Friends, terus terang saja saya merasa HB X sebagai calon kuat untuk menjadi 
Presiden NKRI mendatang. Tapi kita liat saja yah... -- Menurut saya, the 
belang2 yg ada di semua orang politik di Indonesia baru akan kelihatan jelas 
setelah tuntasnya pemilihan Presiden AS bulan November 2008. Kalau Barack Obama 
benar terpilih menjadi Presiden AS seperti diprediksi oleh polls, maka 
konstelasi politik di Indonesia akan ikut berubah. Liberalism will become the 
norm. Era mendatang itu LIBERALISME dan bukan kefanatikan. Liberal artinya kita 
menjadi JUJUR apa adanya saja, dan mengakui bahwa semua orang memiliki HAM yg 
sama. Kita di Indonesia memiliki HAM yg sama walaupun sebagian orang ingin 
diakui memiliki derajat lebih tinggi dari orang2 lainnya karena mereka memeluk 
agama yg "terakhir dan sempurna"... Astagfirullah alazzim astagfirullah 
alazzim... eling eling... Allah itu does NOT care apakah anda akan 
berjalan-jalan dengan NO BRA, NO CELAM, and NO JILBAB.
 Everything is oke2 aja, kata the Allah yg hidup di dalam Kesadaran / 
Consciousness di diri semua manusia tanpa kecuali, Muslim, Muslam, Krsten, 
Hindu, Buddha, Konghucu, Atheist, Agnostic, Kejawen, dll... walaupun sebagian 
orang memang percaya Allah itu adanya di Tanah Arab. Menurut saya, Allah itu 
hidup di dalam Kesadaran / Consciousness setiap manusia tanpa kecuali. Allah 
itu tidak hidup di dalam benda mati, melainkan di dalam Kesadaran / 
Consciousness SEMUA manusia2 yg hidup, bernapas, dan berpikir. Dengan kata 
lain, Allah lives in each and everyone of us tanpa kecuali. 

So, say NO to Pembodohan Massal ! Say NO to RUU Pornography because the RUU itu 
diajukan dan dibela habis2an oleh PKS yg menurut dugaan saya telah salah kaprah 
dengan, maybe, percaya bahwa Allah adanya di Tanah Arab. Ada batu dibalik 
udang, dan ada uang di ladang orang. Mungkin PKS mengincar uang di ladang orang 
which is hukumnya HARAM. Kalau mau, ya berladang sendirilah. Kalau mau 
berpakaian seperti MUMMY Mesir Kuno, ya berpakaianlah seperti mummy Mesir Kuno. 
Tetapi itu harus dilakukan terhadap tubuh mereka sendiri, dan tidak bisa 
dipaksakan kepada manusia2 lain. Allah sendiri TIDAK memaksa penggunaan jilbab, 
sorban, jenggot ala kambing bandot, dsb... yg bernuansa ARAB itu. Lha, ini ada 
orang2 KESAMBET ALLAH dan mau memaksakan nuansa Arabia ke manusia2 di NKRI yg 
jelas sudah lebih berbudaya dan bermoral daripada segala ustad2 dan ustadzah2 
yg teriak2 allahuakbar dan menuntut pembubaran Ahmadiyah... -- Allah itu SUDAH 
hidup di dalam Kesadaran /
 Consciousness semua manusia, sehingga tidak perlulah jingkrak2 dan teriak2 
allahuakbar sembari menginjak-injak HAM manusia lain. Moralitas tiap 
warganegara itu DOMAIN PRIBADI, dan bukan diaturin oleh negara, apalagi oleh 
PKS. 

Lalu ada seorang rekan yg menulis kepada saya dan bilang bahwa pakaian yang 
TIDAK menimbulkan tegaknya urat syahwat pemirsa akan memberikan "harga diri" 
kepada orang yg mengenakannya. Nah, yg seperti itu kan bikin eneg bacanya, 
sehingga langsung saja saya timpali. Saya bilang: "Sejak kapan "harga diri" 
ditentukan oleh pakaian ?" ... Saya pernah melihat dengan mata kepala saya 
sendiri para muslimah LENGKAP dengan jilbab-nya berteriak-teriak minta 
Ahmadiyah dibubarkan. Nah, apakah mereka punya harga diri ? ... Menurut 
pendapat saya, orang2 yang berteriak-teriak meminta Ahmadiyah itu dibubarkan 
adalah mereka yang TIDAK memiliki harga diri. Walaupun lengkap dengan segala 
jilbab-nya, yang KONON merupakan pakaian muslimah, menurut saya tetap saja 
mereka TIDAK memiliki harga diri. So, jangan terbalik yah. Kita memiliki harga 
diri kalau kita mau MENGHORMATI HAM (Hak Azasi Manusia) untuk beragama apa 
saja, untuk tidak beragama apa saja, dan untuk menganut moral
 apapun yang semuanya termasuk dalam domain pribadi orang per orang. Kalau kita 
mau memaksakan pendapat seperti para muslimah berjilbab yg menuntut pembubaran 
Ahmadiyah itu, namanya adalah TIDAK memiliki harga diri... Mereka merasa harga 
dirinya itu tinggi karena memakai jilbab. Pedahal itu cuma IMAJINASI saja. 
Allah sendiri tidak perduli wanita itu berjilbab atau telanjang dada seperti 
wanita Bali jaman dulu (dan mungkin sampai sekarang juga). Allah itu TIDAK 
membedakan manusia antara muslimin, muslimah, muslihat, maslihut, dan 
sebagainya, kecuali ANDA sendiri yang bilang bahwa Allah itu membedakan. So, 
semuanya itu adanya di dalam PIKIRAN ANDA SENDIRI. 

