[budaya_tionghua] Re: Tata Cara Sembahyang

2005-10-27 Terurut Topik Stevan Raharjo
6. Dupa tanpa gagang, panjang lurus, dibakar pada kedua ujungnya. Gunanya untuk sembahyang khusus kepada Thian. === Pak Stevan, dupa jenis ini apa namanya, ya dan di Jakarta dupa sejenis ini dijual di mana? Terima kasih atas keterangannya yang mencerahkan. Andy Tiang Siu

[budaya_tionghua] Re: Tata Cara Sembahyang

2005-10-27 Terurut Topik Stevan Raharjo
yang dimaksud dengan gagang adalah bagian dupa yang tidak mungkin habis terbakar. setahu saya gagang dupa hanya berwarna merah atau hijau. Memang kalau badan dupa warnanya ada yang kuning, hitam, atau merah. Tapi kalau gagang dupa cuma warna merah atau hijau saja. 梁德增 Kalau Dupa warna

[budaya_tionghua] Re: Tata Cara Sembahyang

2005-10-26 Terurut Topik Stevan Raharjo
Sembahyang pada Thian memakai dupa/hio berjumlah ganjil. Membakar dupa/hio mengandung makna : Jalan Suci itu berasal dari kesatuan hatiku (Too Yu Siem Hap) hatiku dibawa melalui keharuman dupa (Siem Ka Hiang Thwan) Dupa selain untuk sembahyang juga untuk : 1. Menentramkan pikiran, memudahkan

Re: [budaya_tionghua] Re: Tata Cara Sembahyang

2005-10-26 Terurut Topik Edy Wijaya
Terima kasih Pak Stevan atas penjelasannya. Minta tolong sekalian dijelasin ttg kertas duit atau Kim Chua dong. saya baru ngerti kenapa orang jual dupa warna hijau, saya pikir sama aja, hanya warna aja, karena bergambar dewa Kwangkong. Kalau Dupa warna Kuning sama dengan Dupa warna merah arti

Re: [budaya_tionghua] Re: Tata Cara Sembahyang

2005-10-17 Terurut Topik Rinto Jiang
Andy menulis: Jika kepada Thian, hio yang dipakai ganjil atau genap? Bila hio modern dengan berbagai aroma dipakai/dibakar tidak untuk sembahyang, tapi hanya sebagai pengharum ruangan, apakah pemakainya termasuk melanggar adat yang membawa konsekuensi negative tertentu? Adakah di antara

[budaya_tionghua] Re: Tata Cara Sembahyang

2005-10-16 Terurut Topik perfect_harmony2000
@yahoogroups.com, als [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Stevan Raharjo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 14, 2005 3:32 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Tata Cara Sembahyang -- 3. Jumlah hio yang digunakan untuk sembahyang Leluhur adalah 2 atau

[budaya_tionghua] Re: Tata Cara Sembahyang

2005-10-14 Terurut Topik Stevan Raharjo
1.Sembahyang kepada Leluhur: Perlengkapan: Foto/papan nama, hio lo (tempat hio), Tee liau (teh, arak, manisan), nasi sayur dll, jeruk, pisang, kue ku (kura), hwat kwee (kue mangkuk), wajik, cik tai (tempat lilin). Penjelasan:Meja dibuat lebih tinggi dari meja makan biasa, meja paling ujung