6. Dupa tanpa gagang, panjang lurus, dibakar pada kedua ujungnya.
Gunanya untuk sembahyang khusus kepada Thian.
=== Pak Stevan, dupa jenis ini apa namanya, ya dan di Jakarta dupa
sejenis
ini dijual di mana? Terima kasih atas keterangannya yang
mencerahkan.
Andy
Tiang Siu
yang dimaksud dengan gagang adalah bagian dupa yang tidak mungkin
habis terbakar. setahu saya gagang dupa hanya berwarna merah atau
hijau. Memang kalau badan dupa warnanya ada yang kuning, hitam, atau
merah. Tapi kalau gagang dupa cuma warna merah atau hijau saja.
æ¢å¾·å¢
Kalau Dupa warna
Sembahyang pada Thian memakai dupa/hio berjumlah ganjil.
Membakar dupa/hio mengandung makna :
Jalan Suci itu berasal dari kesatuan hatiku (Too Yu Siem Hap)
hatiku dibawa melalui keharuman dupa (Siem Ka Hiang Thwan)
Dupa selain untuk sembahyang juga untuk :
1. Menentramkan pikiran, memudahkan
Terima kasih Pak Stevan atas penjelasannya. Minta
tolong sekalian dijelasin ttg kertas duit atau Kim
Chua dong.
saya baru ngerti kenapa orang jual dupa warna hijau,
saya pikir sama aja, hanya warna aja, karena bergambar
dewa Kwangkong.
Kalau Dupa warna Kuning sama dengan Dupa warna merah
arti
Andy menulis:
Jika kepada Thian, hio yang
dipakai ganjil atau genap? Bila hio modern dengan berbagai aroma
dipakai/dibakar tidak untuk sembahyang, tapi hanya sebagai pengharum
ruangan,
apakah pemakainya termasuk melanggar adat yang membawa
konsekuensi negative tertentu?
Adakah
di antara
@yahoogroups.com, als [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Stevan Raharjo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, October 14, 2005 3:32 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Tata Cara Sembahyang
--
3. Jumlah hio yang digunakan untuk sembahyang Leluhur adalah 2
atau
1.Sembahyang kepada Leluhur:
Perlengkapan: Foto/papan nama, hio lo (tempat hio), Tee liau (teh,
arak, manisan), nasi sayur dll, jeruk, pisang, kue ku (kura), hwat
kwee (kue mangkuk), wajik, cik tai (tempat lilin).
Penjelasan:Meja dibuat lebih tinggi dari meja makan biasa, meja
paling ujung