Sekali lagi, harga diri itu artinya kita menerima dan menghargai apa yang 
menjadi HAM orang lain. Kalau kita menginjak-injak HAM orang2 lain, maka 
artinya kita TIDAK memiliki harga diri. Para wanita muslimah yang berjilbab dan 
berteriak-teriak minta Ahmadiyah dibubarkan itu TIDAK memiliki harga diri. Para 
pria berjenggot dan bersorban yang berteriak allahuakbar allahuakbar dan 
menuntut Ahmadiyah dibubarkan itu TIDAK memiliki harga diri. Bilang begitu aja 
kok refot ? ... Kita harus mengerti juga bahwa ada yang namanya Domain Publik 
dan Domain Pribadi. Segala hal yang merupakan Domain Publik ya bisa saja diatur 
oleh publik (negara). Tetapi publik tidak bisa ikut sok tahu kalau sudah masuk 
Domain Pribadi (cara anda berpakaian, merek celana dalam, apa yang anda makan, 
apa yang anda baca, apa yang anda percayai, jadwal anda bangun tidur, daging 
haram/halal yg anda santap, dsb... termasuk anda having sex dengan siapa saja, 
baik muhrim maupun non-muhrim). Dan
 yg namanya "Budaya Timur" seperti sering digembar-gemborkan dengan tidak 
senonoh itu juga cuma SLOGAN saja. Anda bisa saja mengadopsi "Budaya Timur" 
dalam kehidupan pribadi anda. Budaya apapun yg anda percayai dan sukai termasuk 
DOMAIN PRIBADI. Tetapi kalau anda lalu jingkrak2 sambil teriak2 allahuakbar dan 
menuntut agar orang2 yg keluar masuk mall itu STOP keluar masuk mall karena 
anda menganggap bahwa keluar masuk mall itu TIDAK sesuai dengan "Budaya Timur", 
maka artinya anda itu sudah KELUAR BATAS. Artinya anda itu sudah 
menginjak-injak HAM manusia lain.

So, anda mau pakai norma yg berasal dari budaya apapun merupakan HAM yg ada di 
diri anda. Tetapi anda tidak bisa memaksakan norma2 pribadi anda untuk juga 
menjadi norma2 pribadi orang lain. Kita di Indonesia ini memang sering salah 
kaprah karena kita selalu dicekokkan tentang KEHARUSAN. Harus ikut agama, harus 
ikut budaya, harus ini, harus itu. Pedahal, yang namanya "keharusan" itu 
terbatas. Sebagian besar hidup kita merupakan PILIHAN... So, kalau mau 
berjilbab, ya berjilbablah. Itu merupakan PILIHAN PRIBADI. Tetapi kalau ngotot 
sambil teriak2 allahuakbar supaya tetangga anda juga ikut berjilbab, maka 
artinya anda itu sudah OVERDOSIS. Berjilbab atau tidak merupakan DOMAIN 
PRIBADI. Segala konsep tentang "Budaya Timur" juga merupakan domain pribadi yg 
BISA diterjemahkan berbeda-beda tergantung orangnya sendiri. Kalau mau 
diseragamkan juga, maka kita sudah melanggar HAM orang lain untuk menentukan 
gaya hidup yg dipilih orang itu sendiri.

So, sebenarnya kita tidak pantas untuk membawa-bawa nama "Allah" ketika 
memperdebatkan apa yg pantas atau tidak pantas dilakukan dalam Domain Publik 
atau Domain Pribadi. Debat RUU Pornography kemarin memperlihatkan sebagian 
anggota2 DPR yg berteriak-teriak "Demi Allah" secara emosional, as if Allah itu 
perduli tentang apa yg mau kita lihat atau kita baca. Tidaklah. Itu hanyalah 
imajinasi dari mereka yg bermain dengan konsep "Allah". Pedahal Allah itu ada 
di dalam Kesadaran di diri kita, dan tidak akan pergi kemana-mana, baik 
orangnya itu berjilbab ataupun tidak. Baik orangnya sholat maupun tidak. Baik 
orangnya atheist, politheist, muslim, maupun muslam. Allah yg ASLI itu tidak 
membedakan orang. Tanya saja kepada kesadaran anda sendiri, apakah Allah itu 
membedakan manusia ? ... Tetapi, kalau anda bertanya kepada ulama2 itu, tentu 
saja mereka akan bilang bahwa: YA, Allah itu membedakan orang. Kalau anda 
Muslim dan mengikuti Syariat Islam, maka anda akan
 masuk Surga, yg tempat pastinya di sisi Allah akan ditentukan oleh berapa 
banyak pahala yg anda kumpulkan melalui amal dan ibadah. Kalau anda BUKAN 
Muslim, maka anda masuk Neraka. Itu jawabannya dari para ulama. Dan itulah yg 
saya bilang sebagai BUATAN MANUSIA. Jawaban2 dari para ulama merupakan 
manipulasi manusia belaka, dan BUKAN jawaban dari Allah yang asli. (Leo)

Group Webpage: <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>


      Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Reply via email to