===============================
  [ Seri : "Membangun bisnis Indonesia" ]  
  ===============================
  [BQ]
   
  Rahasia Bisnis Orang Jepang
  Oleh : Ann Wan Seng 
   
  Belajar dari :
  Langkah Raksasa Sang Nippon Mengusai Dunia
   
   
  09. Budaya Kerja Bangsa Jepang (1)
   
   
  Malaysia memperkenalkan asas memandang 
  ke Timur pada awal era 1980-an dengan
  menjadikan Jepang sebagai contoh.
   
   
  BANGSA JEPANG dikenal sebagai bangsa terproduktif di dunia. Mereka juga 
berhasil membangun negaranya dari sisa-sisa keruntuhan dan kehancuran. Mereka 
terkenal dengan sikap rajin dan pekerja keras. Jadi, tidak heran jika pekerja 
Jepang mampu bekerja dalam waktu yang panjang tanpa mengenal lelah, bosan, dan 
putus asa. Mereka bukan hanya mampu bekerja dalam jangka waktu yang lama, 
melainkan juga mampu mencurahkan perhatian, jiwa, dan komitmen pada pekerjaan 
yang dilakukannya. Karakter dan budaya kerja keras merupakan faktor penting 
keberhasilan bangsa Jepang dalam bidang ekonomi, industri, dan perdagangan.
   
  Bangsa Jepang tidak menganggap tempat kerja hanya sekadar tempat mencari 
makan, tetapi juga menganggapnya sebagai bagian dari keluarga dan kehidupannya. 
Kesetiaan mereka pada perusahaan melebihi kesetiaannya pada keluarga sendiri. 
Mereka selalu berusaha memberikan kinerja terbaik pada perusahaan, pabrik, atau 
tempat mereka bekerja. Budaya kerja seperti itu tidak lahir dan terwujud dengan 
begitu saja. Budaya itu dipupuk dan dilatih selama berabad-abad, sehingga 
akhirnya mengakar dalam pemikiran dan jiwa mereka.
   
  Di Jepang, setiap pekerja mengetahui tugas dan perannya di tempat kerja. 
Mereka tidak bekerja sebagai individu, tetapi dalam satu pasukan, sehingga 
tidak ada jurang yang tercipta di antara mereka. Mereka tidak bersaing, tetapi 
bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas. Di Jepang, semua pekerja tidak 
memandang pangkat dan berada pada kedudukan yang sama.
   
  Jabatan tinggi atau rendah tidak penting dalam etika dan pengelolaan kerja 
bangsa Jepang. Di tempat kerja, meja pegawai dan atasan diletakkan dalam suatu 
ruang terbuka tanpa pemisah. Tidak ada dinding pemisah seperti kebanyakan ruang 
kantor di Indonesia.
   
  Pengelola tidak dipisahkan dari bawahan mereka. Tidak ada ruangan khusus 
untuk golongan pengelola.
  Tempat duduk dan meja di susun dan diletakkan berdekatan dengan pengelola 
bagiannya agar memudahkan bawahannya menghubungi mereka. Dengan demikian, 
mereka dapat berinteraksi, berkomunikasi, dan bertukar pendapat kapan saja.
   
  Susunan ruangan kantor seperti itu bukan agar atasan mengawasi bawahannya. 
Melainkan lebih berfungsi sebagai tempat dan saluran untuk berbincang dan 
bertukar pandangan. Walau begitu, duduk dalam keadaan rapat tidak digunakan 
untuk membicarakan hal yang tidak berguna. Mereka hanya berbicara dan bercanda 
setelah jam kerja.
   
  Cara yang digunakan bangsa Jepang adalah salah satu cara membentuk dan 
menjalin hubungan erat antar pekerja. Semua pekerja mempunyai tugas dan 
tanggung jawab penting, sehingga mereka tidak merasa asing. Selain itu, antar 
sesama, mereka memiliki ikatan emosi yang kuat. Begitu juga dengan rasa 
sentimen dan keterikatan mendalam terhadap perusahaan, pabrik, dan tempat kerja 
mereka.
   
   
   
   
  Karakter dan budaya kerja keras
  merupan faktor penting keberhasilan bangsa Jepang
  dalam bidang ekonomi, industri dan perdagangan.
  __
   
  Jabatan tinggi atau rendah tidak penting
  dalam etika serta pengelolaan kerja bangsa Jepang
  __
   
  Orang Jepang mau kerja lembur
  meskipun tidak dibayar.
   
   
   
  
  [ bersambung ]
   
   
   
   
  ERDBEBEN Alarm


    
  SONETA INDONESIA <www.soneta.org>

  Retno Kintoko Hp. 0818-942644
  Aminta Plaza Lt. 10
  Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
  Ph. 62 21-7511402-3 
   


       
---------------------------------
Get easy, one-click access to your favorites.  Make Yahoo! your homepage.

Reply via email to