Saya baca dari tulisan kalian - bahwa banyak sekali tradisi atau kebiasaan dilupakan atau tidak diketahui samasekali. Saya akan mencoba memberikan info - sebelum ini menghilang. Saya mohon maaf jikalau panjang sekali karena saya harap tradisi ini tidak terlupa. Ini upacara dipergunakan utk yg beragama samkao Kepercayaam orang mati bisa hidup kembali - ini bukan dongeng tetapi reality. Jaman sekarangkita dgn ilmu pengetahuan kesehatan yg modern - kita dgn kepastian hampir 100% dpt menetukan bahwa individue tsb mati dan kemungkinan kita melakukan penguburan dari yg belum mati boleh dikata hampir nihil. Jaman dulu menurut catatan sejarh banyak yg dikubur sewaktu mereka sebetulnya belum mati dan hanya pingsan atau berada dalam keadaan coma. Karena itu disetiap bangsa didunia ada tradisi dimana keluarga menunggu mayat utk minimal semalaman utk mendapat kepastian dia itu betul² mati.Ini tradisi diIndonesia disebut "jaga mayat" kalau dlm bah. ingeris disebut "wake." sewaktu penungguan ini umumlah segala macem dongeng keluar - maklum nothing to do, dan mungkin agak seram utk bbp anggota keluarga. Dengan adanya waktu penungguan ini mayat sudah mengeluarkan warna mayat ditubuhnya dan sering sudah masuk fase menjadi kaku. Karena itu utk tradisi chinese jaman dulu mayat harus dimandikan sebelum dimasukan kedalam peti. Disinilah tradisi dari china jaman dulu dipergunakan. Mayat dilemaskan dgn aer panas dan kemudian setiap anggota keluarga mulai dari anak sulung harus memberikan baju. setiap anak, mantu dan cucu harus melakukannya dn tergantung dari besarnya keluarga bisa banyak lapis. --------------------------------------- Jaman sekarang jikalau diChina [Taiwan/HK] ini dgn adanya mortuary tradisi ini diganti dgn memberikan selimut sebab biasanya mayat jaman sekarang diChina sudah dibalsem dan kita tanpa sarung tangan tidak boleh menyentuh lagi. Peti mati jaman sekarang berlainan dgn yg jaman dulu dimana bentuknya seperti trunk pohon yg dibelah dua dan mereka mempergunakan minimal 2 pohon. Modelnya kalau jadi seperti kapal [ http://members.virtualtourist.com/m/p/m/cdab5/] Jadi berlainan dgn coffin dari barat dan diIndonesia. Chinese coffin sulit dibakar dan biasanya bisa disimpan didalam rumah keluarga atau kelenteng sampai bertahun², sampai diketemukan waktunya yg cocok utk dikubur.[Ini tradisi masih dipergunakan diTaiwan dimana mereka menunggu sampai mereka dpt menguburnya dimainland] Untuk mengisi peti tsb biasanya mula² diberikan teh setebal minimal 15 cm dibagian bawah peti yg kemudian ditutup dgn kain utk tempat mayat diletakkan. Ini penting oleh karena mayat tidak dibalsem jadi aer mayat bisa bocor keluar dari peti dan teh dpt mengisapnya. Setelah mayat dimasukin oleh keturunan yg mati maka disampingnya juga diberikan bantal dari teh. Utk yg miskin mereka juga dpt mempergunakan rumput²an. ------ Sewaktu itu meja abu memang sudah disiapkan dimuka peti -dgn segala macem makananya tetapi biasanya belum memakai putih - [sebab belum tentu mati] Upacara sembayang masuk peti sudah dimulai.------------------- Sekarang setelah mayat dimasukan kedalam peti keluarga dpt mengisinya dgn benda² yg merupakan kesayangannya - pipa madatnya, buku kesayangannya etc. Tetapi yg paling penting ialah mulutnya harus diberikan butir emas dan mutiara. [Agar dia dpt menjawab pertanyaan dari Giam Lo Ong dgn bagus dan bersih] Setelah ini keluarga diberikan waktu utk melihat dan bilang selamat jalan sebelum peti ditutup. Memang sering diberikan uang kertas perak dan emas - sebelum ditutup dgn bantal dari teh dan peti ditutup rapat. ---- Sewaktu itu meja sembayang harus diganti sesajennya dgn yg 100% baru dan meja harus putih atau hitam dan keluarga dekat waktu itu harus mengganti pakaian menjadi putih atau blacu, guni tergantung dari posisi didlm keluarga. Upacara pemasukan peti selesai. dan routine sembayang akan dipertahankan selama minimal setahun selama keluarga