RI Menolak Berhutang Karena Tak Ada Yang Mau Beri Hutang !!! Investor itu adalah pemilik modal, dan menanamkan modalnya di Indonesia sama artinya memberi hutang kepada Indonesia, karena dalam berinvestasi memerlukan waktu puluhan tahun untuk kembalinya modal, tak beda dalam memberi hutang, untuk dibayar kembali hutang2nya dan bunganya perlu waktu puluhan tahun.
Jadi kalo investor semua cabut, tak ada investor baru yang mau investasi, sama artinya tidak ada yang mau memberi hutang. Demikianlah segalanya ada aturannya, segalanya ada caranya untuk menganalisa situasi. Jadi kalo pemerintah dan koran2 bilang pemerintah RI tidak mau berhutang, jelas bohong, karena investor juga semuanya cabut, investor baru tak berani masuk untuk investasi. Menolak Berhutang dan Tidak Ada Pemberi Hutang, keduanya pada realitasnya sama2 tidak ada hutang. Kalo tidak ada yang mau memberi hutang kepada anda, maka anda bisa bilang bahwa anda tidak mau berhutang. Sama saja, banyak pejabat yang bilang "Saya tidak mau Korupsi" karena memang posisinya tidak bisa korupsi meskipun dia mau korupsi. Ajaran Islam memang merasuk kesemua kebijaksanaan negara, antara lain membohongi rakyat sama seperti membohongi umat demi kebanggaan, demi kehormatan, demi keuntungan yang tidak etis dan amoral. > jogang_bakar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Si Mus kliru kalau bilang nggak ada yang > mau ngutangin Indonesia, > antri tuh negara yang mau kasih utang. > Itu khan yang anda baca di koran2 Indonesia....... Coba anda tanya kepada SBY, syarat2 jadi menteri itu apa??? Kalo SBY mau berterus terang tentu dia akan bilang, "Saya cari menteri yang fasih bahasa Inggris sehingga mampu membujuk luar negeri untuk memberi kita hutang". Coba deh, belajar buka usaha di Indonesia, kalo anda bilang usaha anda itu berasal dari hutang luar negeri, maka izinnya gampang, bahkan sejam juga bisa beres. Karena Indonesia memang memancing investor meminjamkan uang atau menanam modalnya di Indonesia. Memberi hutang itu sama saja dengan menginvest uang. Kalo kenyataannya investor semuanya cabut, cukup untuk anda memahami bahwa berhutang itu susah dapatnya. Menolak menginvestasi sama saja dengan menolak memberi hutang. Ingat dong, Sukarno dulu juga mengundang investor masuk ke Indonesia, sesudah rame dengan investor, mendadak di nasionalisasi oleh Sukarno. Memang istilah Nasionalisasi kayaknya gagah, tapi kalo mau memakai bahasa indonesia populer, maka artinya sama dengan "Dirampok". Ny. Muslim binti Muskitawati.