Apakah hasil survei ini benar, bukan "pesanan" capres tertentu?
Latar pendidkan respondenya apa ya? Benarkan surveinya dibiaya sendiri? Seperti 
kata para capres, saya juga tidak percaya ini. 

Survei IDM: Mega-Prabowo Ungguli SBY-Boediono

Senin, 22 Juni 2009 | 13:16 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com — Survei Indonesia Develompent Monitoring (IDM) menunjukkan 
hasil yang mengejutkan. Berbeda dengan survei-survei yang telah dirilis 
sebelumnya, yang selalu menempatkan pasangan SBY-Boediono di urutan teratas. 
Survei IDM justru menempatkan SBY-Boediono di peringkat kedua, di bawah 
pasangan Megawati-Prabowo di posisi puncak. Survei dilakukan 1-16 Juni 2009.

Dalam jumpa pers, Senin (22/6), dipaparkan, elektabilitas Mega-Prabowo mencapai 
44,3 persen, disusul SBY-Boediono 30,43 persen dan JK-Wiranto dengan 13,2 
persen. Responden yang menyatakan abstain sebesar 12,8 persen.

Pertanyaan yang diajukan pada 2.047 responden, siapa pasangan capres dan 
cawapres yang dipilih, dengan latar belakang prestasi pemerintah di bidang 
hukum, keamanan, ekonomi, dan politik. Direktur Eksekutif IDM, Dwi Mardianto, 
sebelum ditanyakan sudah mengatakan bahwa lembaga survei yang dipimpinnya 
independen dan membiayai surveinya secara mandiri.

"Tidak etis jika sebuah survei yang hasilnya diumumkan kepada publik dibiayai 
oleh pihak yang berkepentingan terhadap hasil survei," kata Dwi, di Jakarta.

Namun, persentase hasil survei yang dipaparkan hanya tingkat elektabilitas 
ketiga pasangan. Survei yang dilakukan terhadap 2.047 responden itu memiliki 
confidence interval 2,17 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Dwi 
menjelaskan, 1.550 responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka dan 
telepon oleh pewawancara yang telah dilatih. Sementara itu, 497 responden 
terpilih juga diwawancara dengan pertanyaan SMS yang dikirimkan kepada 
responden.

Ketua Pedoman Indonesia Fadjrul Rakhman yang hadir sebagai pembedah survei 
mengkritisi hasil survei ini. "Membuka pertanyaan kepada publik sesuatu yang 
baik. Tapi, meskipun lembaga survei menyatakan independen, pertanyaan yang 
diajukan bisa tidak independen dan jawabannya memang mengarah ke pasangan nomor 
satu (Mega-Prabowo)," ujar Fadjrul.

Kirim email ke