GALAMEDIA 23/10/2007 Terbukti Masih Mahalnya Biaya Pendidikan Hikmah Pendidikan Sudah Dilupakan
SETIABUDHI, (GM).- Anggaran pendidikan tahun ini sudah naik walaupun belum sebesar 20% seperti yang ditentukan oleh undang-undang. Kendati demikian, biaya pendidikan masih terasa mahal bagi masyarakat. "Masyarakat masih mempertanyakan mahalnya pendidikan di Indonesia," ungkap Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU), K.H. Hasyim Muzadi kepada wartawan pada acara silaturahmi keluarga besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung di Masjid Al Furqon UPI Bandung, Jln. Dr. Setiabudhi, Senin (22/10). Menurut Hasyim, ada dua hal yang harus diatur agar biaya pendidikan di Indonesia bisa murah. Pertama, pemerintah harus seoptimal mungkin membuat pendidikan di Indonesia menjadi murah agar bisa diakses oleh seluruh masyarakat. Kedua, pemerintah harus berusaha meningkatkan income masyarakat. "Namun sampai saat ini, saya belum melihat upaya pemerintah ke arah itu," ungkapnya. Sedangkan solusinya, kata Hasyim, anggaran pendidikan harus mampu menekan biaya pendidikan. "Selain itu, tingkatkan kemampuan penghasilan masyarakat saat ini," tambahnya. Hikmah pendidikan Dalam tausiahnya di hadapan peserta silaturahmi, Hasyim menyatakan, bangsa Indonesia sudah melupakan hikmah pendidikan. Hal ini terbukti dengan masih mahalnya biaya pendidikan bagi masyarakat. "Terpuruknya pendidikan saat ini bukan hanya karena kurangnya anggaran pendidikan, tetapi juga karena bangsa kita sudah melupakan hikmah pendidikan," ujarnya. Menurutnya, yang membuat dunia pendidikan di negara ini terpuruk adalah orang yang mengerti pendidikan. Demikian juga yang merusak tatanan hukum di Indonesia, adalah orang yang mengerti tentang hukum. "Tidak mungkin orang yang tidak mengerti hukum mampu merusak tatanan hukum di Indonesia," ujarnya. Ia mengatakan, jika hikmah ilmu pendidikan terus dijaga, maka pendidikan di Indonesia tidak akan terpuruk seperti sekarang ini. Ia mencontohkan, di Malaysia, ilmu pendidikan sudah menjadi hikmah pendidikan. "Makanya, pendidikan di negara tersebut tidak mengalami keterpurukan, bahkan pendidikan pun bisa digratiskan," ujarnya. Salah satu cara untuk mengembalikan hikmah pendidikan di Indonesia, menurut Hasyim, dengan mengembalikan hati nurani kembali ke jalan Allah. Karena itu, Hasyim meminta civitas akademika UPI Bandung bisa mengembalikan hikmah pendidikan Indonesia yang sudah hilang. "Caranya, bimbing hati nurani mahasiswa UPI dengan berbagai ilmu yang bermanfaat dan menumbuhkan rasa profesionalisme sebagai insan pendidikan," ujar Hasyim Muzadi. (B.81