Mahaff, ini nyangkut ke pulitik lagi, abis radar gue sekarang sensi sama yang pulitik2. Gara gara Mayat! Heheh.

Kesian Mayat jadi kambing item deh.

 

Uraian RJ soal dorongan politis pemerintah Beijing terhadap aksi ultra-nasionalis membikin gue terpikir keadaan di tanah air.

 

Udah ngga aneh lah gossip benturan tionghoa – non tionghoa ( istilah pribumi udah diganti apa sih sekarang? )

padahal dalam kehidupan (gue) sehari-hari sih kayaknya enggak ada benturan apa-apa tuh.

 

Tapi seperti ada siklus dimana benturan perbedaan itu seperti muncul  kembali kadang-kadang

 

Sepertinya memang ada kalangan tertentu yang memelihara gossip-gossip itu.

rupanya untuk supaya bisa dipergunakan sewaktu waktu, dipolitisir, istilah kerennya.

 

Gimana caranya supaya enggak ikut terpelintir oleh gossip yang dipolitisir ya.

 

Just share a tought. {melirik Steve, yang biasanya kebakaran jenggot kalu ada yang ngomongin pupulitikan, heheheh}

 

-----Original Message-----
From: Rinto Jiang [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent
:
Wednesday, January 11, 2006 6:19 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Memoirs of a Geisha

 

Sebenarnya, tidak ada dendam yang dalam sekali atas orang Jepang di kalangan masyarakat biasa di Tiongkok. Tentu saja ada yang yang berhaluan ultra-nasionalis yang sangat benci membabi-buta. Ultra-nasionalis Jepang juga sangat membenci orang Tiongkok.

Namun, dendam ini akan berkobar menjadi aksi-aksi real bila didorong secara politis oleh pemerintah
Beijing, artinya pemerintah Beijing akan  memanfaatkan dendam ini sewaktu2 bila perlu. Seperti demonstrasi anti-Jepang besar2an tahun lalu di seluruh Tiongkok, saat itu, toko2 Jepang sampai harus menyuruh pelayan2 toko lokal (orang Tiongkok) berdiri di depan toko untuk mencegah demonstran merusak toko mereka. Mobil buatan Jepang yang dikendarai seorang wanita lokal saja dirusak beramai2. Nah, demonstrasi ini didukung oleh pemerintah Beijing secara diam2, untuk menunjukkan legitimasi mereka atas Tiongkok dan sekaligus "ancaman lunak" kepada Jepang.

Masih ingat pemboman Kedubes China di Yugoslavia beberapa tahun lalu? Waktu itu juga ada demonstrasi di depan Kedubes AS di Beijing, malah sempat dirusak. Itu semua diizinkan diam2 oleh pemerintah karena dapat meningkatkan nasionalisme. Sekarang itu komunisme dan Maoisme tak laku lagi di Tiongkok, sebagai gantinya, Jiang Zemin mulai mengalihkan perhatian pada peningkatan nasionalisme demi kelanggengan kekuasaan mereka di Tiongkok.

Sebagai kontrasnya, kalau ada demonstrasi penduduk desa karena ganti rugi tanah yang tidak memadai karena dikorupsi pejabat, biasanya pemerintah bersikap keras. Tahun lalu saja, ada 70000 kasus bentrokan besar dan kecil antara polisi dan penduduk desa di seluruh Tiongkok. Baru2 ini ada pembantaian puluhan orang lebih di sebuah desa dekat HK. Untung dekat HK, kalau tidak takkan ada yang tahu ada kasus pembantaian tersebut. Kontras bukan? Itulah double standard yang diterapkan pemerintah Beijing. Jadi, fenomena orang Jepang yang dihormati di Shanghai seperti yang Piter-heng lihat tidak aneh, namun bila sudah dikipas2 oleh pemerintah, orang Jepang yang dihormati tadi mungkin saja harus tutup mulut tak berani berbahasa Jepang di keramaian.


Rinto Jiang




Piter Lim wrote:

Dear All,

 

Sewaktu saya ke shanghai, warga jepang ataupun yang berbahasa jepang lebih dihargai.

Mengapa yah, apakah jepang mempunyai investasi besar di wilayah tersebut?

 

 

Piter

-----Original Message-----
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com]On Behalf Of Rinto Jiang
Sent: 11 Januari 2006
15:23
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Memoirs of a Geisha

Dulu Zhao Wei sekali waktu pernah memakai pakaian putih dengan bulatan merah besar di depan pakaian tadi, mirip bendera Jepang. Alhasil, Zhao Wei juga dikritik setengah mati di RRC.

Sebenarnya, Memoirs of Geisha ini juga menuai kritik di Jepang karena ada anggapan bahwa geisha merupakan pekerjaan terhormat dan tidak pantas diperankan oleh orang non-Jepang.


Rinto Jiang






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




YAHOO! GROUPS LINKS




Reply via email to