--- In CIKEAS@yahoogroups.com, arif <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> "...Bila engkau penat menempuh jalan panjang, menanjak dan berliku..
dengan perlahan ataupun berlari, berhenti dan duduklah diam.. pandanglah
ke atas.. 'Dia' sedang melukis pelangi untukmu.."
>
> --- On Sun, 11/2/08, setyawan_abe [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> From: setyawan_abe [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Fwd: [Mimbar] Jangan Jadi Mahasiswa 'Mandul'!
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Date: Sunday, November 2, 2008, 9:49 PM
>
> --- In [EMAIL PROTECTED], "M.Arif As Salman"
> marif_assalman@ wrote:
>
> Jangan Jadi Mahasiswa 'Mandul'!
>
> Dalam tulisan sederhana ini penulis ingin mencoba mengetengahkan
> kehadapan sidang pembaca tentang faktor-faktor penyebab ke'mandulan'
> dan
> bagaimana upaya kita mencegahnya dengan memberikan solusi kongkret
agar
> kita menjadi mahasiswa produktif yang selalu melahirkan karya-karya
> besar dan spektakuler, baik karya-karya itu bisa dinikmati oleh orang
> banyak atau sekurang-kurangnya bisa bermanfaat bagi diri sendiri.
> Bagaimana caranya menjadi mahasiswa yang produktif? Pertanyaan ini
> barangkali sering muncul dalam benak kita? Sebagian kita mendapatkan
> jawaban untuknya, kemudian mengerahkan segenap upaya untuk mewujudkan
> apa yang menjadi impian. Sebagian yang lain tidak menemukan jawaban
atas
> pertanyaan itu.
> Ada 2 perumpamaan yang penulis coba ketengahkan pada pembaca tentang
> diri kita. Diri kita ibarat wadah, apa yang kita masukkan kedalamnya,
> itu juga nantinya yang akan keluar darinya. Diri kita juga ibarat
lahan,
> apa yang kita tanam diatasnya kelak itu juga yang akan tumbuh darinya.
> Menurut pengamatan pribadi penulis ada beberapa faktor yang menjadi
> sebab 'mandul'nya mahasiswa menghasilkan karya-karya.
> Pertama, sakit kejiwaan. Yang penulis maksud adalah kurang adanya
> semangat dan keinginan yang sungguh-sungguh untuk sukses dan berhasil.
> Artinya lemah jiwa, lemah semangat, lemah motivasi atau lemah kemauan.
> Kedua, tidak punya skill dan potensi. Yaitu tidak punya kemampuan.
> Karena tidak pernah atau sangat jarang mengkonsumsi bacaan-bacaan
> bergizi untuk pertumbuhan, perkembangan  dan peningkatan otak.
Sehingga
> akal kosong. Dan orang yang tidak punya apa-apa tidak  bisa memberi.
> Juga karena tidak pernah melatih diri untuk menekuni suatu bidang
> keilmuwan.
> Ketiga, gangguan kesehatan.  Hal ini karena kurang terpenuhinya
hak-hak
> badan. Sehingga sering terkena sakit kepala, sakit mata, sakit perut,
> lesu dan kurang bergairah dalam menjalani hidup.
> Keempat, tidak mengenal diri. Sehingga salah menempatkan diri.
Potensi,
> semangat dan tenaga yang telah terkumpul menjadi terbuang karena
> melakukan perkara-perkara yang tidak menghasilkan kebaikan dikemudian
> hari.
> Kelima, kurang pandai mencari teman dan lingkungan bergaul. Sehingga
> kehidupan yang dijalani tidak banyak memberi nilai manfaat dan
kebaikan.
> Keenam, jauh dari Allah Swt. Kalau seseorang jauh dari Allah Swt maka
> syetan dan hawa nafsu akan menjadi teman dekatnya yang akan selalu
> menggiringnya untuk melakukan perbuatan dosa dan maksiat.
> Ketujuh, lambat dan tidak memanfaatkan peluang atau kesempatan yang
ada.
> Setelah kita mencoba menemukan penyebab 'mandul'nya mahasiswa dalam
> berkarya sekarang kita akan mencoba pula mengetengahkan obat penawar
dan
> memberikan langkah-langkah pencegahan dari awal.
