Tulisan yang benar - benar setaraf dengan seorang bocah tengil di milist ini 
...........
Yaitu dengan topik kegemaran , mengobarkan perang agama........
Atau bocah pendatang baru yang mengancam potong leher .........
Ck ck ck ck 

Dan tujuan mulianya : 
1. budaya tionghoa
2. persatuan tionghoa 

tidak akan tercapai , karena : 
1. pembahasan budaya yang bertujuan revitalisasi budaya tionghoa akan tersita 
oleh pembahasan perang agama yang hasil akhirnya telah diketahui......
2. pembelaan terhadap budaya , dengan cara tidak berbudaya akan mendegradasi 
makna budaya yang hendak dibela tersebut
3. yang jelas persatuan dan kerukunan tionghoa , jelas jelas tidak akan 
tercapai , karena menebarkan prasangka dan sentimen agama........

Dengan kata lain apa , bocah - bocah seperti ini adalah tionghoa? 
Siapa tahu anti - tionghoa yang menyamar sebagai tionghoa untuk merusak 
hubungan sesama tionghoa...........
Yang mencurigakan adalah menyeret member ke email japri secara massal , modus 
yang sama dilakukan oleh bocah perempuan setahun yang lalu.......
Dengan harapan , dapat memaksakan pendapat piciknya tanpa gangguan moderator 
..........

Robby Wirdja 




  ----- Original Message ----- 
  From: feifei_fairy 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, February 18, 2008 5:36 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Arak2an Barongsai dilarang di Pontianak



  Seharusnya moderator harus juga berani menampilkan dialog yang membuka
  idelogi suatu ajaran agama dengan gamblang/terbuka.Dimana proses
  islamisasi masih saja ingin dilakukan oleh kelompok kelompok politik
  dalam upaya inginkan kesamaan persepsi.

  Padahal ini tidak mungkin terjadi ,dimana jelas kita sebagai bagian dari
  bangsa(tionghoa) yang berbeda walaupun hidup di wilayah Indonesia tetap
  pelarangan ataupun pake istilah lembut pembauran tetap kita(tionghoa)
  harusnya juga berani mengungkapkan bahwa ajaran islam adalah tidak
  sesuai dengan kultur dan kehidupan suatu bangsa yang berlandaskan
  keragaman.

  Perbedaan itu suatu yang wajar apalagi masalah budaya ,tidak boleh suatu
  budaya dilarang itu namanya pemaksaan dan jelas melanggar hak sipil
  kewarganegaraan suatu bangsa yang berdaulat.

  Masalah masalah begini sebaiknya jangan di diamkan saja harusnya
  diadakan suatu tinjauan yang lebih lanjut,apalagi basis etnis dayak
  sendiri di kalbar adalah rumpun indochina,mengatas namakan ras melayu
  itu hanya kamuflase kelompok politik berdasarkan suatu agama tertentu
  yang tentunya kita juga tahu agama tersebut adalah agama politik
  indonesia yaitu islam dan ini sudah dilakukan sitematis yang tentunya
  perbuatan ini pasti akan terulang pada tempo tempo yang lain.

  Qosmio_G40 wrote: Hanya cina GOBLOX IQ jongkoX yang mau ikut islam!

