nyang jelas jaman dinasti Shang yg dah rebuan taon yg lalu ada ATURAN MONOGAMI buat rakyatnye, tapi ya sekali lage rakyat yg mana hehehehe
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Leon Agustian" <leon.agust...@...> wrote: > > Hmmm, perilaku poligami jelas mayoritas tidak diinginkan oleh para wanita, > ini saya sangat setuju. > > > > Tapi jika anda langsung men-judge bahwa para istri kedua selalu bejad, > termasuk anak2nya, anda sangat keliru bahkan bisa saya katakana bahwa > pandangan anda sangat sempit, hanya dari sudut pandang kehidupan anda saja, > atau teman2 terbatas sekeliling anda saja. > > > > Pernahkah anda bertanya langsung kepada mereka yang menjadi istri kedua yang > karena terpaksa? Pernahkah anda menanyakan perasaan mereka? Pernahkah anda > menanyakan/mencari tau bagaimana perasaan anak2 mereka yang kadang2 tidak > diakui bahkan oleh ayah mereka sendiri? > > > > Jika anda mengatakan bahwa kebejadan tsb berdasarkan pengalaman anda > sendiri, sayapun bisa mengatakan kepada anda kalau salah satu kebaikan itu > juga berdasarkan pengalaman saya sendiri. Jika anda mengatakan hanya > pengalaman anda yang benar, maka sayapun bisa mengatakan bahwa pengalaman > sayalah yang benar. > > > > Jadi marilah kita berdiskusi dari segala arah, jangan menutup kemungkinan2 > yang tidak sesuai dengan keinginan anda. > > > > Peace¡Ä.., jangan emosi¡Ä marilah kita bahas, tidak hanya dari sudut anak > atau istri pertama saja, kita lihat juga bagaimana kadang2 menderitanya > istri kedua atau anak2 dari mereka¡Ä.. > > > > Setelah itu barulah kita mencari hikmah serta memetik kemungkinan terbaik > buat kita, tidak untuk memusuhi atau men-judge mereka yg bersalah. Ini > adalah tujuan saja ber-diskusi. > > > > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com > [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of Lim Wiss > Sent: Monday, June 21, 2010 1:02 PM > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Poligami > > > > > > Dari semua cerita yg saya dengar dari sekeliling saya, tidak ada yg rela > dijadikan kedua dst. > > Pada dasarnya suami mencari wanita untuk dijadikan istri kesekian tanpa > restu istri pertama. > > > > Jikapun ada yang meminta restu istri pertama pasti beberapa mengajukan hak > mereka sebagai istri pertama dari soal harta warisan, perusahaan, kekuasaan > dalam perusahaan suami. > > Ada 1 perusahaan dimana dikelola oleh istri pertama & anak dari istri > pertama. Istri lain tidak boleh terlibat dalam perusahaan. > > > > Saya pernah bertanya pada beberapa teman kantor yang memiliki istri lebih > dari 1. > > Pada dasarnya mereka tidak ada keinginan untuk memiliki istri lebih dari 1 > karena berat secara ekonomi. > > Namun pada akhirnya mereka tanpa sadar telah melewati garis yang seharusnya > sehingga memiliki istri dari satu. > > > > Terlahir menjadi manusia itu memiliki banyak godaan, jika kita tidak > melayani godaan maka godaan tinggallah godaan. > > Tetapi jika kita melayani godaan tsb maka kita terjebak dalam godaan tsb, > > Ibarat kita bermain api, maka suatu hari api tsb membakar diri kita sendiri. > > > > Rgds, > > Lim Wiss > > > > _____ > > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com > [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of Adi Mulya > Sent: Monday, June 21, 2010 12:45 PM > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Laki vs Perempuan Sama Ajah Tah? (Was: > tanya tradisi) > > > > > > > menurut saya Poligami tergantung pada si pelaku, kalau sipelaku sendiri, > baik suami maupun istri semua rela dan bisa saling akur saya kira tak ada > yang merasa sakit hati semua saling mendukung , baik itu isteri muda maupun > yang tua, malah jadi punya saudara yang banyak..... > > --- Pada Sen, 21/6/10, Lim Wiss <lim.w...@...> menulis: > > > Dari: Lim Wiss <lim.w...@...