Pak Ophoeng,

Kayanya  pemisahan secara sangat tegas ini mungkin berdasarkan sejarah
kerajaan jaman dahulu, Kerajaan Pajajaran  bertarung sama kerajaan di
Jateng..

Coba saja perhatikan  di Bandung enga ada nama  jalan Gajah Mada  atau Hayam
Wuruk dan sebaliknya di Jateng enga pakai nama jalan Pajajaran......

Ada kolektif memori masyarakat  yang dibawah sadar sampai sekarang  yah....
:-))


Mungkin ada pendapat lain ??

Salam erat,

Sugiri.



-----Original Message-----
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of Ophoeng
Sent: Sunday, May 10, 2009 11:48 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Chinese Food vs Kuring Food? (Was: klenteng
berarsitektur mendekati aslinya.)

Bung ABS dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Setuju dengan pendapat anda, bahwa masakan Kanton itu Chinese food asli,
masakan Hainan ya Chinese food asli juga. Masakan Padang - Indonesian food
asli, masakan Jawa atau Sunda ya Indonesian food asli juga.

Yang membingungkan tentu ini: masakan Kuring dan Steak, ini sebutan tagline
menunya yang dipakai satu resto di Tangerang, kalau tak salah. Juga yang
banyak dijumpai di banyak warten (warung tenda) atau depot makan yang naek
level dari warten: Chinese Food dan Sea Food.  Babah Ahong - sedia Chinese
Food dan Sea Food, misalnya.

Chinese Food - merujuk ke masakan bergaya Chinese, Tionghua- nama bangsa,
bisa berupa daging, sayuran dan sari laut (sea food), kenapa
disanding-bandingkan-nya dengan 'Sea Food' ya? Masakan 'Kuring' itu yang ala
mana ya? Apakah ini merujuk ke masakan ala Sunda yang memang dulu-dulunya
dipelopori oleh Lembur Kuring? Lantas disusul oleh Sari Kuring (hebatnya,
pemilik orang Medan dan kebanyakan koki orang Jawa?), lalu disusul ama Raden
Kuring, dan banyak 'Kuring' lainnya. Jadi kuring = masakan ala Sunda? Memang
sih kata 'kuring' dari basa Sunda yang artinya 'saya'. Tapi, kalau mau
merujuk menu ke ala Sunda, kenapa ndak Masakan Sunda, seperti Chinese Food
gitu?

Lantas, mengapa ya orang Sunda tidak merasa sebagai orang 'Jawa'? Padahal,
nama daerahnya disebut sebagai 'Jawa' barat. Ada unsur 'Jawa'nya juga tuh!
Dan, kalau tak salah, basa daerah Sunda itu mengacu pada Hana Caraka (dari
basa Sanskrit?) yang kalau di Jawa, atau Jowo identik dengan Hono Coroko?
Pemakaian dalam berbasa-nya beda jauh. walau cuma beda-beda tipis antara 'O'
dengan 'A' ya? Seperti Sala jadi Solo, Jawa jadi Jowo. Tapi anda ndak boleh
merubah 'kumaha' menjadi 'kumoho' tuh ya. Hehehe..........

Barangkali ada yang tahu dan mau berbagi di milis kita?

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng
BSD City, Tangerang Selatan



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh" <absa...@...>
wrote:

Apa kalau gaya bangunan Tiongkok Selatan bukan gaya bangunan Tiongkok asli,
Robby-heng?
Ya gaya bangunan Tiongkok asli juga lah!!
 
Karena negeri Tiongkok itu besar sekali, sehingga yang namanya gaya bangunan
Tiongkok asli bukan hanya gaya Utara saja, melainkan gaya Selatan juga gaya
Tiongkok asli.
Sama halnya masakan Cantonese ya Chinese food, dan masakan Soetjoan yang
terpisah ribuan kilometer ya Chinese food juga.
 
Kalau dibandingkan dengan Indonesia yang juga luas sekali, maka gaya
bangunan bagonjong di Minangkabau adalah gaya bangunan Indonesia asli,
tetapi gaya bangunan joglo di Jawa,yang sangat berbeda gayanya, cengli atau
tidak cengli, ya gaya bangunan Indonesia asli juga!
Makanan Padang yang pedas itu Indonesian food, makanan Jawa yang manis itu
ya Indonesian food juga.
 
Wasalam.
   




------------------------------------

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links




Kirim email ke