Refleksi : Hebat, tetapi "akan" itu kapan? 

http://regional.kompas.com/read/xml/2009/12/26/19542694/wapres.aceh.akan.menjadi.pusat.pendidikan


Wapres: Aceh Akan Menjadi Pusat Pendidikan
  
SERAMBI INDONESIA/BEDU SAINI 
Wapres Boediono berpidato saat berkunjung ke SMA 6 Lamjabat, Kecamatan Meuraxa, 
Banda Aceh, Sabtu (26/12/2009). SMA 6 tersebut salah satu gedung sekolah yang 
diterjang tsunami pada 26 Desember 2004. Kedatangan Wapres bersama sejumlah 
pejabat negara di Aceh dalam rangka menghadiri peringatan lima tahun 
tsunami.Sabtu, 26 Desember 2009 | 19:54 WIB

ULEE LHEU, KOMPAS.com - Wakil Presiden  Boediono mengatakan pemerintah akan 
menjadikan Aceh sebagai pusat pendidikan. "Saya ingin menjadikan Aceh sebagai 
pusat pendidikan," kata Boediono di Ulee Lheu, Banda Aceh, Sabtu (26/12/2009) 
dalam acara Peringatan Lima Tahun Tsunami.

Menurut Wapres, pusat pendidikan merupakan sebuah status yang pernah disandang 
Aceh pada masa kejayaannya jauh sebelum terjadi konflik dan terpaan bencana 
tsunami. Boediono percaya dengan modal semangat, tekad, dan komitmen yang kuat 
maka rencana menjadikan Aceh sebagai pusat pendidikan akan segera terwujud.

"Satu bukti sejarah yang menunjukkan, sangat jarang suatu bangsa yang bisa 
tumbuh secara berkelanjutan hanya dengan modal sumber daya alam, hanya dengan 
ilmu pengetahuanlah kita akan bertahan," katanya.

Menurut Boediono, pembangunan sektor perekonomian di Aceh harus berkeadilan dan 
harus menjadi buah nyata perdamaian yang telah dicapai. Apalagi pada masa lalu 
Aceh jauh sebelum konflik, memiliki ciri pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata 
dibandingkan provinsi lain dengan tingkat kemiskinan jauh di atas rata-rata. 
"Konflik telah membalik semua itu, perekonomian Aceh tumbuh lamban bahkan 
negatif," katanya.

Namun, ia menekankan, Aceh kaya dengan sumber daya alam dan infrastruktur yang 
lebih baik pascatsunami memungkinkan Aceh memiliki kesempatan untuk 
mengembalikan prestasi yang pernah diraihnya.

Sementara itu, Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf menjelaskan rakyat Aceh sudah dapat 
bangkit kembali dari musibah tsunami. "Konflik Aceh dan peristiwa tsunami tidak 
lagi dilihat sebagai malapetaka tapi peluang untuk hidup damai, adil, 
sejahtera, dan bermartabat serta jadi peluang untuk kemajuan di segala bidang," 
kata Gubernur.

Bahkan menurut Irwandi, bencana tsunami telah mendorong percepatan perdamaian 
di Aceh.

Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur fisik masih terus berjalan di seluruh 
pelosok Aceh. Sampai sejauh ini telah sebanyak 124.454 unit rumah, 3.005 km 
jalan, 1.400 unit gedung sekolah, 20 pelabuhan telah dibangun. Sementara lahan 
seluas 1.300 hektar sudah bisa dimanfaatkan untuk diolah masyarakat.

"Pascakonflik dan tsunami masih menyisakan beberapa persoalan terutama 
penuntasan proyek-proyek pembangunan infrastruktur jalan lintas tengah yang 
masih mencapai 1.106 km, masalah ketenagakerjaan, dan penyediaan rumah bagi 
para korban. Hal inilah antara lain yang harus menjadi perhatian," kata Irwandi.

Usai menghadiri acara peringatan itu, Wapres berkunjung ke Museum Tsunami di 
Blang Padang. Di hari yang sama Pemprov Aceh mengimbau seluruh masyarakat 
mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda hari berkabung. Masyarakat 
nelayan Aceh pada hari yang sama juga tidak ada satu pun yang melaut untuk 
mengenang tragedi kemanusiaan terbesar itu.

<<1952473p.jpg>>

<<1952473t.jpg>>

<<1954099t.jpg>>

Kirim email ke