Kehidupan luks dan dekadensi Tempo Doeloe dan sekarang

Orang jaman sekarang lebih sejahtera dan jumblahnya orang kaya dan kelas
tengahnya juga meningkat. Mereka bisa bervakansi keluar negeri, naik kapal
udara sudah umum, hidup cukup puas, tetapi rasa-kepuasan, dulu dan sekarang
tidak berubah. Kegembiraan, perasahan senang yang sebenarnya bukan karena
kepuasan materiil, tetapi karena hubungan manusia yang harmonis, kepuasan
jiwa. Filosof Perancis kenamaan pada jaman modern ini Jean-Pail Sartre
pernah mengatakan bahwa "Uang tidak punya ide-ide" atau kalau disesuaikan
dengan tulisan saya berarti "uang, materi tidak punya perasaan."

            Jaman sekarang ini karena kemakmuran yang lebih merata di Eropa
Barat, apakah mempunyai kelebihan pakean, dilemari es yang penuh makanan,
beberapa TV, dan elektronica, hampir setiap kelurga mempunyai mobil, bahkan
ada yang mempunyai lebih dari satu, pula kehidupan seks, kumpul kerbau,
tidak menika, tetapi membuat kontrak notaris kumpul bersama termasuk
dekadensi? Ataukah anggapan dekadensi itu sekarang sudah lebih longgar lagi
? Pandangan orang mengenai seks, relasi antar manusia, orang senior tinggal
sendiri, pandangan politik, nasionalisme sudah berobah dengan perobahan
waktu. Mengingat dunia tetap besarnya, jumblah penduduk dunia bertambah,
minyak tambah lama mengurang dan harganya mahal, perobahan klimat akibat
polusi. Maka norma-norma hidup lambat laun akan berobah. Tenaga atom dipakai
untuk pengganti minyak yang tambah lama mengurang adalah alternatif yang
tidak bisa diabaikan. Membangun apartemen lebih dipentingkan daripada
membangun rumah bungalow, atau rumah-rumah kecilpun yang akan memakai tanah
yang lebih diperlukan untuk agraria.

Dapat saya katakan disini bahwa pada setiap masa ada guru-guru yang mengajar
pada kita bagaimana cara pikir kita untuk mencari kebenaran, Ada Tiong Hoa
Hwee Kuan, Baperki, Chung Hua Chung Hui, ada sport vereniging Tionghoa, UMS,
Ta Chung Se, HCTNH, Chun Li, Sin Po, Keng Po, Pewarta etc.etc. Mungkin dari
mereka ini kita dapat menemukan sesuatu yang lain, yang sebelumnya kita
tidak mengetahui dan membencinya? Di Baperki ada pemimpin yang penting
seorang Pribumi Indonesia Buyung Saleh dan di koran-koran Melajoe Tionghoa
terdapat journalist-journalist pribumi diantaranya ialah W.R. Soepratman
yang memuat lagu beliau Indonesia Raya untuk pertama kalinya dikoran Sin Po.
Para dokter Hua Ren membuka rumah-sakit, rumah sakit yang ditujukan untuk
masyarakat  Indonesia tanpa membedahkan ras. 

Saya kira tidak berkelebihan kalau saya katakan disini sebagai thesis, bahwa
Tiong Hoa Hwee Kuan adalah lokomotif dari renaissance masyarakat Tionghoa
-Indonesia untuk membangun kembali kebudayaan, literatur, pendidikan  dan
moral yang baik pada permulaan abad keduapuluh. Baperki membangkitkan
renaissance pada masyarakat Tionghoa di Indonesia pada pertengahan abad
keduapuluh dalam kesedaran politik, pendidikan dan nasionalisme Indonesia.

            Mungkin generasi yang akan datang mengatakan mempunyai Mobil
yang lebih dari satu, senior berumah tangga sendiri, tinggal dirumah yang
besar, tidak diapartemen, mempunyai rumah vakansi, terlalu sering makan
direstoran, banyak makan ikan, ayam, daging babi dan sapi, menyiram kebun
dan toilet dengan air leiding, banyak istirahat dan bervakansi ke luar kota
atau keluar negeri, etc sifat dekadensi? Padahal jumblah manusia terus
meningkat yang memerlukan lebih banyak bahan-bahan makanan, air, energi dan
tanah untuk kebutuhan hidup?

             Sebagai penutup dari tulisan saya dibab ini silahkan saya
bicarakan thesis  dibawah:

ketidak stabilan dalam masyarakat sekarang ini, disebabkan karena kita tidak
senang dengan keadaan yang sekarang kita hadapi dan alami. Kita harus tahu
bahwa keadaan yang kita hadapi sekarang ini adalah peninggalan dari apa yang
sudah dikerjakan oleh generasi kita yang sudah lalu, karena itu pandangan
jauh kedepan adalah penting agar anak cucu kita bisa memetik keharuman bunga
mawar dan menikmati bulan purnama.

Kita dapat mengerti dan memprediksi soal-soal dulu, sekarang dan kemudian
kalau kita bandingkan hal-hal yang ada hubungannya dan ditempatkan dalam
kategori yang cocok, seperti macam,  sebab dan akibat,

Kalau tahu kita katakan bahwa kita tahu, kalau kita tidak tahu berani
mengakui ketidak tahuan kita dan bersedia berdiskusi dengan ahli-ahli yang
mengerti temanya.

            Ini adalah basis dari ilmu pengetahuan. Kalau kita bisa
memprediksi norma-norma hidup dan kesukaan manusia yang akan datang, ini
sangat penting agar pemerintah bisa mengadakan persediaan menghadapi
persoalan-persoalan untuk kehidupan yang harmonis dan kesatuan bangsa dan
untuk ekonomi adanya pendidikan teknologi kira-kira menuju kemana.

 

Dr. Han Hwie-Song

Breda, 17 Agustus 2008  The Netherlands

Kirim email ke