> Pertama, selalulah motivasi diri. Katakan pada diri kita, "Saya bisa
> sukses", "Saya ingin jadi orang hebat dan  pintar". Katakanlah
> itu
> berulang kali pada diri kita. Kata-kata motivasi yang selalu
> diulang-ulang akan memberi kekuatan maha dahsyat bagi diri kita. Akan
> timbul rasa percaya diri, optimisme, keyakinan yang kuat, semangat
> pantang menyerah. Kata-kata itu ibarat suplemen untuk pembangkit
> motivasi dan gairah hidup. Semakin sering kita mengatakan pada diri
kita
> bahwa kita bisa, maka kita akan punya semangat hidup, kita tidak akan
> pernah menyerah dan kita akan selalu punya semangat setiap kali jatuh
> dan gagal.  Ya, katakanlah, "Saya bisa sukses", katakanlah itu dengan
> penuh rasa yakin tanpa ada keraguan sedikitpun. Ulangilah kata-kata
itu
> setiap hari, setiap waktu. Hal lain yang bisa kita lakukan adalah
dengan
> meminta nasehat, motivasi, cerita pengalaman hidup dari orang-orang
> sukses. Dan juga dengan membaca perjalanan hidup manusia besar dan
> sukses dalam sejarah.
> Kedua, mengkonsumsi bacaan-bacaan dan segala apa yang didengar dan
> dilihat dari hal-hal yang baik. Tentunya segala hal yang akan semakin
> menyuburkan pertumbuhan dan perkembangan akal kita. Kita harus banyak
> membaca buku. Seorang mahasiswa idealnya menjadikan teman terbaiknya
> buku, dimanapun dan kapanpun ia berada. Membaca akan memberi
> pengetahuan, info-info terbaru dan akan merangsang tumbuhnya
bibit-bibit
> pemikiran, ide-ide, dan inovasi. Semakin banyak kita membaca akan
> semakin banyak pengetahuan yang kita miliki.  Pilihlah
bacaan–bacaan
> yang bergizi, bernilai vitamin tinggi. Bacaan yang akan menyehatkan
> otak, menjaga kejernihannya dan meningkatkan kualitasnya. Hindari
bacaan
> yang akan membuat akal kita sakit dikemudian hari dan bacaan yang
berisi
> virus-virus berbahaya.  Kalau kita bijak dan tepat memilih bacaan maka
> kemudian hari otak kita akan berbobot, akan lahir darinya bibit-bibit
> ide brilian dan dahsyat. Sebaliknya bila kita sembarangan,
> tidak bijak memilih apa yang layak dan baik untuk dikonsumsi otak,
kelak
> akan keluar juga darinya hama-hama yang merusak diri sendiri dan orang
> lain.
> Ketiga,  jagalah selalu kesehatan kita. Berikan hak-hak setiap anggota
> tubuh kita. Tubuh yang sehat akan selalu bersemangat menjalani hidup.
> Kesehatan tidak didapatkan kecuali bila kita pandai merawat tubuh.
> Diantaranya dengan istirahat yang cukup, olahraga sesuai dengan hobi
dan
> skill yang kita miliki atau sesuai dengan kemampuan. Disamping itu
> perhatikan apa yang dimakan dan diminum. Pastikan jelas kehalalan dan
> kebaikannya. Hindari makan dan minum yang berlebihan. Dan seimbangkan
> antara protein, karbohidrat, zat besi dan lainnya.  Sesuai dengan
> aktifitas yang biasa Anda lakukan.  Ketahuilah, "Akal yang sehat
> terdapat dalam tubuh yang sehat".
> Selain itu, jagalah mata dari melihat segala sesuatu yang membuatnya
> kotor, dari melihat sesuatu yang menyimpan racun, seperti pemandangan
> yang diharamkan oleh Allah Swt dan RasulNya begitu juga apa yang kita
> dengar, pikirkan dan inginkan.
> Keempat, kenalilah diri. Petuah bijak mengatakan, "Siapa yang tahu
> dirinya dia tidak akan binasa". Orang yang tahu sisi lemah dan
> kekurangan akan insaf dengan dirinya. Ia bisa meletakkan dirinya pada
> posisi yang tepat. Bila kita memiliki potensi, skill, kemampuan dan
> berbagai kepintaran lainnya, kerahkanlah semua itu pada hal-hal yang
> akan memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
> Kelima, pilihlah teman dan lingkungan pergaulan kita. Jangan sembarang
> memasukkan diri dalam pergaulan dan jangan sembarang berteman. Carilah
> teman yang darinya kita bisa menimba ilmu dan kebaikan, yang bila kita
> dekat dengannya ilmu kita bertambah, semangat hidup kita semakin
> menggebu. Teman yang tidak segan menegur tatkala kita lupa dan lalai.
