================================= Seri : "Membangun Keluarga Indonesia" ================================= [EQ] CHRISYE : SEBUAH MEMOAR MUSIKAL [Naga Legendaris INDONESIA] Oleh : Alberthiene Endah Bermimpilah, sebab harapan akan memberi hidup Berkaryalah, sebab seni akan memberi makna [Naga belajar . . . sampai menutup mata] 41. Jadi Mualaf dan Menikah Hanya beberapa lama saja Yanti bekerja di Bali. Ia segera kembali lagi ke Jakarta. Kondisi ini melegakan saya. Keyakinan untuk menikahi Yanti sudah betul-betul bulat. Namun, ada satu yang menjadi halangan besar bagi pernikahan ini. Penbedaan agama. Saya Kristen, Yanti seorang muslimah. Sebetulnya ada hal yang sudah mengusik saya, jauh sebelum bertemu Yanti. Yakni krisis keimanan saya. Di tengah kesibukan saya bermusik, sebetulnya saya merasakan kesepian yang misterius. Saya seperti merindukan sesuatu yang tidak bisa saya gambarkan apa bentuknya. Teman-teman segank saya mengatakan saya perlu mendalami agama. Karena itulah yang akan membuat hidup manusia tenang. Tapi, rasa sepi itu tetap bercokol. Diam-diam, saya menekuni agama Islam. Dengan bantuan teman-teman, pemahaman saya pada Islam tumbuh sedikit demi sedikit. Hingga suatu saat saya menjadi sangat yakin. Saya ingin memeluk Islam. Namun, saya tak berani mengungkapkan ini. Apalagi pada Papi. Saya pendam saja perasaan itu, dan berusaha menghalau seolah itu bukan perasaan yang penting untuk dipikirkan. Saya pernah menangis semalaman karena memikirkan itu. Keinginan saya untuk menikah dengan Yanti pada akhirnya mendorong saya untuk segera mengakui ini. Susah payah saya mengumpulkan keberanian untuk berterus terang pada Papi. Dan, kenyataannya, Papi memegang teguh perkataannya dulu. Bahwa ia hanya dititipkan anak oleh Tuhan. Semua berpulang pada kamu, pernyataan Papi singkat saja. Pernikahan akhirnya menjadi hal yang tak bisa saya tunda lagi. Saya sudah benar-benar yakin memilih Yanti sebagai istri saya. Langkah ini pun bukannya tak ada hambatan. Pasalnya, saya minder setengah mati! Status penyanyi (yang belum sukses), gondrong dan bokek, membuat saya mendadak jadi nervous saat melamar Yanti. Terbayang di benak saya, sederetan anak dan keluarga Yanti yang hampir semuanya mengenyam pendidikan tinggi. Walau keluarga Yanti terbilang sudah kental dengan musik dan tahu betul bagaimana peta hidup musikus, tetap saja saya gemetar. Untunglah acara lamar-melamar tersebut berlangsung lancar! Tanggal pernikahan pun segera ditetapkan 12 Desember 1982. Kalau dipikir rasanya unik juga. Sekian lama pernikahan membuat saya gentar, ketika harinya mendekat, saya justru jadi orang yang sangat kebal dan pasrah. Ya! Dulu saya tidak pernah membayangkan akan mengalami pernikahan yang serbaniat, dengan perhelatan besar dan complicated. Kenyataannya, saya dihadapkan pada pernikahan yang diatur begitu ribet! Pesta ini digelar dalam dua adat Padang dan Kalimantan. Keluarga besar Yanti dengan bersemangat mempersiapkan perhelatan. Hampir seluruh sanak saudaranya datang dari Kalimantan. Saya sempat protes pada Yanti. Terbayang saya harus mengenakan pakaian adat dan diarak-arak! Waduh, apa kata anak-anak band nanti? Saya yang biasa pake baju cuek, mendadak jadi heboh dengan baju pengantin serba mengkilat. Nggak bisa dibikin lebih sederhana, Ti? saya mencoba mengubah rencana. Nggak bisa. Karena keluarga besar saya sudah menyiapkan semuanya. Pernikahan ini penting diupacarakan secara adat, kata Yanti. Saya hanya bisa pasrah. Dan terjadilah hari bersejarah itu. Sebuah perhelatan nikah digelar besar-besaran dan cukup mewah. Persis seperti dugaan saya, banyak musikus menjejali pesta kami dan hampir semuanya nyengir melihat saya dalam balutan baju pengantin adat Padang. Tinggal bawa piring, siap deh lu nari piring! ada yang nyeletuk begitu. ______ Di situ saya telah membuat ikrar, Saya tak akan menjadi artis diluar keperluan karier. Di panggung saya boleh ajojing, pakai baju sesuai dengan tuntutan panggung. Tapi, lepas dari situ, saya adalah Chrisye, orang sederhana (yang aslinya memang bokek) dan jujur dengan kondisi diri sendiri. ______ [bersambung ]
SONETA INDONESIA <www.soneta.org> Retno Kintoko Hp. 0818-942644 Aminta Plaza Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan Ph. 62 21-7511402-3 --------------------------------- Luggage? GPS? Comic books? Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search. [Non-text portions of this message have been removed]