Refleksi: Indonesia bukan Pakistan tetapi tidak berarti tidak akan bisa meniru 
Pakistan, karena banyak petinggi radikal ilmu surgawi dari Indonesia mendapat 
pendidikan di Pakistan.

http://www.banjarmasinpost.co.id/content/view/11233/1/


      Indonesia Bukan Pakistan  



      Minggu, 30-12-2007 | 02:20:24  
      KETUA DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum meminta para politisi tidak 
waswas mengalami nasib seperti Benazir Bhutto. "Kultur politik serta model 
kompetisi politik di Indonesia, jelas berbeda dengan di Pakistan. Belum lagi, 
kalau yang kita tahu, Pakistan memiliki tradisi kekerasan, berbeda dengan 
kita," tegasnya, Sabtu (29/12).


       
      SutantoIndonesia, dalam sejarahnya selalu mengedepankan cara berpolitik 
yang santun, tidak dengan cara-cara kekerasan apalagi sampai ada peristiwa 
pembunuhan terhadap salah seorang tokoh politik. Fanatisme politik di sini 
masih terkontrol.

      "Jadi, kasus tewasnya Benazir tidak perlu sampai mendatangkan 
kekhawatiran berlebih. Yang terpenting adalah, bagaimana kewaspadaan terhadap 
ancaman yang datang kepada para pemimpin dan kepada siapapun juga harus makin 
dioptimalkan  sehingga tidak kebobolan. Indonesia bukan Pakistan," tegas Anas. 

      Kapolri Jenderal Pol Sutanto pun menegaskan pengamanan terhadap para 
tokoh-tokoh politik di Indonesia tidak perlu dilakukan terburu-buru. "Kita lain 
dengan sana (Pakistan). Masyarakat kita sudah lebih maju demokrasinya," 
tandasnya. 

      Dituturkan Sutanto, demokrasi di Indonesia sudah tertata baik. Jadi, 
permasalahan pengamanan dan karakteristik kondisi yang ada sangat berbeda 
dengan di Indonesia.

      "Sekarang bagaimana maunya saja. Pada saatnya nanti kan calon presiden 
dan calon wakil presiden, kita siapkan pengamanannya karena ada ketentuannya. 
Dulu juga demikian yang dilakukan," ujarnya.

      Menurut Sutanto, pengamanan para tokoh-tokoh politik pasti akan 
dilakukan. Tetapi, langkah pengamanan itu akan digelar pada pemilihan umum 
mendatang. "Setelah ada penetapan sebagai capres atau cawapres," tegasnya. 
Persda Network 

<<utama20071230-05.jpg>>

Kirim email ke