SENIN 25 JANUARI 2010 " IMPOSSIBLE IS NOTHING " (Yeremia 32:27)

Belum lama ini Adidas meluncurkan kampanye terbaru mereka yang memfokuskan pada 
kisah-kisah perjuangan pemain bola mengatasi segala keterbatasan mereka dan 
mencapai sukses dari kemustahilan. Kampanye itu bertema "Impossible is 
Nothing". Salah satu kisah yang diangkat adalah mengenai Lionel Messi. Messi 
terbilang pendek untuk menjadi seorang pemain sepakbola. Ia memiliki kelainan 
hormon yang membuatnya tidak bisa tumbuh normal. Messi menggambarkan dirinya 
bagaikan liliput di tengah raksasa seperti gambar di sebelah kiri. Secara 
logika, Messi tidak mungkin bisa sukses sebagai seorang pemain sepak bola. Tapi 
Messi terus berjuang, dia belajar mengolah bola di atas rumput. Sebagai orang 
yang lebih pendek dari rata-rata, ia punya gerakan yang lebih lincah dan liat. 
Kini Messi dikenal sebagai seorang pemain sepak bola paling top di dunia dengan 
gocekan maut. Gerakannya meliuk-liuk sulit dihentikan oleh pemain lawan. "Now I 
realize, sometimes bad things can turn
 out good. Impossible is nothing", demikian Messi mengakhiri kisahnya.

Ada banyak orang yang terus menerus menyesali keterbatasan mereka. Mereka 
menganggap bahwa keterbatasan dan kelemahan mereka adalah takdir dari Tuhan 
yang membuat mereka tidak akan pernah bisa sukses. "Saya tidak seberuntung 
mereka.. saya tidak bisa apa-apa.." Apa benar Tuhan berlaku tidak adil, di satu 
sisi memberikan seseorang banyak keistimewaan namun di sisi lain memberikan 
yang lain sesuatu yang tidak sempurna? Tidak. Kalau bicara takdir, Tuhan 
mentakdirkan semua manusia untuk berhasil dalam hidupnya. Bentuk talenta yang 
diberikan Tuhan berbeda-beda kepada setiap orang. Memiliki keterbatasan 
bukanlah akhir dari segala-galanya, melainkan awal dari sebuah kuasa Tuhan 
dinyatakan di dalamnya. Literally, to God, impossible is nothing.

Ketika Daud masih bocah kemerah-merahan, ia dihadapkan pada situasi berat yang 
bisa membuat hidupnya berakhir tragis. Daud terbakar ketika mendengar 
intimidasi Goliat, Pendekar Filistin dari Gat yang posturnya tinggi besar bak 
raksasa. Goliat menganggap dirinya begitu hebat. Melihat bangsa yang tubuhnya 
kecil-kecil, ia pun sombong dan menganggap remeh mereka. Mendengar itu, Daud 
merasa kesal dan berkata: "Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, 
sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?" (1 Samuel 
17:26b). Iman Daud sudah begitu hebat sejak masa kecilnya. Ia pun bertekad 
untuk menghadapi Goliat, pendekar Filistin. Jika kita baca baik-baik, ayat di 
atas bukanlah menggambarkan kesombongan, namun karena ia yakin akan kuasa 
Tuhan. Ia yakin bahwa ketika Tuhan ada bersamanya, maka segala sesuatu tidaklah 
ada yang mustahil. Kita tahu bagaimana kelanjutannya. Daud sukses mengalahkan 
Goliat, mengatasi segala kemustahilan, bukan
 karena kehebatannya, melainkan karena ada Allah yang hidup bersamanya.

Allah yang bersama kita, Allah Abraham, Ishak dan Yakub bukanlah Allah yang 
mati, melainkan Allah yang hidup dan Allah dari orang-orang hidup. Yesus 
mengatakan demikian: "...tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika 
Ia bersabda: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah 
Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup." (Matius 22:31-32). Ada Allah 
yang hidup bersama orang hidup, itu membuat segalanya menjadi mungkin. Firman 
Tuhan berkata bahwa "tidak ada yang mustahil bagi orang percaya!" (Matius 
9:23). Kepada Yeremia, Tuhan juga berkata hal yang sama. "Sesungguhnya, Akulah 
TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun yang mustahil 
untuk-Ku?"(Yeremia 32:27).

Sepanjang Alkitab kita berulang-ulang menyaksikan bagaimana kuasa Allah turun 
atas manusia dari berbagai latar belakang dengan kelemahan dan keterbatasan 
masing-masing, termasuk kisah Daud dan Goliat di atas. Ada begitu banyak 
catatan mengenai bagaimana Tuhan bekerja membuktikan kuasaNya yang tak 
terbatas. Kata "Impossible is nothing" menjadi begitu nyata lewat tangan Tuhan. 
Ayub pun mengakui hal ini dan berkata "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan 
segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal." (Ayub 42:2). Ya, tidak 
ada satupun hal yang mustahil bagi Tuhan. Dan ketika kita yang hidup memiliki 
Tuhan yang hidup, tidak ada satupun hal yang mustahil bagi kita, orang percaya.

Ketika anda merasakan adanya keterbatasan dan kelemahan dalam diri anda, 
ingatlah bahwa justru kuasa Tuhan menjadi sempurna di dalamnya. (2 Korintus 
12:9). Ada begitu banyak bukti sepanjang isi Alkitab. Dan semua itu ditulis 
untuk menjadi pelajaran bagi kita, agar kita tidak putus pengharapan, agar kita 
mampu terus tekun meski kita terbatas dan lemah. "Sebab segala sesuatu yang 
ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita 
teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab 
Suci." (Roma 15:4). Jika Tuhan mampu menyatakan kuasaNya mengatasi kemustahilan 
dari sudut pandang manusia berkali-kali di waktu lalu, hari ini pun Tuhan 
sanggup! Tidak ada manusia yang sempurna. Tetaplah bersyukur dan mari buktikan 
bahwa di dalam kelemahan kita kuasa Tuhan justru menjadi sempurna.

" Dimana Kemustahilan ada..disitu ada Kemuliaan Tuhan dinyatakan..Kemenangan 
Besar dinyatakan."Karena kesukaanNya adalah bergerak didalam ruang Kemustahilan 
bagi manusia... Goliath 2x dengar..engkau mendatangi aku dengan 
intimidasi..tapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam dan Ia 
menyerahkanmu kedalam ...tanganku..hari ini dan Ia buktikan : IMPOSSIBLE IS 
NOTHING WITH GOD.
 


FirmanMU itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Aku telah bersumpah 
dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum hukumMU yang adil (Mazmur 
119:105 -106)
 
Your word is a lamp to my feet and a light for my path. I have taken an oath 
and confirmed it, that I will follow your righteous laws (Psalm 119: 105 - 106)


      

Kirim email ke