Refleksi: Aparatur  bersenjeta sesuatu negeri sering baku tembak menunjukkan 
kekuasaan negara dikuasai oleh bandit bin garong. Bandit bin garong itu 
biasanya acak-acakan tidak menurut aturan ketentuan hukum beradab. 

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0711/28/sh08.html

Pembalakan Liar
Polisi-TNI Baku Tembak 



Palu - Anggota Satuan Polisi Perairan dan Udara Kepolisian Daerah Sulawesi 
Tengah, Selasa (27/11), terlibat baku tembak dengan aparat TNI Angkatan Darat 
dari Koramil Popayato, Gorontalo. Direktur Ditpolair Sulteng Ajun Komisaris 
Besar Polisi Roy Abu Umar mengatakan insiden tersebut bermula dari pengejaran 
pelaku pembalakan liar (illegal logging) dan barang buktinya dari wilayah 
Molosipat, Sulawesi Tengah, yang berusaha lari ke arah wilayah Provinsi 
Gorontalo.


"Kami dituding melewati batas wilayah dan tanpa surat perintah, tapi harus 
diingat itu adalah tanggung jawab Polri secara keseluruhan. Tidak mungkin kami 
membiarkan pelaku illegal logging begitu saja. Sehingga ketika mereka lari dari 
Molosipat, masih di wilayah Sulteng ke wilayah Gorontalo, tetap kami kejar," 
kata Roy kepada SH, Rabu (28/11) pagi.


Sebelumnya, aparat Satpolair Sulteng dituding tidak berkoordinasi dengan aparat 
keamanan setempat dan tidak mempunyai surat perintah penangkapan. Namun, 
tudingan itu dibantah oleh pihak Polair.


Kapolsek Popayato, Gorontalo, Iptu Vondy Mawitjere membenarkan adanya 
penangkapan tiga tersangka pembalakan liar dan puluhan kubik barang buktinya. 
Mereka yang ditangkap oleh Polair Sulteng adalah Une (27), Anding (27) dan 
Iming, sopir truk yang mengangkut kayu hasil pembalakan liar tersebut. (erna 
dwi lidiawat

Kirim email ke