masih bergabung [meratap] Jikalau beragama Dao dan mengundang hwesio atau nikuh utk pemasukan peti biasanya disamping peti mati ada tempat sembayang utk mereka - dan yg dipuja tergantung dari aliran dan kepercayaan mereka tetapi umumnya Giam Lo Ong. Sekarang keluarga sewaktu sembayang setiap hari upacaranya juga sudah ditentukan. Disamping peti ditempatkan boneka kertas dari seorang wanita dan laki²Ini bisa minimal 2 tetapi bisa lebih banyak. Setiap pagi oleh yg menjaga peti ini anak²an dipecut bangun dan disuruh melayani yg mati. Meja sembayang setiap hari harus diganti panganannya dgn yg baru. Selama bbp hari didalam waktu persiapan penguburan atau penyimpanan peti mati - keluarga dpt mempersiapkan keperluan sehari² dari yg mati - dari rumah kertas, kendaraan kertas, keperluan masak² dan ribuan uang kertas yg diorigamikan secara tertentu. Makin besar keluarga makin banyak yg harus dibikin. Waktu itu pintudepan rumah harus diangkat dan diperbesar agar petimati dpt diangkat keluar oleh yg menggotong peti. Pintu diganti dgn gorden blacu putih dan dikiri kanan rumah diasang tenlung putih - semua tanda rumah ini lagi bergabung dan selama ini tidak akan menerima segala yg tidak berhubungan dgn bergabungan ini. Setiap malam tenlung dpt dinyalahkan. atau kalau tidak dipasingin hio. Warna hio jikalau yg meninggal dibawah 80 harus biru/hijau atau hitam dan kalau sudah 80 boleh pakai hio merah. Kaluarga waktu itu tidak boleh mempergunakan make-up seperti gincu etc dan semua kaca didalam rumah harus dicat putih dgn kapur tembok. [katanya agar jangan melihat setan ???] Pada waktu penguburan atau pemindahan kekelentang pada hari yg "bagus" Upacara ny dimulai dgn sembayang. Keluarga akan mengelilingi peti minmal 3 kali sebelum peti diangkat oleh yg menggotong. Waktu itu semua decor yg diterima harus dikesampingkan. Pintu blacu harus dibuka dan anak sulung yg pakaiannya berlainan dgn yg lain - dia memakai topi. mengangkat hiolow dari yg mati dan keluar pintu rumah. Ini diikuti oleh peti mati yg digotong. Keluarga menyusul dibelakang peti. Anak laki² dan cucu [dalam] tong berjalan disamping peti. Semua memgang semacem hio kertas yg besar. Anak sulung biasanya diapit oleh bbp yg menyebar uang kertas. Sebelum peti diangkat satu buah semangka harus dipecahkan dimuka peti. Ini adalah sumbangan utk GiamLo Ong diacherat [dongeng Lie Sie Bin dimana GLO minta semangka karena acherat panas.] Jaman dulu dan ini juga masih dilakukan dilain tempat incl. diUSA dimuka anak sulung ada orchestra kematian yg kurang lebih memberikan info kepada public mayat akan lewat. Tergantung dari public mereka pada menghindarkan atau memberikan hormat. Disetiap tikungan jalan anak sulung dan anak laki² incl cucunya harus berkowtow untk menunggu peti lewat. --- silahkan kalian bayangkan jikalau ini harus dilakukan utk minimal 5 km berapa lamanya upacara penggotongan ini dan berapa tukang gotong harus dipakai. Sesampainya ditempat penguburan - segala sudah siap utk upacaranya. Meja dari Tutikong [ Hoktekchengsin - toapekong Bogor] sudah disiapkan dan sudah diminta agar dia melindungi yg bakal dikubur. Begitu peti datang upacarnya pemasukan kedalam tanah harus dimulai dgn sembayang oleh putra sulung dan keluarga dibawah pimpinan hweshio/nikohnya. Setelah sembayang dan yg mengikuti penguburan semua sembayang keluarga mengelilingi tempatnya selama 3 kali. Peti dimasukan kedalam tanah dan sisanya adalah menutupinya dgn tanah sampai merupakan semacem gunung kecil. Sering waktu itu dikelilingnya diberikan bibit bunga²an. Sebelum meningalkan tempat upacara sembayang dilakukan kembali dgn panganan baru dan dgn putra sulung yg memimpin dibawah pengawasan hweshio/nikoh - keluarga berlutut. Setelah ini biasanya semua barang² kertas juga dibakar.