sdr.Petrus,
kisah yang menarik tapi ada yang ingin yang saya komentari sedikit. Sebenarnya yang dimaksud bank neraka bukan neraka dalam arti sesungguhnya tapi adalah alam baka atau alam sesudah kematian. Pemikiran dari jaman dahulu sebelon KongZi lahir sudah mempercayai bahwa orang yang meninggal itu adalah pindah alam. Seiring dengan ditemukannya kertas maka benda-benda sungguhan tidak lagi ikut masuk liang kubur tapi cukup dibakar saja. Kaisar Qin ShiHuang adalah kaisar pertama yang bisa dikatakan tidak lagi menguburkan orang hidup untuk pelayannya di alam baka. KongZi mengubah praktek RenXun atau penguburan manusia sebagai pelayan di alam baka. Qin ShiHuang juga menggunakan terracota sebagai ganti para pasukannya dan sikap itu karena atas anjuran Li Shi. Sejak jaman setelah KongZi memang praktek itu sudah bisa dikatakan berkurang banyak bahkan perlahan-lahan lenyap, seiring dengan ditemukannya kertas, maka dibuatlah pelayan-pelayan dari kertas. Yang mana "pelayan" di alam baka itu adalah roh-roh gentayangan yang tidak mendapat perawatan dari keluarga mereka. hormat saya, Xuan Tong --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Petrus Gunadi Omas" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Ada sedikit cerita dari teman saya di Surabaya. > Agak OOT tapi masih nyambung mengenai kebudayaan Tionghua. > Silakan menyimak > > Regards > Petrus Gunadi Omas > > > * DI NERAKA ADA BANK > Tahukah Anda kalau di neraka ada bank? Saya juga baru tahu. Meski, belum > pernah membuktikannya sendiri. > > Sesuai tradisi, almarhum-almarhumah akan diberikan bekal rumah lengkap > dengan perabotannya, kendaraan, pembantu, lantakan emas, dan gebokan uang. > Benda-benda yang seluruhnya terbuat dari kertas itu dikirimkan bukan via > FedEx atau Tiki, melainkan dengan cara dibakar. > > Rumah untuk bekal itu dibuat dengan cukup presisi. Ranjang, sofa, meja > rias, lemari, dan perabot lain dibuat dengan skala yang tidak > asal-asalan. Di ruang tamu ada sofa, TV plasma layar lebar, dan > perangkat home theatre. Kamar mandinya dilengkapi bath tub segala. Di > atap terpasang antena parabola. Sama dengan di bumi, antena parabola itu > menghadap ke atas. Entahlah, apakah di atas langit sana masih ada langit > lain yang dijadikan tempat lewat siaran TV. :) Bila ternyata tidak ada, > seharusnya antena parabola itu dihadapkan ke bumi. > > Kendaraan yang dikirimkan sepeda motor yang desainnya mirip sebuah > sepeda motor bermerek terkenal. Ada mobil Mercy lengkap dengan pengemudi > bernama Bejo. Lalu, ada pesawat terbang yang berulang kali saya intip > namun tak terlihat pilotnya. Kendaraan tradisional beroda tiga, becak, > tak lupa disertakan. Terakhir, tandu seperti yang seringkali dijumpai di > film silat. > > Hal kecil namun tak boleh dilupakan, telinga seluruh pemikul tandu, > pesuruh di rumah kertas, maupun pengemudi kendaraan harus dilubangi > menggunakan jarum. Di dada mereka juga harus dituliskan nama. Tanpa dua > hal itu, mereka akan tuli dan terkirim ke alam baka tanpa nama. > > Seluruh barang yang dikirimkan juga harus ditempeli foto orang yang > meninggal. Filosofinya, agar barang tersebut setiba di tempat tujuan > tidak menjadi barang tak bertuan. > > Satu hal menarik lagi, di lembaran uang yang dikirimkan tertulis > penerbitnya adalah The Hell Bank Corporation. Tentu sejak semula saya > tak pernah berpikir kalau yang tercetak di sana adalah Bank Indonesia. > Namun, kenyataan bahwa yang tertulis adalah Bank Neraka sungguh > mengherankan. Mengapa bukan The Heaven Bank Corporation atau The Nirvana > Bank Corporation? > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/