Yah, saya kira ini merupakan kebebasan masing2 pemuka atau lembaga
keagamaan. Bila ada keinginan untuk untuk "meluruskan" apa yang dirasa
"bengkok", tentu saja pengurus kelenteng harus menyambut baik dan
memberikan informasi yang sesuai dengan fakta sejarah sebenarnya.
Pemahaman yang benar
Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of raharjo irawan
Sent: 17 Januari 2006 14:02
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Rombongan Guru Katholik kunjungi klenteng Tay Kak
Sie
Semarang, 17 Januari 2006.
Salam,
Pada hari Sabtu
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua]
Rombongan Guru Katholik kunjungi klenteng Tay Kak Sie
In a message dated 1/16/2006 11:13:54 PM Pacific Standard
Time, [EMAIL PROTECTED] writes:
Pada hari Sabtu tanggal 14 Januari 2006 jam 14.00 yang
lalu klenteng Tay Kak
Semarang, 17 Januari 2006.
Salam,
Pada hari Sabtu tanggal 14 Januari 2006 jam 14.00 yang
lalu klenteng Tay Kak Sie kedatangan puluhan guru TK,
SD, SMP, dan SMA Sekolah Katholik KEBON DALEM (
satu-satunya sekolah Protestan yang berada di daerah
Pecinan Semarang ).
Ternyata maksud kunjungan