===============================
  [ Seri : "Membangun bisnis Indonesia" ]  
  ===============================
  [BQ]
  
   
  Rahasia Bisnis Orang Jepang
  Oleh : Ann Wan Seng 
   
  Belajar dari :
  Langkah Raksasa Sang Nippon Mengusai Dunia
   
   
  13. Budaya Bisnis Bangsa Jepang
   
  
  Biasanya orang Jepang memulai hubungan
  perundingan dengan hal yang tidak berkaitan
  dengan topik utama yang akan
  diperbincangkan.
   
  
  CARA ORANG JEPANG berbisnis sedikit berbeda dengan cara orang Barat. Kata 
“ya” yang diucapkan pengusaha Jepang tidak selalu bermakna setuju. “ya” 
memiliki banyak makna. Kata tersebut dapat bermakna pengusaha tersebut paham 
terhadap masalah yang diperbincangkan, tetapi hal itu belum tentu ia setuju 
atau mau menerima bisnis yang ditawarkan. 
   
  Berurusan bisnis dengan orang Jepang tidak semudah berurusan bisnis dengan 
orang Cina. Setiap perkataan yang diucapkan orang Jepang memiliki banyak 
pengertian. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak orang yang pertama 
kali berbisnis dengan orang Jepang merasa kecewa dengan perundingan yang 
dilakukan.
   
  Biasanya, orang Jepang memulai hubungan perundingan dengan hal yang tidak 
berkaitan dengan topik utama yang akan diperbincangkan. Terkadang, dengan 
sengaja, mereka tidak memberikan jawaban secara terus terang terhadap tawaran 
pengusaha yang berurusan dengannya. Akan tetapi, mereka tidak bermaksud 
membingungkan pengusaha asing. Sikap tersebut menunjukkan kesulitan orang 
Jepang untuk menolak suatu tawaran dengan kata “tidak”. Orang Jepang mempunyai 
cara halus untuk menolak suatu tawaran dalam bisnis. Sedapat mungkin mereka 
berusaha tidak melukai hati orang yang berbisnis dengan mereka. Sebaliknya, 
jika seseorang melukai hati orang Jepang, kesempatan untuk berbisnis lagi 
dengannya akan tertutup.
   
  Cara tersebut merupakan sebagian dari cara orang Jepang menunjukkan reaksinya 
terhadap pandangan dan pendapat yang tidak disetujuinya demi menjaga 
keharmonisan dan menghindari perselisihan. Orang Jepang tidak mencampur-adukkan 
urusan bisnis dengan pribadi. Jadi, menurut orang Jepang, jika urusan bisnis 
tidak berhasil, bukan berarti tidak boleh menjalin hubungan persahabatan.
   
  Orang Jepang suka bersenang-senang dan dibuat senang. Oleh karena itu, banyak 
urusan bisnis dengan orang Jepang diadakan di pusat-pusat hiburan. Namun, bukan 
berarti orang Jepang dapat disogok dengan hiburan. Mereka dapat membedakan 
antara pemberian pribadi dan tanggung jawab terhadap organisasi. Jadi, saat 
berbisnis dengan orang Jepang, seseorang harus berhati-hati agar urusan bisnis 
tersebut berhasil.
   
  Satu hal yang harus dipahami oleh orang yang ingin berbisnis dengan orang 
Jepang adalah sistem ringi, yaitu sistem pengambilan keputusan dengan mufakat. 
Sistem tersebut banyak memengaruhi perundingan yang dilakukan organisasi 
Jepang. Dalam sistem ini, suatu usul yang diajukan kepada orang Jepang, 
terutama usul yang menyangkut organisasi, akan dibicarakan bersama-sama sampai 
kesepakatan tercapai. Proses tersebut memakan waktu, tetapi mempermudah 
pelaksanaannya karena keputusan tersebut disetujui secara bersama. Keputusan 
yang dibuat oleh beberapa orang saja memang lebih cepat, tetapi akan ada 
kemungkinan terjadi selisih pendapat dalam pelaksanaannya. Orang yang ingin 
berbisnis di Jepang perlu menyesuaikan diri dengan sistem ringi. Ketika 
mengadakan bisnis tersebut, seseorang memerlukan kesabaran dan ketenangan. 
Urusan bisnis dengan orang Jepang tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
   
  Kadang-kadang perundingan tersebut memakan waktu berbulan-bulan. Begitu juga 
untuk membuat suatu keputusan penting. Orang Jepang sangat berhati-hati dalam 
membuat keputusan karena keberhasilan ataupun kegagalan suatu bisnis tergantung 
pada tindakan yang diambil. Orang Jepang bersifat teliti dan tidak suka 
terburu-buru.
   
  Oleh karena itu, saat berbisnis dengan mereka, jangan mendesak atau menekan. 
Sistem pengambilan keputusan yang mereka terapkan bertujuan mengurangi risiko 
dan menghindari masalah yang dapat mengganggu pelaksanaan suatu urusan bisnis. 
Keputusan kecil atau besar dianggap sama penting. Orang Jepang bersikap serius 
karena sikap tersebut akan memberikan manfaat pada diri mereka dan organisasi.
   
  Hal lain yang perlu diperhatikan orang yang ingin berbisnis di Jepang adalah 
berusaha menjalin hubungan aisatsu dengan rekan kerja dalam perusahaan dan 
firma. “Aisatsu” bermakna memberikan ucapan selamat, tetapi, sebenarnya ucapan 
tersebut bermakna dalam. Meskipun ucapan tersebut singkat, hal itu dapat 
mempererat hubungan bisnis dengan perusahaan Jepang.
   
  Dengan melakukan aisatsu, seseorang tidak hanya mempererat hubungan antara 
kedua pihak, tetapi juga menjamin masa depan mereka yang berurusan bisnis di 
Jepang. Sikap ramah perlu ada dalam urusan bisnis. Hindari sikap sombong dan 
tinggi hati karena hal itu tidak disukai bangsa Jepang dan juga bangsa mana pun 
di dunia.
   
  Hal yang juga perlu diketahui adalah hubungan dengan orang ketiga atau 
perantara biasanya lebih mudah dan mudah dilaksanakan. Tidak mungkin seseorang 
bisa masuk dalam suatu organisasi tanpa sokongan atau pertolongan seorang 
perantara.
   
  Binalah hubungan dengan banyak kenalan di Jepang dan gunakanlah hubungan 
tersebut untuk mempermudah urusan bisnis di sana. Hubungan bisnis dan 
perdagangan dengan cara itu akan memperlancar urusan bisnis dan mempersingkat 
waktu jika dibandingkan dengan prosedur biasa. Dalam hal ini, keberhasilan dan 
kegagalan bisnis seseorang juga tergantung pada berapa banyak orang Jepang yang 
dikenalnya dan berapa banyak orang Jepang yang mengenalinya. 
   
   
  [Fakta Menarik]
   
  • Kata “ya” yang diucapkan pengusaha Jepang tidak selalu bermakna setuju.
   
  • Jika berbisnis dengan orang Jepang, jangan mendesak ataupun menekan.
   
   
  ___
   
  Ringi adalah system pengambilan
  keputusan secara
  mufakat
  ___
   
   
   
  [bersambung . . ]
   
   
  Supported by :
  Air minum COLDA - Higienis n Fresh !
  ERDBEBEN Alarm
   


    
  SONETA INDONESIA <www.soneta.org>

  Retno Kintoko Hp. 0818-942644
  Aminta Plaza Lt. 10
  Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
  Ph. 62 21-7511402-3 
   


       
---------------------------------
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

Reply via email to