> > Judul: RE: [budaya_tionghua] Re: Laki vs Perempuan Sama Ajah Tah? (Was: > tanya tradisi) > Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Tanggal: Senin, 21 Juni, 2010, 5:38 AM > > > > Anda ini semakin ngaco saja .. > > Coba anda tulis kisah anda sendiri bagaimana? Bagaimana ayah anda, apakah > type suka menikah berkali-kali? > > Bagaimana perasaan anda sebagai anak mengalami kejadian tsb. > > > > Kisah ke empat merupakan kisah nyata saya sendiri. > > Saya mengalami bagaimana perasaan ayah saya menikah berkali-kali. > > Apa yg anda ketahui? > > > > Makanya saya berani menulis apa positifnya dari poligami! > > Jika anda merasa ada sisi positif tolong tulis. > > > > Rgds, > > Lim Wiss > > _____ > > From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto: budaya_tionghua@ > yahoogroups. com ] On Behalf Of Leon Agustian > Sent: Monday, June 21, 2010 11:48 AM > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Laki vs Perempuan Sama Ajah Tah? (Was: > tanya tradisi) > > > > > > Wah kembali anda hanya menunjukkan apa kata hati anda saja tanpa > mempertimbangkan keadaan sekeliling anda. Saya tersinggung? ! Untuk apa saya > tersinggung? ? Di sini saja anda menunjukkan perilaku anda yang sembarangan > menuduh !!! Ini contoh nyata, tidak perlu saya cerita panjang lebar. > > > > Jika anda ingin orang lain merenungkan perkataan anda, cobalah dimulai > dengan anda merenungkan perkataan orang lain, jangan langsung menuduh! > > > > > > From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto: budaya_ tionghua@ > yahoogroups. com ] On Behalf Of Lim Wiss > Sent: Monday, June 21, 2010 11:33 AM > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Laki vs Perempuan Sama Ajah Tah? (Was: > tanya tradisi) > > > > > > Wah ada yang marah rupanya. Apa karena tulisan saya mengenai perasaan anda > sebagai laki-laki? > > Jika anda pernah melihat sisi positif dari poligami coba tunjukkan !! Jangan > cuma bisa tersinggung. > > > > Dari semua kehidupan di sekeliling saya poligami tidak memiliki sisi positif > kecuali bagi kalian para laki-laki mampu menaklukan para w anita . > > Laki-laki bangga dengan semakin banyaknya w anita yang ditaklukan. > Menunjukkan bahwa laki-laki mampu dengan harta berlimpah menguasai para w > anita . Sungguh kasihan manusia seperti ini. > > > > Rgds, > > Lim Wiss > > _____ > > From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto: budaya_ tionghua@ > yahoogroups. com ] On Behalf Of Leon Agustian > Sent: Monday, June 21, 2010 11:18 AM > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Laki vs Perempuan Sama Ajah Tah? (Was: > tanya tradisi) > > > > > > Bung Lim Wiss, anda selalu menekankan bahwa anak laki2 dari istri kedua atau > ketiga tidak berguna, bikin habis harta ortu. > > Pernahkah anda meilihat atau mendengar anak laki2 dari istri kedua atau > ketiga atau keberapalah yang berhasil dan justru menghidupi keluarga > besarnya? > > > > So, please jangan menggiring opini public kearah negatifnya aje, klo anda > ingin orang lain merenung, berikan opini baik & jeleknya secara seimbang, > ini baru adil ¡Ä¡Ä > > > > Kasihan ¾®Ï·ÇÌ ¡Ä¡Ä > > > > > > From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto: budaya_ tionghua@ > yahoogroups. com ] On Behalf Of Lim Wiss > Sent: Monday, June 21, 2010 10:34 AM > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Laki vs Perempuan Sama Ajah Tah? (Was: > tanya tradisi) > > > > > > Angkat anak sich boleh boleh aja tetapi kita harus ukur kemampuan kita > secara ekonomi. > > Jangan memaksakan diri hanya karena tidak anak laki-laki. Kadang apa yg > sudah diatur dalam hidup itu merupakan yang terbaik. > > Coba dech kita renungkan selama hidup ini apakah sudah terbaik yang kita > dapati? > > > > Ada lagi cerita dimana pasangan menikah bertahun-tahun tidak memiliki > keturunan akhirnya angkat anak laki-laki dari keluarga pribumi. > > Setelah 2 thn kemudian pasangan tsb memiliki 1 anak laki-laki. Anak angkat > tsb berbakti pada famili saya, ia yang hidupi orang tua angkat. > > Sedangkan anak laki-laki sendiri pengangguran, bahkan pernah masuk penjara > karena merampok rumah orang & membunuh 1 orang. Bapaknya