> Inilah sebaik teman dalam hidup. Petuah bijak mengatakan, "Pilihlah
> kawan sebelum berjalan". Teman-teman yang baik ini ibarat dokter yang
> akan selalu memperhatikan kesehatan akal, hati, iman dan amal kita.
> Keenam, jagalah hubungan dengan Allah Swt.  Kalau hubungan kita dengan
> Allah Swt. baik, Allah Swt. akan memperbaiki hubungan kita dengan
> manusia. Orang yang dekat dengan Allah Swt. selalu berada dalam
> perlindungan dan petunjuk Allah Swt.. Hidupnya akan penuh keberkahan,
> keselamatan dan kedamaian.  Jalan hidupnyapun terarah, jelas target
dan
> tujuan yang akan dicapai.  Tidak ada sebaik pelindung, tempat mengadu,
> tempat meminta, tempat berharap selain Allah Swt. Makhluk tidak dapat
> memberikan manfaat dan mudharat kecuali atas izin dariNya. Kalau kita
> jauh dari Allah Swt. atau Allah Swt membenci kita, na`udzu billahi
> minzalik, kepada siapakah lagi kita akan bergantung harapan, meminta
> perlindungan dan petunjuk  di dunia dan di akhirat?
> Ketujuh, sigap dan cepat bertindak. Dunia terus berputar, waktu terus
> berjalan, persaingan dalam kehidupan akan terus terjadi. Orang-orang
> lambat dan tidak cepat akan ketinggalan dan tertindas di bawah. 
Perluas
> hubungan dengan orang lain, perluas jaringan silaturahmi. Ini
bertujuan
> agar kita tidak ketinggalan informasi.  Semakin luas jaringan dan link
> yang kita punya akan semakin besar kesempatan buat kita untuk
mengakses
> informasi sebanyak-banyaknya. Sehingga dengan demikian kita bisa
> mengambil peluang dan kesempatan yang tepat sesuai dengan kemampuan,
> skill, hobi, bakat dan bidang kita.
> Apa yang penulis utarakan dalam tulisan sederhana ini mungkin belum
> sepenuhnya mewakili judul diatas, namun ini hanya sebuah upaya dan
> tawaran yang penulis berikan kepada pembaca. Bisa jadi tawaran ini
> memberi manfaat. Dan barangkali tulisan ini menjadi pembuka ide bagi
> yang lain, sehingga ada yang memberi tanggapan, masukan, tambahan,
> kritik membangun kalau ada hal-hal yang kurang layak dan memberi
> perbaikan bila terdapat kekeliruan didalamnya.
> Pada intinya, mahasiswa produktif adalah mahasiwa yang sehat jasmani
dan
> rohani, akalnya penuh dengan ilmu, semangat hidupnya selalu membara,
> dekat dengan Allah Swt., selalu tepat memilih lahan untuk bercocok
tanam
> ide-idenya dan bijak memilih kawan.
> Mahasiswa produktif adalah mahasiswa yang selalu menjadikan
hari-harinya
> bermanfaat untuk dunia dan akhiratnya, waktunya tidak berlalu sia-sia.
> Dimanapun  dan kapanpun berada dia selalu bisa memberi kebaikan bagi
> dirinya dan manfaat untuk orang lain.
> Dan mahasiswa 'mandul' adalah mahasiswa yang tidak bisa melahirkan
> karya
> apa-apa. Karena otak kosong dari ilmu atau isinya kurang sehat. Lemah
> kemauan, salah pilih kawan, selalu ikut hawa nafsu dan  jauh dari
Allah
> Swt.
> Kembali pada kita, mau pilih yang mana? Penulis sangat yakin kita
semua
> tidak ingin jadi mahasiswa 'mandul'. Moga saja tulisan sederhana ini
> menjadi pemacu bagi kita semua, terutama penulis pribadi untuk lebih
> giat, rajin dan sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan kemudian bisa
> menghasilkan karya-karya, prestasi, inovasi, dan kreatifitas yang
> bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, agama  dan  masyarakat, amin.
>
> Cairo, 02 November 2008
> Arif Salman
>
>
>
>
>
>
> --- End forwarded message ---
>


Reply via email to