negara - negara adidaya Eropa lainnya . Bahkan raja Prusia berbicara dengan bahasa Prancis. Jerman menerima status sebagai "negri barbar" dan negara konsumtif dari seni dan ilmu pengetahuan dari negara - negara tetangga. Jerman memandang Revolusi Prancis dari kejauhan dan mulai berbenah diri mengejar ketertinggalannya. Sementara itu Napoleon mulai mengancam benua Eropa dengan agresifnya. Pengikut Hegel adalah Karl Marx , yang kelak juga turut merubah wajah dunia dengan ideology nya. Hmm , Inilah perjalanan panjang bangsa Eropa hingga sekarang dikenal sebagai peradaban Barat. (kalau saya salah , tolong di koreksi, karena tulisan saya jauh dari sempurna untuk menyikapi kronologis sejarah yang begitu panjang dan global) Kesimpulan pribadi saya. 1. Otoritas religius memang bagian dari gold, glory,gospel saat barat menyentuh dunia baru. Tetapi otoritas gereja pun belakangan di lucuti oleh reformasi dan ilmu pengetahuan, masyarakat religius tumbuh menjadi masyarakat sekuler. Keterlibatan otoritas religius sebagai pelaku aktif di awal masa kolonial , belakangan semakin diragukan , tampak seperti diperalat oleh politik.Politik mendompleng agama semakin kental.Lagipula Inggris sebagai kekuatan utama di dunia klasik , bukanlah bagian dari masyarakat katolik , belakangan dilanjutkan oleh Amerika. 2. Pada saat barat merambah dunia baru , menjadi pelajaran penting bagi romantisme oriental yang menutup diri. Jepang di masa Tokugawa menutup diri dipaksa bertekuk lutut oleh Barat, begitu juga dengan Tiongkok yang babak belur. Sungguh merupakan pelajaran penting bahwa menutup diri dari dunia luar , kebudayaan luar (terutama teknologinya) membuat bangsa menjadi lemah. Tidak cukup seni beladiri samurai menghadapi teknologi canggih barat. Moral saja tidak cukup , kearifan budaya saja tidak cukup. Tanpa kekuatan , budaya adalah nihil. Yang diperlukan adalah sikap kompromi dan menghindari kesombongan diri yang berlebihan. 3. Kemajuan barat memang ditopang oleh etika protestan ,(bukan penekanan pada dogmanya , tapi etika - nya) , etika protestan menekankan pada usaha dan keberhasilan , dari mulai revolusi industri di Inggris , hingga berjayanya kapitalisme sebagai penguasa dunia saat ini (neo kapitalisme) 4. Dark Age juga hampir serupa dampaknya dengan sikap menutup diri terhadap budaya luar(Jepang yang menutup diri dan juga Tiongkok) , Eropa beruntung mengalami dark age terlebih dahulu (dimana timur tengah mengalami masa keemasan), sehingga banyak waktu untuk mengejar ketertinggalannya. Dark Age juga memberi pelajaran penting bahwa kepasrahan total pada agama akan membawa pada stagnasi. Stagnasi berarti tertinggal dari tetangga yang sedang berlari kencang........ Robby Wirdja ----- Original Message ----- From: Jimmy Tanaya To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, February 16, 2008 3:24 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Jelas kita mengecam koruptor Tionghoa...!!! -> Ardian & Robby Bung Ardian, Harap tahan diri sedikit, jangan esmosi dulu bang :). Saya rasa yg dimaksud oleh liquid adalah orang lain yg coba menggunakan marga bung ardian. Jadi bukan bung ardian-nya. Begetoo lho bung. Nah sekarang yg lebih esensial, dibawah tulisan anda. (PS: bung Robby, minta penjelasan ttg renaissance dan enlightment/aufklarung dong) --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Sekarang ini banyak tenglang kristen yg bangga ama budaya tenglang gara2 kenapa? Coba kalu bukan RRT kuat mana bisa timbul perasaan gitu ? > Yg bisa bangga itu segelintir doang, sisanya lebih banyak bangga kalu berbudaya bule. Nggak sesederhana itu. Tidak perlu terlalu RRT-mania lah. Mo RRT kuat/lemah, itu urusan RRT; kita disini adalah WNI. orientasi kita seharusnya malah ke indonesia bukan? Jadi soal bangga atau tidak, mungkin lho ya, mungkin, karena mereka semakin mengenal identitas 'diri' mereka dan kebebasan mengekspresikan budaya didepan umum (yg jaman orba, sulit dilakukan). Please note juga, kristen (dan bahkan katholik) itu heterogen, sama seperti (budaya) tionghoa itu juga heterogen. Masing2 pihak tidak lepas dari kesalahannya juga toh. jika anda 'panas' karena orang lain, bukan berarti anda juga 'harus memanasi' orang lain bukan? kecuali kalau anda ingin menjadi seperti orang yg tidak anda sukai itu. > Nah ada bbrp gelintir yg percaya kalu budaya barat yg dilatari budaya kristen itu yg ngebawa kemajuan. > Mbok yg mikir getu jg mesti mikir jaman dark age hehehehehehe , kalu gak arab2 yg kenalin kemajuan mrk ke bule2, mana ada bule2 pinter kayak sekarang. Betul bahwa tulisan (bukan orang?) arab membawa kemajuan iptek kepada org 'bule'. Tetapi mengatakan bahwa perkembangan iptek mereka sampai sekarang melulu karena peran serta org arab di masa lalu, rasanya kurang tepat. Renaissance bukan hanya dipengaruhi oleh arab bukan? ada juga peran serta pemikir2 yunani (kuno). Masa enlightment (aufklarung) sesudah renaissance (mungkin) juga dipengaruhi oleh reformasi yg terjadi. Ini mestinya sih bidang bung Robby yg 'ahli sejarah'. > TERMASUK JUGA BULE2 KRISTEN yg BELAJAR dari ARAB !!!!! Luka apa yg anda derita sehingga demikian bencinya pada kristen? memendam kebencian itu tidak baik bagi kesehatan lho :). salam, jimmy