[rumah²an etc dan donasi bunga²an juga menutupi kuburan.] ------- Selesai --- Para tamu yg bukan keluarga langsung biasanya diberikan angpao merah dgn coin didalamnya [symbol terima kasih dan membeli kembali rezeki jelak yg terbawa oleh mereka] Para tamu waktu menunggu juga disajikan makanan sebab pasti sudah lapar setelah perjalanan kekuburan yg memakan sering setengah hari. Upacara sembayang diulang setelah 3 hari dan setelah 7 hari semua pakaian bergabung dari blacu dari keluarga bisa dibakar atau dibuang dan mulailah keluarga bergabung utk minimal 1 tahun dan 2 tahun utk anak laki² dan cucu dalam. Yg tidak masuk keluarga langsung setelah 1 minggu boleh lepas putih. Jadi seperti kalian lihat tradisinya sangat berlainan sekali dgn apa yg kalian pergunakan sekarang. Selain itu ada segala macem peraturan jikalau bergabungnya ingin dipercepat dan bukan 2 thn tetapi secar langsung setelah 7 hari. Ini saya tidak begitu tahu sebab jarang dilakukan dan kalau dilakukan biasanya hweshio atau nikoh pasti tahu. Suatu tradisi yg tidak diketemukan diIndonesia adalah system transport mayat diChina jikalau keluarga ingin mayat dikubur ditempat asalnya. Ini transport dpt memakan bbp hari dan minggu. Untuk mengotongnya mungkin utk yg kaya tidak sulit tetapi utk yg tidak terlalu kaya - mereka mengundang specialis yg mempergunakan ilmu rahasia [black magic???] yg dapat membikin mayat berjalan sendiri - semacem zombie - Jikalau mereka berjalan alat musiknya dan jeritannya sudah memberikan warning kepada penduduk utk menghindarkan mereka karena perlu lewat. ---- ini menurut berita yg saya terima dari keluarga diChina. Silahkan tambahkan info jikalau ada yg masih ingat sesuatu - ini info saya terima sudah lebih dari setengah abad yl jadi mungkin ada yg lupa. Andreas
--- On Wed, 8/19/09, a...@cbn.net.id <a...@cbn.net.id> wrote: From: a...@cbn.net.id <a...@cbn.net.id> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: UPACARA KEMATIAN ORANG TIONGHOA TRADISI To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, August 19, 2009, 10:15 PM Aah ikut komentar..ah...di bawah komennya bro Adrian...:-) > ya elah, ini lage ini lage. noh koment gw dibawah. > Pemikiran "ketinggalan zaman" seperti itu kok masih banyak penganutnya ya!.. >> Manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja (Ibr 9:27), walaupun >> sering kita mendengar orang mengatakan ada yang mati dan hidup lagi, > anak umur 5 taon mampus gimana ? itu yg di afrika banyak anak2 kena aids > en modar gimana memanfaatkan kesempatan hidup dgn sebaik2nya ? "Tuhan" digambarkan oleh para penganutnya ini sebagai ENTITAS yang begitu goblok dan EGOisnya....kasian benar generasi muda yang otaknya diracuni oleh pemikiran berdasarkan Kitab Usang ini...cck..cccckkk... ... >> juga yang mengirimkan mereka rumah, pakaian, uang, mobil, computer >> (laptop) dan sebaginya. > tidak wajar menurut kacamata lu, kok berani2nya bilang tidak wajar, gimana > kalu gw bilang lu jg gak wajar ? Kehidupan nyata yang dijalani dengan pedoman kata "Tuhan" karangan pikiran manusia itulah yang sangat tidak wajar dan penuh kekonyolan serta tak terhingga kepandirannya. :-) >> mayat itu bisa bangkit berdiri. Pada saat inilah sanak keluarga >> mengadakan penyembahan kepada roh orang yang meninggal sebagai suatu > heuhehehehehhe yg nulisnya korban pilem kale, yg jelas itu jenazah dijaga > agar tidak mendapat gangguan dari binatang atau tangan jahil. > karena tetap biar sudah meninggal harus dihormati. Di tanah Toraja aja masih bisa disaksikan mayat "dijalankan" ke atas bukit... :-) > MAKIN LAMA GW MAKIN ENEG NGEBACANYA !!!!!! RASANYA KALU GW TULISIN JG Tulisan-tulisan senada ini memang bisa bikin muntah bagi orang yang rumahnya tidak terbiasa didatangi oleh para tamu "tukang khotbah"... menurut cerita papa dulu beliau sangat senang didatangi karena diberi buku-buku berwarna gratisan...zaman sekarang ini kita malah dimintai "sumbangan"..haahaaaahhaaaa..... :-)) als ------------------------------------ .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links