Menolak dipanggil itu namanya BERANI, yaitu berani menolak, berani menantang, 
berani malu, berani menyangkal, kesemuanya keberanian datangnya dari kekuatan, 
dan kekuatan itulah yang menunjang kekuasaan.

Pansus yang manggil ini yang perlu punya keberanian, bukan cuma keberanian 
memanggilnya tapi juga keberanian menangkapnya apalagi ada yang berani menolak 
dipanggil.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







--- In CIKEAS@yahoogroups.com, am0...@... wrote:
>
> Buat SBY dan pendukung2nya ....takut karena salah...berani karena bener2 
> salah alias kefefet....
> Saatnya kita bergerak....
> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
> 
> -----Original Message-----
> From: "sunny" <am...@...>
> Date: Mon, 18 Jan 2010 01:36:33 
> To: <Undisclosed-Recipient:;><Invalid address>
> Subject: CiKEAS> SBY Tolak Panggilan Pansus
> 
> Refleksi : Tolak karena mempunyai hak istimewa atau takut?  Kata pepatah 
> Melayu : Berani karena benar, takut karena bersalah.  Jenderal tentu tak 
> pernah takut setan. 
> 
> http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2010011801100211
> 
>       Senin, 18 Januari 2010 
>      
> 
>       UTAMA 
>      
>      
>      
> 
> SBY Tolak Panggilan Pansus 
> 
> 
>       JAKARTA (Lampost): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkukuh tidak 
> akan memenuhi panggilan Pansus Century dengan alasan pemberian dana talangan 
> (bailout) Rp6,7 triliun kepada Bank Century sudah tepat.
> 
>       "Presiden telah berkali-kali menyatakan pendapat sebagai kepala negara. 
> Intinya, kebijakan gubernur Bank Indonesia dan menteri keuangan saat itu 
> sudah sesuai dengan undang-undang," kata Juru Bicara Presiden SBY Bidang 
> Dalam Negeri, Julian Aldrin Pasha, Minggu (17-1).
> 
>       Julian meminta masyarakat tidak serta-merta menganggap bailout itu 
> keliru. Pemerintah, ujarnya, mengambil kebijakan tersebut dalam situasi dan 
> kondisi saat itu yang mengharuskan. Indonesia, kata dia, punya pengalaman 
> krisis ekonomi 10 tahun lalu. "Maka kemudian kebijakan pemerintah terhadap 
> Bank Century itu dilakukan untuk menyelamatkan situasi," kata mantan Wakil 
> Dekan FISIP Universitas Indonesia ini.
> 
>       Julian menambahkan pemanggilan Presiden hanya sebatas wacana pribadi 
> dan belum menjadi sikap resmi Pansus sehingga tidak harus ditanggapi secara 
> khusus. "Meskipun sudah menjadi sikap resmi Pansus, tidak ada kewajiban 
> presiden untuk memenuhinya," kata dia.
> 
>       Semuanya Sudah Jelas
> 
>       Sependapat dengan Istana, Fraksi Demokrat juga menolak desakan agar 
> Presiden mengambil alih tanggung jawab kasus Century. Demokrat meminta semua 
> pihak bersabar menunggu proses di DPR. Ketua DPP Demokrat Radityo Gambiro 
> meminta semua persoalan ditempatkan secara proporsional. Meski menganut 
> sistem presidensial, ujarnya, tidak berarti semua persoalan menjadi tanggung 
> jawab Presiden. "Kan ada pembagian tanggung jawab dan wewenang," kata Radityo.
> 
>       Senada dengan Radityo, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Ahmad Mubarok 
> juga tegas menolak pemanggilan Presiden oleh Pansus. "Pemanggilan presiden 
> tidak relevan dengan Pansus, semuanya sudah jelas," kata Mubarok.
> 
>       Sebelumnya, mantan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Adnan Buyung 
> Nasution meminta Presiden mengambil alih tanggung jawab kasus ini. Presiden 
> diminta memberi penjelasan secara resmi kepada rakyat dan menyatakan 
> penyelamatan Bank Century adalah benar kebijakan negara.
> 
>       Dengan demikian, kata Buyung, proses politik di Pansus bisa segera 
> dihentikan. Setelah itu, yang lebih banyak berperan seharusnya adalah Komisi 
> Pemberantasan Korupsi. Selain Buyung, sejumlah elemen masyarakat juga 
> menyampaikan hal tuntutan yang sama, antara lain Koalisi Masyarakat Sipil 
> Antikorupsi (Kompak), Komite Penyelamat Kekayaan Negara (KPKN), KAMMI, PMKRI, 
> dan GMNI. Di Pansus sendiri, usul pemanggilan Presiden disampaikan Akbar 
> Faisal (Fraksi Hanura), Bambang Soesatyo (Golkar), dan Gayus Lumbbun (PDIP).
> 
>       Secara terpisah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin 
> menilai wajar bila Pansus Century memanggil Presiden SBY. "Itu wajar. 
> Presiden harus mengklarifikasi beberapa hal," kata Din Syamsuddin di Jakarta, 
> kemarin.
> 
>       Menurut Din, Presiden perlu menyampaikan klarifikasi terutama soal 
> laporan Menkeu Sri Mulyani melalui pesan pendek. "Presiden SBY tidak boleh 
> diam. SBY perlu mengambil alih tanggung jawab. Sudah cukup alasan untuk 
> dipanggil Pansus, tidak perlu dihindari," ujar Din.
> 
>       Prasangka Buruk
> 
>       Sementara itu, Ketua Pansus Century Idrus Marham menyesalkan sikap 
> petinggi Demokrat yang berprasangka buruk Pansus akan menjatuhkan Presiden 
> SBY. "Pansus hanya ingin mengungkap seputar penyelamatan Bank Century," 
> ujarnya.
> 
>       Sebelumnya anggota Dewan Pembina Demokrat, Hayono Isman, menuding 
> Pansus ingin mendelegitimasi pemerintahan SBY. Hal itu terlihat dari 
> pernyataan sebagian besar anggota Pansus yang membenarkan pernyataan Jusuf 
> Kalla bahwa saat itu tidak ada krisis keuangan.
> 
>       Idrus dengan tegas menepis tudingan itu. Menurut dia, Pansus masih 
> terus mengumpulkan data sehingga jauh dari kemungkinan hendak menjatuhkan 
> SBY. "Tidak ada seperti itu. Pansus tidak pernah mengambil kesimpulan," kata 
> dia.
> 
>       Hingga kini, Pansus terus mengumpulkan keterangan dari pihak-pihak 
> terkait. Dijadwalkan hari ini Pansus akan meminta keterangan Kepala Unit 
> Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R) Marsillam 
> Simanjuntak.
> 
>       Kapasitas Marsillam dalam rapat-rapat dalam rapat Komite Stabilitas 
> Sistem Keuangan (KSSK) akan menjadi pertanyaan penting. Berdasarkan hasil 
> audit Badan Pemeriksa Keuangan, Marsillam hadir sebagai Kepala UKP3R. Namun, 
> dalam pemeriksaan saksi-saksi, termasuk Menkeu Sri Mulyani, Marsillam 
> disebutkan hadir sebagai narasumber serta penasihat menteri keuangan. n U-1
>


Reply via email to