16/10/08 14:43
Media Massa Diminta Netral Dalam Pemilu 2009
http://www.antara.co.id/arc/2008/10/16/media-massa-diminta-netral-dalam-pemilu-2009/


Jakarta, (ANTARA News) - Media massa diminta untuk bersikap netral dan seimbang 
dalam penyebaran informasi yang berkaitan dengan pemilihan umum demi kesuksesan 
pemilihan umum 2009.

Hal tersebut merupakan salah satu kesepakatan yang tertuang dalam pernyataan 
bersama sejumlah pemimpin media nasional dalam dialog interaktif LPP RRI dan 
IFES (International Foundation for Election Systems) mengenai Peran Media dalam 
Peliputan Pemilu 2009 di Jakarta, Kamis.

"Sebagaimana pihak-pihak lain, media tidak dapat lepas dari tanggungjawab 
sosial untuk mensukseskan pemilihan umum," kata anggota Komisi Pemilihan Umum 
(KPU) Endang Sulastri.

Pakar pemilihan umum dari IFES Hendry Valentino mengatakan bentuk dukungan 
media kepada kesuksesan pemilihan umum dapat dilakukan dengan memberikan 
peliputan berita yang seimbang, bersikap netral, dan memberikan akses yang 
seimbang terhadap iklan-iklan politik.

"Media juga dapat membentuk suatu kelompok pengawasan internal yang akan 
memastikan setiap media melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab," 
ujarnya.

Sementara itu sejumlah pemimpin media nasional yang hadir dalam dialog 
interaktif yang berlangsung selama lebih kurang tiga jam itu menyatakan 
komitmen mereka untuk menyukseskan pemilihan umum 2009.

Direktur Utama RRI Parni Hadi menyatakan komitmen tinggi RRI untuk menyukseskan 
pemilihan umum diwujudkan dalam pedoman penyiaran penyelenggaraan pemilihan 
umum yang juga menjangkau daerah-daerah terpencil yang tidak terjangkau akses 
listrik.

Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA Saiful Hadi mengatakan KPU memerlukan "spin 
doctor" (seseorang/kelompok yang mampu mengarahkan informasi) untuk 
menyukseskan pemilihan umum.

"Jangan hanya terfokus pada menggelar konferensi pers yang lebih bersifat 
`one-day story`," ujarnya.

Sementara itu Pemimpin Redaksi harian The Jakarta Post Endy Bayuni mengatakan 
bahwa harian The Jakarta Post mendukung kesuksesan pemilihan umum namun bukan 
dalam bentuk memperbanyak jumlah pemilih tapi pada upaya peningkatan kualitas.

Direktur Utama KBR 68H Santoso mengatakan media massa memang telah berkewajiban 
menyukseskan pemilihan umum namun untuk masalah pengaturan peliputan adalah 
wewenang masing-masing media.(*)


COPYRIGHT © 2008


      

Kirim email ke