Saudara Zhou Fy yang baik.
Terima kasih atas respon saudara yang berterus
terang dan jujur . Seperti yang pernah juga saya katakan pada surat-surat
jawaban saya di milis ini, hati saya terbuka lebar untuk semua kritik yang
betapapun tajamnya.Tapi di pihak lain seperti juga pernah saya katakan, itu akan
terpulang bagaiamana cara setiap orang menyampaikan kritiknya kepada saya.
Serius, saya hadapi dengan serius umpamanya seperti yang saudara lakukan
sekarang. Tapi ketika saya dikasari, tentu saya sebagai manusia biasa bisa
saja menjawab kasar meskipun tidak mesti begitu. Menghadapi orang yang
jujur dan berterus terang seperti saudara, sayapun merasa menyesal telah
mengasari orang yang mengasari saya. Saya bisa berbuat lain seperti umpamanya
bersikap "gentlemen" seperti yang mungkin juga saudara harapkan dari
saya.Tapi hal itu tidak terjadi karena efek yang saya terima sudah tak
mungkin membuat saya bersikap demikian dan yang ada adalah seperti yang saudara
simpulkan sendiri bahwa saya "telah langsung naik pitam" dan juga
menurut saudara saya telah"mencoreng" wajah sendiri. Tapi dengan tidak
bermaksud semata-mata hanya ingin membela diri sendiri, satu kenyataan
juga dalam milis ini tidak sedikit orang-orang yang naik pitam dan juga saling
mencoreng muka dua bangsa: muka Cina dan muka Indonesia.Tentu saja dalam milis
ini, juga banyak kaum cerdik cendekianya yang berpandangan luas dan tidak picik
seperti saya dan sayapun mau belajar dari contoh-contoh yang mereka
berikan. Tentang mencoreng muka sendiri, yah, saudara Zhou Fy, sekali-sekali
bila kita terperosok di kubangan, apakah mudah untuk memelihara muka sendiri
agar tidak kena coreng noda lumpur dari kubangan itu.Tentang eksklusivisme.
Mengapa kata itu begitu di-tabukan bagi masyarakat Cina. Saya sungguh tidak
mengerti. Sifat eksklusif jelas ada pada etnis Cina. Itu sudah menjadi
pengalaman internasional, bukan saja dikenal di Indonesia saja. Saya pernah
bilang, setiap bangsa mempunyai kelemahan dan kelebihannya sendiri-sendiri. Cina
itu memang punya sifat eksklusif, dan itu sangat sulit dibantah
kecuali dengan berangsur-angsur secara sedar mengurangi sifat yang demikian.
Mengapa harus merasa tersinggung dan membantahnya sepanjang masa
dan dijadikan perdebatan yang tak habis-habisnya. Bukankah kelebihan etnis
Cina tidak sedikit dan banyak yang menonjol seperti sifat ulet, rajin
bekerja , hemat, setia sesama etnis yang luar biasa kuatnya dan juga
sebagai bangsa yang cerdas, banyak menemukan bermacam penemuan yang
mengabdi kemanusiaan. Kelemahan manusia Indonesia, umpamanya, sebagai
bangsa munafik , punya sifat iri dengki , sukar menepati janji dan
macam-macam lagi, apakah orang Indonesia harus marah bila sifat-sifat negatifnya
itu disebut orang lain. Yang mau marah boleh-boleh saja, tapi itulah
kenyataannya dan kalau tidak mau disebut begitu, ubahlah mental diri sendiri
agar tidak begitu. Demikian pula halnya dengan etnis Cina. Apakah Cina itu
segala-galanya super?. Tidak ada cacat celanya dan semuanya berwatak
nabi-nabi?.Tentu tidak demikian bukan? Dan sudah pasti tidak demikian. Ada
keunggulannya dan ada kekurangannya.
Saya pribadi umpamanya, saudara sendiri mengatakan,
saudara bisa menghargai tulisan-tulisan saya dan juga tidak anti pati terhadap
tulisan saya. Tapi ternyata anda temukan kepicikan saya dan anda katakan secara
terus terang. Mengapa saya harus marah kalau memang saya ternyata manusia picik.