  benar sekali saya setuju banget........
  dan heranya lagi katanya laksamana chen ho/zhang he adalah muslim.....
  padahal cheng ho itu sida sida/kasim yang pelernya sudah di kebiri dan
  hanya utusan politik untuk hubungan antar negara dan di thailand selatan
  ada bukti peninggalan cheng ho yaitu bentuk tempat ibadah agama asli
  masyarakat sana yang budhhis dan matinya ceng ho dibakar menurut ajaran
  taoisme,,,,,,,,,,,,,,tapi lucunya di surabaya di bangan masjid laksamana
  cheng ho ,,,,,,,he he saya ketawa saja kebodohan muslim muslim apalgi
  china yang masuk islam otaknya tambah bego bego bahkan tidak sadar
  pahalawan yang bukan muslim mau saja di islamisasikan................. 
  _________________
  Dasar kepercayaan iman muslim dibangun diatas dusta,kebohongan dan teror
  pembunuhan yang biadab dimana saat zaman dan waktu sudah berubah
  kebenaran yang ada diungkapkan dan tidak bisa dihalangi ataupun
  dibendung serta kejahatan pembunuhan sudah dapat diantisipasi dan
  diminimalkan maka saat itu juga ambang kehancuran islam akan terjadi dan
  pada saatnya islam akan lenyap dan ini pasti terwujud.
  Feifei_fairy
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "@};-PurpleRose};--"
  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > kl dicermati berita dibawah ini, emang ada yg "situasi lain" yg perlu
  > dicermati dan dikaji lebih mendalam lagi soal larangan yg muncul dari
  SK
  > Walikota ini.
  > ada permasalahan sentimen etnis yg lagi-lagi dimunculkan oleh
  sekelompok
  > orang untuk mencapai tujuan tertentu.
  >
  > lagi-lagi yang menyebalkan adalah peran media yang tidak memiliki
  > semangat rekonsiliasi dan pembangunan perdamaian sama sekali. jelas
  > sekali dari judul dan tutur bahasa yg dimunculkan dalam artikel ini
  > memperkuat sentimen etnis tertentu, menonjolkan semangat kesukuan dan
  > penindasan satu kelompok etnis kepada etnis yang lain sebagai alat
  untuk
  > mencapai tujuan yang diinginkan.
  >
  > Uly, sesungguhnya berita yang aku dapat bahwa beberapa tokoh tionghoa
  > juga berpikir ttg belum kondusifnya situasi untuk mengadakan festival
  > naga dan barongsai di jalan2 utama pada perayaan cap goh meh saat ini,
  > namun saat itu masih berupa kesepakatan, tidak "diresmikan" dengan SK
  > Walikota, karena niat awalnya tidak diadakannya festival naga dan
  > barongsai di jalan2 utama itu adalah untuk tahun ini, dan tidak
  menutup
  > kemungkinan untuk diadakan tahun depan ato tahun berikutnya. Namun
  tidak
  > tau lagi gimana proses selanjutnya, tiba2 saja SK Walikota utk
  peniadaan
  > ini turun serta merta. disusul dengan munculnya GMB yg menyatakan diri
  > sebagai pengawal setia kebijakan ini...cape deh.
  >
  > isu politik di Kal-Bar memang kental mengambil bungkus pertarungan isu
  > etnisitas :(
  >
  > sebagai catatan: yang menikmati dan menyukai perayaan festival naga
  dan
  > barongsai di pontianak itu bukan hanya etnis tionghoa, tapi juga
  > kelompok etnis lain, bahkan terlibat dalam proses festival. festival
  ini
  > sesungguhnya bisa menjadi sarana pembangunan perdamaian, rekonsiliasi,
  > dan semangat pluralisme di kalbar. kulihat, penerbitan SK Walikota
  > secara resmi utk peniadaan ini dilakukan dengan semangat pemberangusan
  > budaya tionghoa yang sama oleh pemerintah rezim orde baru.
  >
  > Julia
  >
  > PS. utk rekan jimmy, saraf otakku masih keriting kusut oleh tugas2
  > berdeadline, so dalam beberapa hari ini masih belum bisa merespon ttg
  > trade-off, diskusi kita lalu. ada beberapa perspektifku yang akan aku
