http://www.antara.co.id/arc/2007/10/23/wapres-sadari-kesenjangan-sosial-bisa-picu-siklus-kekerasan/

23/10/07 22:30

Wapres Sadari Kesenjangan Sosial Bisa Picu Siklus Kekerasan

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyadari 
kesenjangan sosial yang terlalu besar pada bangsa Indonesia bisa memicu siklus 
kekerasan yang selalu terjadi setiap lima tahun terakhir.

"Ketimpangan sosial pada bangsa ini sedemikian besar," ujar Jusuf Kalla saat 
bersilaturahmi dengan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi di kediaman Hasyim di Desa 
Kukusan, Kecamatan Beji, Depok, Selasa sore.

Wapres menggambarkan, setiap hari bangsa ini menyaksikan tayangan apartemen 
mewah dan mall-mall, sementara di saat yang sama banyak masyarakat tinggal di 
pinggir kali atau kolong-kolong jembatan.

Karena itu, menurut Wapres, dulu setiap lima tahun orang-orang selalu 
berperilaku merusak, apakah menghantam etnis China atau sasaran lainnya.

"Jadi bangsa ini bisa berbahaya," ujar Wapres seraya menambahkan bahwa 
pemerintah menginginkan agar ancaman demikian tidak sampai terjadi lagi.

Agar ancaman kekerasan dan konflik akibat kesenjangan sosial tidak terjadi, 
Wapres berpendapat, diperlukan satu keseimbangan hidup dan perekonomiannya. 
Salah satu cara mewujudkannya adalah masyarakat harus bekerja dan sejahtera.

Terkait dengan hal itu, Wapres juga mengatakan bahwa komunitas pesantren harus 
lebih banyak lagi memberikan kontribusinya dalam memberdayakan masyarakat 
setempat.

"Kalau kita bisa melibatkan kalangan pesantren setelah mereka dibekali 
kemampuan tertentu, itu saya kira akan dahsyat hasilnya," ujar Kalla.

Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum DPP Golkar itu meyakini motivasi yang dibangun 
dari keyakinan beragama akan signifikan hasilnya dan pengalaman di berbagai 
tempat telah membuktikannya.

"Kita kan tidak hanya mendakwahkan harus tangan di atas, tapi betul-betul bisa 
melaksanakannya dengan baik," kata Jusuf Kalla.(*)

Kirim email ke