akhirnya meninggal. > Tragis memang. > > > > Kalau saya pikir-pikir seharusnya famili saya cukup 1 anak yaitu anak angkat > laki-laki tetapi itulah manusia tidak pernah merasa puas. > > Berusaha berusaha akhirnya memang famili saya dapat anak laki-laki tetapi > tidak berguna. > > > > Rgds, > > Lim Wiss > > _____ > > From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto: budaya_ tionghua@ > yahoogroups. com ] On Behalf Of ardian_c > Sent: Monday, June 21, 2010 10:00 AM > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Subject: [budaya_tionghua] Re: Laki vs Perempuan Sama Ajah Tah? (Was: tanya > tradisi) > > > > > > bener cici, ya makanya kalu saya bilang kalu pengen anak laki tapi gak dapet > ya angkat anak aja , itung2 bantu org yg susah. > getu aje kale ya ? > setuju gak ci ? > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Lim Wiss" <lim.wiss@> wrote: > > > > Kadang manusia itu memiliki sifat tidak puas. > > > > Jika istrinya hamil, melahirkan anak seharusnya berterima kasih pada Tian > > karena dikasih keturunan walau dikasih anak perempuan. > > > > > > > > Coba lihat ada pasangan bertahun-tahun menikah tidak memiliki keturunan. > > > > Jika memiliki anak laki-laki ternyata anak laki-laki suka main > > cewek,judi,mabok, pengganguran atau hanya menghabiskan harta orang tua. > > > > > > > > Ada beberapa kejadian, silakan kalian berpikir sendiri. > > > > Apakah kita melawan kehendak Tian atau tidak. > > > > > > > > 1. Ada suami memiliki 2 istri, istri tua pintar masak dan memiliki 2 > > anak perempuan. Akhirnya suami mencari istri muda, istri kedua tidak > > memiliki keturunan lalu suami mencari istri lagi. Tenyata istri ketiga > janda > > memiliki 1 anak laki-laki & 1 anak perempuan. Masalah akhinya timbul > dimana > > istri ketiga berhasil semua harta suami dialihkan menjadi miliknya. Bahkan > > istri ketiga berhutang banyak hingga suatu hari istri ketiga menghilang > > beserta anaknya. Saat suami pulang,pihak bank datang menagih hutang, > > rumahnya disita bank bahkan ia ditangkap oleh polisi karena hutang tidak > > bisa dilunasi. > > > > Sebulan kemudian istri pertama sakit,ia cerita semua kejadian di gereja > > tempat nenek saya. Akhirnya 3 minggu yg lalu,istri pertama meninggal di > > rumah sakit. Suaminya datang disertai polisi. Terus terang saya melihat > > kejadian ini banyak terjadi di kehidupan nyata,dimana suami mencari istri > > atau w anita simpanan atau w anita lain hanya dengan dalih tidak memiliki > anak > > laki-laki. Menurut saya laki - laki ini ibarat tengah mengali lubang > kuburan > > bagi dirinya sendiri celakanya lubang kuburan juga menyeret anak - > anaknya. > > > > > > > > 2. Ini cerita tetangga saya, ia memiliki 2 anak perempuan akhirnya > > mencoba anak laki-laki ternyata berhasil. Tetapi saat umur 4 tahun anak > > laki-laki tsb meninggal. > > > > > > > > 3. Ini cerita tentang teman sekolah saya, ia memiliki 3 kakak > > perempuan. Semua saudara termasuk dirinya pintar saat di sekolah,rangking > > pertama dan dapat beasiswa. Terakhir saya dengar dari cerita teman sekolah > > yg lain, kakak perempuan semuanya berhasil kecuali teman saya sendiri. Ia > > hanya menjadi guru TK. Saya tidak percaya bagaimana mungkin orang yg dpt > > beasiswa setiap tahun, lulusan arsitek berakhir menjadi guru TK. Tapi > itulah > > hidup. > > > > > > > > 4. Ada suami menikah hingga 3 kali, istri pertama 3 anak perempuan, > > istri kedua 1 anak perempuan, lalu istri ketiga 4 anak perempuan 2 anak > > laki-laki tetapi > > > > suami tersebut suka main cewek juga akhirnya ia bawa anak laki-laki > > minta istri ketiga besarkan. Suami tsb berakhir dengan meninggal karena > > serangan > > > > jantung. Sebelum suami tsb meninggal ia tahu bahwa apa yg dilakukan > > salah, ia minta maaf sebanyak 2 kali pada anak tertua perempuan. > > > > Saya melihat semua anaknya tidak ada yg bahagia,bagaimanapu n bahagia > > dgn bapak yg suka menikah & main cewek? > > > > Setiap anak bahagia dengan keluarga hanya