Berikut tanggapan dari rumah produksi yang membuat program "7 Hari Menuju Taubat". Terima kasih untuk rekan Stevy Widia dari Suara Pembaruan yang sudah memforward ke milis Mediacare. Juga saya ucapkan terima kasih kepada para para miliser yang ikut memberikan sumbang saran dalam topik diskusi ini. Klik: http://mediacare.blogspot.com/2007/04/muak-oleh-tayangan-lativi-tujuh-hari.html Tanggapan dari saya: Menyimak tanggapan dari rumah produksi yang membuat tayangan tersebut, agaknya sang kreator adalah sekumpulan orang sakit jiwa akut yang pernah mengalami salah asuhan. Karena kebetulan mereka punya uang berlebih (mungkin anak orang kaya), maka muncullah program yang sungguh menjijikkan itu. Sebuah program televisi yang maunya bernuansa Islami, namun sungguh tak manusiawi. Tuhan itu penuh kasih sayang, bukan sosok yang menyeramkan dan menakutkan seperti hantu, jin, tuyul, kuntilanak dan setan. Jadi kesimpulannya, tinggal membolak-balik saja: "Tuhan bukanlah Hantu, Hantu bukanlah Tuhan". Semoga mereka bisa memahami perbedaan di antara keduanya itu.
Saya sarankan kepada pengelola rumah produksi dan pengelola Lativi untuk merenungkan kembali apa yang telah mereka perbuat, mengingat program pertaubatan tesebut bukan malah memuliakan agama Islam, tapi justru menakut-nakuti para pemirsa, sehingga mereka yang masih punya nalar akan jijik terhadap agama Islam. Mau tidak mau akan terbentuk semacam persepsi: "Itulah Islam, agama yang sungguh kejam!" Salam, RD --------------------------------- Looking for earth-friendly autos? Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center. [Non-text portions of this message have been removed]