  > sampaikan nanti merespon pertanyaan rekan jimmy.
  >
  > *Rabu, 13 Februari 2008 - Pontianak Post
  > Elemen Masyarakat Dukung SK Walikota
  > Soal Petasan, Arakan Naga dan Barongsai*
  >
  > *Pontianak,-* Berbagai reaksi pun muncul dengan dipublikasikannya SK
  > Wali Kota Pontianak Nomor 127/2008 tentang jual beli, pemasangan
  petasan
  > dan pelaksanaan arakan naga, barongsai dalam Wilayah Kota Pontianak.
  Di
  > antaranya datang dari Gerakan Melayu Bersatu Kota Pontianak yang
  > melakukan rembuk di Kelurahan Bangka Belitung, pada Selasa malam
  (12/2).
  >
  > Dalam pertemuan yang dihadiri oleh para pemuda dan sesepuh Melayu Kota
  > Pontianak menyatakan sikap mereka terhadap SK Walikota Pontianak nomor
  > 127 tahun 2008. Sikap Gerakan Melayu Bersatu (GMB) Kota Pontianak yang
  > dibacakan oleh ketua GMB Kota Pontianak Erwan Irawan. Isi tuntutan
  > mereka adalah Pertama, mendukung SK Walikota Pontianak, dengan alasan
  > bahwa SK tersebut dikeluarkan berdasarkan hasil musyawarah Muspida
  Kota
  > Pontianak.
  >
  > Arakan naga dan barongsai yang menggunakan jalan raya dan fasilitas
  umum
  > jelas merugikan aktivitas komunitas di luar etnis China. Kedua meminta
  > aparat hukum dalam hal ini Kapoltabes Kota Pontianak memproses secara
  > hukum, mereka yang menggugat SK Walikota, karena hal tersebut membuat
  > kota Pontianak tidak kondusif.
  >
  > Ketiga GMB meminta barongsai dan naga tidak main di Kota Pontianak,
  > alasannya barongsai dan naga bukan merupakan bagian budaya Indonesia
  > walaupun dilakukan di tempat yang tertutup. ? Kami akan memperjuangkan
  > dan mengawal SK jangan sampai diganggu oleh pihak tertentu, dan
  > masyarakat kota Pontianak Wajib mendukung SK Walikota tersebut,?
  > tegasnya yang diiyakan oleh seluruh masyarakat yang hadir.
  >
  > Hal senada juga disampaikan oleh Wakil ketua DPD Persatuan Forum
  > komunikasi Pemuda dan Melayu (PFKPM) Kota Pontianak Ir. RSM Bambang
  > Sancoyo,MT yang mendukung kebijakan pemerintah Kota Pontianak untuk
  > mengatur arak-arakan naga dan barongsai agar tidak di jalan-jalan
  umum.
  > ?Keputusan walikota tersebut sangat tepat dalam rangka mewujudkan
  > ketertiban umum,sehingga tidak mengganggu lalu lintas,? ujarnya.
  >
  > Kebijakan ini tidak ada unsur diskriminasi. Sebagai generasi muda siap
  > berada di garis depan dalam turut memelihara suasana kondusif di Kota
  > Pontianak. Pemuda Melayu Kota Pontianak senantiasa menghargai budaya
  > positif yang tentunya harus berada dalam koridor kesetaraan dan
  > ketertiban kota. Dia mengatakan aktivitas budaya harus menyesuaikan
  > kondisi masyarakat dan suasana kehidupan yang menjiwai budaya
  setempat.
  > ?Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung sehingga tercipta
  > akulturasi budaya secara harmonis?tegasnya.
  >
  > Pada saat ini, papar Bambang, di beberapa daerah seperti Jakarta,
  > Situbondo, Sidoarjo, Jawa Tengah banyak-banyak warga yang mengalami
  > musibah banjir dan tanah longsor. Sehingga sebagai bangsa yang
  patriotik
  > dan tradisionalis hendaknya lebih mengedepankan sikap empati dan
  > kesederhanaan. Dia mengatakan merayakan tahun baru, itu boleh saja
  > bergembira, tetapi tidak diaktualisasikan secara vulgar dan
  > demonstratif, nilai-nilai kepekaan sosial harus lebih dikembangkan
  agar
  > tidak malah terjadi kesenjangan sosial. ?Oleh karena itu mari kita
  jaga
  > Kota Pontianak menjadi tetap aman dan nyaman sebagai tempat hidup dan
  > bekerja mengisi pembangunan bangsa,? himbaunya. (har)
  >

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to