Sdr Steeve,
Fungsi moderator di milis ini hanyalah mengelola milis yang semuanya
berlangsung di alam maya. Mulai dari meng-approve/me-reject posting, mengatur
setting milis (yang sekarang jadi non attachment mode), mengarahkan
diskusi/perdebatan, dll.
Seperti yang Sdr Ardian sampaikan, para
Dear kawan kawan tionghoa juga
Saya baca di kompas kemarin katanya makam tsb mau direnovasi utk
dijadikan cagar budaya?
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Steeve Haryanto
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Dear kawan - kawan tionghoa,
apa ada di antara kita ada yang pernah mendengar Souw Beng
Kawan Steeve Kaixin anna,
01. Saya sangat amat turut prihatin.
02. Bangsa / Kaum yang tidak dapat menghargai masa-lampaunya, tidak memiliki
masa depan.
03. Mari kita semua berembuk urun dan mengkumpulkan suatu DANA ABADI untuk
memelihara dan melestarikan semua peninggalan-peninggalan
steve yb ,
para moderator sekarang ini sedang berusaha melakukan kegiatan darat
yg lebih mengena efeknya dibandingkan di milist atau dunia cyber
saja.
Kendalanya memang banyak sekali , yg terutama adalah masalah
pendanaan
kegiatan di darat yg murni didanai dari para moderator serta bantuan
dana
Kawan ku ardian,
Saya dapat mengerti sekali bahwa kendala dana pasti akan berujung pada
setiap kegiatan yang kita lakukan.
mungkin sekedar masukkan saja untuk moderator bahwa sebaiknya kita
dalam group mailinglist ini dibagi dalam beberapa divisi besar, yang
satunya berkisar masalah seperti
Kawanku dorpi,
kita sebaiknya serahkan semua ini kepada moderator, agar langkah kita
satu dan tidak terpecah - pecah sehingga nanti terbentuk jurang
pemisah.Apa pun langkah dan cita2 kita kawan, sedini mungkin tetap
memberikan keputusan kepada moderator, walau pun mungkin moderator hny
turun
Saya juga membacanya kawan,
Sedih bercampur haru yang tidak terkira.
Sedih karna kita, orang tionghoa, kenapa lebih lambat dari pemerintah
yang justru dalam ingatan kita, sering kali memungkiri perjuangan
tionghoa dalam NKRI ini.
Haru karna akhirnya ada juga yang bisa melihat makam itu sebagai apa