Yang paling dahsyat, bangsa Perancis menamakan dirinya "la Grande Nation", 
bangsa agung. Hitler menyebut negaranya "das Tausendjaehrige Reich" , negara 
seribu tahun.

Bangsa bangsa kulit putihlah, yang mempunyai kebiasaan, mengerdilkan yang lain. 
Kaisar Wilhelm II , 15 June 1888 – 9 November 1918 German Emperor sering 
menyebut dengan sinis, "Gelbe Gefahr", bahaya kuning.

Kalau pelajari sejarah Tiongkok kita lihat, Tiongkok lebih banyak dilecehkan 
bangsa bangsa lain, terutama dalam Perang Boxer, daripada sebaliknya, Tiongkok 
merendahkan bangsa lain. Ini zis Ul boleh pahami baik baik.




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Erik" <rsn...@...> wrote:
>
> Bung King Hian, itu juga bukanlah argumen baru kok! 
> Dulu waktu mengedit sebuah buku tentang kaligrafi yang diterbitkan LPSN 
> (Lembaga Pendidikan Seni Nusantara), argumen itu pernah juga dilontarkan oleh 
> seorang pakar kaligrafi Arab yang keberatan dengan kata Tiongkok, argumentasi 
> dia persis sama, yakni Tiong berarti Tengah dan Kok berarti Negara. Dus 
> Tiongkok artinye Negara Tengah yang mengerdilkan negara dan bangsa-bangsa 
> lain.
> Yang membantah dia bukan saya, tapi seorang kaligrafer Arab lain. Dia 
> kemukakan bantahan dalam 2 tataran:
> Pertama dia bilang secara linguistik, Tiongkok tidak bisa serta merta 
> diartikan sebagai Negara Tengah, karena kata Tiongkok adalah singkatan dari 
> TIONGhua MinKOK.
> Kedua, dia bilang apa salahnya bila sebuah bangsa memilih nama yang bermakna 
> baik (bahkan superatif) untuk negaranya sendiri. Seorang ayahpun cendrung 
> memilih nama yang bagus-bagus untuk anaknya, seperti Soleh, Selamat dll. 
> Lantas apakah itu berarti telah mengerdilkan anak orang lain menjadi tidak 
> Soleh dan tidak Selamat.
> Setelah itu, ia mempertanyakan forum mengapa tidak pernah ada yang keberatan 
> dengan nama negara "THE GREAT BRITAIN", yang juga bisa ditafsir telah 
> mengerdilkan negara lain, seakan ia sendiri yang GREAT, sedangkan 
> negara-negara lain kecil dan kerdil. 
> ada latar belakang psikologis apakah di balik mereka-mereka yang keberatan 
> dengan nama Tiongkok itu?
> Demikian tambahan dari saya. Mudah-mudahan berguna.
> 
> Salam,
> 
> Erik
> --------------------------------------------------------------------
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, King Hian <king_hian@> wrote:
> >
> > Apa anehnya dengan argumen baru ini, neng Uly?
> > Bukankah wajar kalo orang menganggap tempatnya berada sebagai "tengah".
> > 
> > Bangsa2 di sekitar laut Tengah menyebut laut di dekat mereka sebagai "Laut 
> > Tengah" (mediterranean: artinya pusat dunia).
> > Apakah cuma mereka saja yang boleh menganggap tempatnya sebagai pusat dunia?
> > Coba lihat istilah orang Eropa yang menyebut Timur Tengah dan Timur 
> > Jauh.Bukankah istilah itu dikaitkan dengan posisi mereka di Eropa sono?
> > Yang anehnya, kita di Indonesia pun ikutan menyebut Timur Tengah, padahal 
> > harusnya Barat Laut Tengah.
> > 
> >  Satu hal lagi: Tionghoa berbeda dengan Tiongkok
> > dan nama milis ini adalah Budaya Tionghoa, bukan Budaya Tiongkok. 
> > 
> > 
> > kiongchiu,
> > KH
>


Kirim email ke