http://www.sinarharapan.co.id/berita/0903/10/kesra06.html
Indonesia Peringkat Ke-4 Penyakit Diabetes Yogyakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan prevalensi diabetes mellitus pada tahun 2030 meningkat menjadi 21,3 juta penderita atau meningkat 2,5 kali dibanding tahun 2000 yang hanya mencapai 8,4 juta orang. Indonesia berada pada peringkat ke-4 yang memiliki kasus diabetes terbanyak di dunia. Selain itu, WHO juga melansir, diperkirakan 75 persen dari penderita diabetes yang berusia lebih dari 20 tahun akan mengalami retinopati diabetika (RDM) yang merupakan salah satu penyebab utama kebutaan baru. "Yang mengalami ini diperkirakan jumlahnya berkisar 4,8 persen dari seluruh kebutaan di dunia," kata dr Tri Wahyuni Widayanti dalam seminar oftalmologi "Optimalisasi Penglihatan pada Penderita Diabetes Mellitus", di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Sabtu (7/3). Tri Wahyuni menjelaskan, RDM merupakan suatu komplikasi mikrovaskuler pada retina karena diabetes mellitus. Para penderita ini mengalami gangguan penyakit yang sangat kompleks, yakni gangguan biokimiawi, hemodinamik, dan gangguan endokrin. Pada tahap lanjut dapat menimbulkan kebutaan hingga menimbulkan rasa sakit yang hebat. "Pada tahap awal, umumnya tidak menunjukkan gangguan pada penglihatan, kecuali terjadi edema macula, penebalan retina, maupun eksudat pada polus posterior," ujarnya. Sementara itu, dr Angela Nurini Agni mengungkapkan, kebutaan akibat RDM dapat dicegah dengan melakukan deteksi awal dan penanganan fotokoagulasi. "Sebenarnya 80 persen dari penyebab kebutaan bisa dicegah dengan tindakan preventif dan kuratif seawal mungkin. Begitu juga dengan kebutaan akibat diabetes mellitus, lebih dari 90 persen bisa dicegah dengan deteksi dini dan penanganan paripurna," ungkapnya. (yuyuk sugarman)