Buat bro Abdi salam kenal, penemuan anda ini sangat menarik untuk di
ketahui, apalagi bila memang terbukti benar.

Sandainya salah juga saya mengucapkan terimakasih atas usaha anda.

Biar bagaimanapun latar belakang yg terjadi, jika benar, sangat menarik
untuk melihat sosok turunan dari kaisar cina dan berkenalan dengan beliau,
hal yg tidak terbayangkan oleh nenek moyang kita di china daratan jaman
dahulu bukan?.

Apalagi banyak jejak sejarah yang memang berawal dari isu2 dan ada yg benar
dan tidak benar.

 

Keep update ya bro, jangan putus ada dan jangan merasa jadi bulan2an, info
ini tetap menarik.

 

-          Rusma

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of toyota_man
Sent: Thursday, December 03, 2009 1:28 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu
bukan tipuan --> kopdar yuk

 

  

Bro Yung de,

Saya juga skeptis. Pada awalnya.

Tapi saya tau org ini bukan mau cari sensasi. Juga tidak tepat disebut
klaim. Karena ybs tidak mengumumkan apa2. Sayalah yg membawa cerita dan
penuturannya dalam milis.

Menurut saran saya, bro dan teman2 milis yg penasaran silahkan membuat
kopdar. Itulah yg terbaik, karena lama2 ogut bisa bosen juga jadi bulan2an
:p 

M
ending temui langsung, karena dia juga ga gitu fasih internet, tapi dia
ingin berkomunikasi dengan teman2 juga.

Jadi apakah tanggal 18 desember (hari libur kalo ga salah) teman2 mau kopdar
di Mangga Dua Square Jakarta? Posisi tepat silahkan rundingan tapi biaya
tanggung sendiri:)