Artinya saya masih harus memperluas wawasan saya agar tidak picik. Saya sama
sekali tidak merasa hina bahwa kepicikan saya ditemukan orang lain. Saya diberi
kesempatan untuk mengubah diri. Tapi kalau saya selalu merasa hebat tapi
ternyata bodoh dan tidak tahu apa-apa, maka inilah kehinaan yang sesunguhnya.
Saudara Zhou Fy, sekali lagi terima kasih atas kritik saudara yang tulus ihlas.
Salam yang sehangat-hangatnya dari saya.
asahan alham aidit.
----- Original Message -----
From: skala selaras
Sent: Monday, August 29, 2005 5:45 PM
Subject: Re: [Spam] Re: [Spam] Fw: Fw: [budaya_tionghua] OOT.
Biasakan dan berusahalah berbahasa yang baik.OOT. Bung Asahan,
Saya banyak membaca tulisan anda di milis ini, saya cukup
menghargai tulisan anda, jelas saya bukan orang yang antipati dengan tulisan
anda.
Hanya ada satu hal yang sering mengganggu saya. Begitu anda
di kritik, lansung naik pitam, lantas keluar segala hujatan2 yang tidak pada
tempatnya, yang akhirnya mencoreng wajah anda sendiri!!!
Anda rupanya melupakan satu hal: Semua milis "Topik"
hakekatnya Eksklusif, dia didirikan untuk berbincang tentang
satu aspek kehidupan. yang eksklusif adalah Topik nya, sedang anggotanya
tidak berarti eksklusif, bisa saja dari berbagai ras dan golongan. saudara
ABS yang pernah mengeritik anda OOT adalah orang Jawa tulen, tapi anda langsung
menuduh yang menyerang anda pasti adalah Cina eksklusif! begitu picikkah
anda?
Kita disini memang diarahkan untuk membicarakan masalah
eklusif, tapi di luar milis ini, banyak dari kita juga bergabung dengan
milis lain, berbicara masalah lain, bisa bicara masalah pemilu di milis
politik, bisa bicara bahasa Indonesia di milis sastra, bisa bicara tentang
krisis valuta di milis ekonomi, apakah pantas anda menilai
kita manusia eksklusif?
Analoginya: Di saat mengajar, pantaskah seorang guru
matematik banyak bicara masalah sejarah dengan muridnya ?
Sebenarnya, para moderator di milis ini sudah sangat longgar,
membiarkan banyak tulsan yang OOT, coba anda bergabung di milis lain, contohnya
milis tjerita silat, sering OOT bisa langsung kena pecat, tak peduli yang
menulis dari golongan mana! saya pribadi memahami niat baik sang moderator: Agar
forum milis lebih fokus!!!
salam,
Zhou Fy
----- Original Message -----
From: "BISAI" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "BUDAYA TIONGHUA" <budaya_tionghua@yahoogroups.com>;
"WAHANA" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, August 18, 2005 3:01 AM
Subject: Fw: [Spam] Re: [Spam] Fw: Fw: [budaya_tionghua] OOT.
Biasakan dan berusahalah berbahasa yang baik.OOT.
A, yalah!. Omong soal integrasi memang pinter. Tapi kalo
hakekatnya memang
menutup diri yang super eksklusif, kan keliatan juga belangnya. Pasang pengumuman deh, semacem: "Hanya untuk kebudayaan Cina, bahasa Indonesia dilarang masuk". Kalo cuman pikiran kayak gitu sih, udah lama diketauin orang Indonesia. Tapi kalo mau keluar, keluar deh, saya ucapin slamet. Saya sih sebelum diusir masih tetep aja duduk. Wong, Indonesia itu kepunyaan orang orang Indonesia kok, masak kebudayaan asing mau ngusir. Mengkali aje masih ade nyang tau diri di milis ini. Saya kira komentar anda yang kayak beginian bukan cuma sovinis tapi malah sudah SOOOOOOOOOOOOO...SOP NAJIS! Nah, inilah lelucon dari saya. asahan.aa .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
SPONSORED LINKS
YAHOO! GROUPS LINKS
|
- Fw: [Spam] Re: [Spam] Fw: Fw: [budaya_tionghua] OOT. Biasaka... BISAI