terdiri dari 1 ibu & 1 ayah. > > Itulah yg tidak kalian pikirkan bagaimana perasaan anak terhadap kalian? > > > > Akhirya anak memberontak melihat kelakuan orang tua. Pikirnya > > "Janganlah sok nasehati coba intropeksi diri sudah benar / belum ?" > > > > > > > > Jika anak tidak berbakti,tidak berguna cobalah kita intropeksi diri > > sudahkah kita menjadi orang tua yang benar di mata anak kita sendiri. > > > > Anak akan respek pada orang tua dengan melihat kelakuan daripada kita > > marah - marah, memukul tetapi kelakuan kita sebagai orang tua tidak benar. > > > > > > > > Rgds, > > > > Lim Wiss > > > > _____ > > > > From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > > [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Nasir Tan > > Sent: Sunday, June 20, 2010 4:36 AM > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > > Subject: Re: [budaya_tionghua] Laki vs Perempuan Sama Ajah Tah? (Was: > tanya > > tradisi) > > > > > > > > > > > > > > Mmm...tetap ada bedanya donk antara perempuan dan laki. Tapi kalau memang > > "nasib" hanya dapat anak perempuan yah gak papa. Anak perempuan juga > banyak > > kelebihannya dibanding anak laki antara lain bisa merawat orang tua kalau > > sakit, memasak dan lain-lain pekerjaan rumah tangga kalau mama > berhalangan. > > Yah anak laki juga bisa..tapi gak sebaik anak perempuan. Yang penting kan > > bisa dididik sehingga menjadi anak yang baik dan benar. Yang ideal adalah > > kalau separuh anak laki dan separuhnya lagi anak perempuan. Teman saya, > > punya anak tiga orang cowok semua dan hampir tiap hari berkelahi... > jadinya > > pusing sendiri. Belum lagi suaminya yang suka minum...yah udah makin kacau > > deh. Memang bagus karena ketiga2nya bisa meneruskan marga..tapi karena > belum > > apa dah pusing yah akhirnya kan susah sendiri. > > > > > > > > > > --- On Sat, 6/19/10, Ophoeng <ophoeng@> wrote: > > > > > > From: Ophoeng <ophoeng@> > > Subject: [budaya_tionghua] Laki vs Perempuan Sama Ajah Tah? (Was: tanya > > tradisi) > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > > Date: Saturday, June 19, 2010, 3:55 PM > > > > > > > > Bung Ardian C dan TTM semuah, > > > > Hai, apakabar? Sudah makan? > > > > Ikutan nimbrung barang sepatah dua ya... > > > > Saya cuma mau kasih sedikit komentar ttg 'laki perempuan sama sajah'. > Karena > > pernyataan ini mengingatkan saya kepada satu teman saya yang waktu itu > > berturut-turut isterinya melahirkan 5 anak perempuan semua. > > > > Waktu itu, teman saya bilang: benar. Ibarat kata matahari dan bulan itu > > sama-sama bersinar. Tapi, bagaimana pun juga, sinarnya tetap beda. Masak > toh > > sinar matahari bisa disamakan terangnya dengan sinar rembulan? > > > > Maka, teman saya berusaha untuk mendapatkan satu lagi anak, dengan harapan > > anak ke-6 adalah seorang 'matahari'. Dan, usahanya tidaklah sia-sia, dia > > mendapatkan anak lelaki akhirnya. > > > > Jadi, jangan putus asa-lar. Kalau belum punya anak lelaki, ya teruslah > > berusaha, berdoa dan berikhtiar. Siapa tahu pada anak berikutnya, anda > bisa > > mendapatkan anak lelaki. Terlepas soal penerusan sne ('marga' kayaknya > > kurang pas disebut sebagai pengalihbasa untuk 'sne' ya) atau mesti > > mendapatkannya dari 'selir'. > > > > Hehehe...... ..try harder-lar! > > > > Salam makan enak dan sehat, > > Ophoeng - KL > > > > --- In budaya_tionghua@ > > <http://us.mc1103. mail.yahoo. com/mc/compose? to=budaya_ > <http://us.mc1103.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups > > tionghua% 40yahoogroups > > .com> yahoogroups. com, "ardian_c" <ardian_c@> wrote: > > > > -------dipotong- ------- > > > > laki perempuan sama aja, yg penting die berbaktilah, tapi tetep banyak jg > yg > > mau anak laki , bisa dari bininya or lakinya. > > > > kalu marga ya buat terusin keluarga besarnya itular. > > kalu gak ada anak laki, ya pungut anak, or bilang ame mantu laki, nti lu > > ikut marga gua or cucunya jadi marga gw hehehehehehe > > getu aje kok repot seh. > > >