Salam
Abdi Christ

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
<mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com> , "henyung" <heny...@...> wrote:
>
> Kaisar masa Guangxu bermarga Wang ?
> "Ching Pertama" buyut Cixi asli mongol ?
> 
> Yang saya pelajari dari catatan sejarah adalah:
> 
> * Keluarga kekaisaran Qing bermarga Aishin Gioro / Aixin Juelo, di masa
modern ini banyak yang merubah menjadi marga Jin, diambil dari dinasti
Jurchen sebelumnya, kurang lebih sejaman dengan Song, Liao, XiXia, XiLiao,
Yuan.
> 
> * "Ching Pertama" mungkin maksudnya Nurhaci adalah murni suku
Jurchen/Nvzhen, asal muasal Jurchen ini memang bersinggungan dengan
suku-suku Mongolia (Qirat cs dll), namun Jurchen memiliki identitas
tersendiri dengan ciri spesifik bukan nomaden murni melainkan
agraris-nomaden.
> 
> * Kalau buyut Cixi dari klan Yehonara / Yehenala ini juga Jurchen/Nvzhen
asli.
> 
> Di catatan sejarah, Mongolia dan suku-suku Mongol itu TAKLUKAN/JAJAHAN
Jurchen. Mana mau Jurchen/Man merendahkan diri menyamakan status dengan
suku-suku Mongolia. Adanya juga perempuan Mongolia diambil jadi istri/selir
oleh para pangeran Jurchen. Elit Jurchen/Man sangat menjaga kemurnian darah
Jurchen/Man. Contoh perempuan Mongolia yang berhasil tampil adalah
Xiaozhuang Tai Huangtaihou yang jadi rebutan Dorgon dan Huang Taiji.
> 
> Pembagian militer 8 bendera saja, antara Mongolia dan Man terdapat
perbedaan tingkat yang jelas.
> 
> Maaf ya, saya rasanya sungguh skeptis dengan klaim keturunan kekaisaran
ini. Mungkin ada salah ingat atau salah nyatat ?
> 
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
<mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com> , "save_mynit" <save_mynit@>
wrote:
> >
> > Selamat malam teman2
> > 
> > Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis
di milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah.
Yang sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak
tahu bahwa Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang
melakukan penyelidikan dan mengemukakan kembali.
> > 
> > Ketika saya tanya bukti:
> > 
> > 1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang
xu sendiri sudah patah. 
> > 
> > 2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut
bisa tetap sah, bila ada cincin (cincin ludah) 
> > 
> > 3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan
> > 
> > 4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak
yang ada mutiara-nya) asli.
> > 
> > 5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya
> > 
> > 6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek
teman saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang
paling dia sayang: Selir bermarga Chen.
> > 
> > 7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama,
dan saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis.
> > 
> > 8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu.
> > 
> > 9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia
ingin keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali
sejarah sesuai dengan kebenaran. 
> > 
> > 10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan
Tiongkok.
> > 
> > 11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling
bungsu, mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah
saya ceritakan di atas.
> > 
> > 12. Koreksi, nama marga teman saya bukan "Huang" karena "Huang" artinya
kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi
sama tetapi berbeda:
> > 
> > - Wang (Wang 3 garis) --> semua orang mongol memakai nama marga ini
> > - Wong & Huang yg artinya kuning
> > - Ong --> marga Hokkian/ marga pedagang
> > - Bong
> > 
> > Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis)
> > nama lengkap: "Wang Thien Chen" (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi
udah saya minta tulis di kertas)
> > 
> > 13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga
Wang meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama
harus memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya
keturunan laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang
XU mempunyai marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga. 
> > 
> > 14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri
diturunkan marga Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu
keadilan baginya untuk menurunkan marga meski dari pihak perempuan. Kedua
ada sakit hatinya kenapa keturunan dia dan ayah dia dibunuh. Maka menurut
dia, ada rule khusus dalam penurunan marga yang bisa dilakukan. Itulah
mengapa meski ketika berada di Indonesia si nenek mengubah marga menjadi
"Ong", dia tetap menurunkan marga "Wang" pada anak laki2 dan cucunya ini.
> > 
> > 14. Dia bersedia ditemui, dan dia senang untuk meluruskan sejarah.
Karena ada beberapa sejarah yang tidak terungkap di khalayak. Tetapi, dengan
jujur dia bilang, ada kemungkinan cerita dari neneknya tidak sepenuhnya
objektif karena dipengaruhi oleh dendam.
> > 
> > 15. Guang Xu sebenarnya memiliki 1 istri dan 2 selir. Sejauh yang ada di
media baru2 ini, selalu ditulis Guang xu memiliki 2 istri.
> > 
> > 16. Makam Xici berada di luar kompleks makam raja.
> > 
> > 17. "Ching Pertama" ada buyut dari Xici - Orang Mongolia asli. 
> > 
> > 18. No. Handphone teman saya sudah ada pada saya. Bila tertarik untuk
bertemu dia siap bertemu. Tapi menurut saya lebih efektif bertemu dalam
komunitas kecil di milis ini.
> > 
> > 19. Kalau memungkinkan, lusa saya akan mulai menuliskan penyalinan buku
harian anak perempuan sulung dari Selir Chen ke milis ini. Tentunya dengan
bahasa indonesia yang ejaan lama (yang saya juga susah ngertinya). 
> > 
> > 20. Bila teman2 sudah bertemu langsung dengan teman saya, biar dia yang
menceritakan sendiri. Saya senang bertemu dengan teman khusus ini yang punya
banyak pengetahuan dan latar belakang yang unik. Sekarang dia tidak lagi
berfokus pada dendam (sebagaimana diindoktrinasi oleh sang nenek) kepada
pihak2 yang memburu habis keluarga Guang Xu (Xici dan Kuo Min Tang dan Mao
Tse Tung pun semangat untuk mengejar dan menghabisi mereka, menurut
penuturan teman saya. Tanyanya: "Kenapa")
> > 
> > Salam
> > Abdi Christ
> > Boleh SMS ke no.HP saya: 
> > 0813-1559-7037 
> > pada jam 19-21 malam.
> >
>



Reply via email to