Refleksi: Kalau ditangisi juga tidak akan ditolong. Mungkin itulah takdir 
Illahi yang harus dipikul. 
Sabar subur
Di depan ada kubur 
Disitulah kehidupan kekal
Amin!

http://www.suarapembaruan.com/News/2007/11/10/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Wapres: Jangan Tangisi Kenaikan Harga Minyak

 

[JAKARTA] Wakil Presiden (Wapres) Muhammad Jusuf Kalla menegaskan, kenaikan 
harga minyak mentah dunia tidak perlu ditangisi. Tetapi harus memetik nilai 
positifnya dengan cara mendorong peningkatan produksi jagung, gula sebagai 
bahan baku energi alternatif. Selain itu produksi batu bara dan minyak sawit 
mentah (CPO) juga harus ditingkatkan serta mengurangi penggunaan bahan bakar 
minyak (BBM) dalam negeri. Meskipun, dengan kenaikan harga minyak dunia itu 
subsidi BBM juga akan makin tinggi. 

"Peluangnya ialah mengambil yang positif. Nah, dalam kasus itu, solusi kita 
adalah meningkatkan produksi, mempercepat peningkatan produksi. Karena itu 
minggu depan, kita akan evaluasi kenapa produksi minyak kita ini tidak optimal. 
Apa yang menghalanginya, kita perbaiki. Minggu depan saya akan kunjungi banyak 
daerah lagi," papar Kalla kepada wartawan di kantornya, di Jakarta, Jumat 
(9/11). 

Dikatakan, untuk menghadapi kenaikan harga minyak mentah dunia itu, konversi 
minyak tanah ke gas harus dipercepat. Itu sebabnya pemerintah mempercepat 
tenggat waktu selesainya konversi minyak tanah ke gas itu dari 2012 ke 2010. 

"Kenapa kita kemarin putuskan impor saja (tabung gas) karena yang paling 
penting konversinya. Hal penting lainnya ialah industrinya. Tetapi konversi 
lebih dulu, tetapi industri jalan bersamaan. Tapi karena ada gap, bagaimana 
kita harus tutup gap itu supaya bisa selesai tiga tahun konversi minyak tanah 
ke gas itu," tegas Kalla bersemangat. 

Cara lainnya dengan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi. Sejumlah cara bisa 
dilakukan yakni harga BBM untuk kendaraan pribadi harus lebih tinggi ketimbang 
kendaraan umum. Cara lain, membenahi sarana transportasi umum. Namun demikian, 
belum ada cara yang dipilih pemerintah. 

"Semua lagi dipelajari. Tetapi musti ada jalan keluar. Kalau tidak ada, kita 
defisit besar. Kita harus kurangi defisit itu. Artinya, kalau kemudian 
konsumsinya naik, berarti konsumsi ditahan. Supaya kita harus mengambil 
manfaat, harga minyak dunia US$ 100 per barel harus diambil manfaatnya. Jangan 
tangisi. Harus tersenyum kita menghadapi US$ 100 itu. Cuma kurangi konsumsi," 
ujar dia. [A-21] 


Last modified: 10/11/07 

<<10wapres.gif>>

Reply via email to