===============================  
  THE WAHANA DHARMA NUSA CENTER
  [ Seri : "Membangun Bisnis Indonesia" ]  
  ===============================
  [BQ]
   
  Rahasia Bisnis Orang Jepang
  Oleh : Ann Wan Seng 
   
  Belajar dari :
  Langkah Raksasa Sang Nippon Mengusai Dunia
   
   
   
  55. Segelas Air dan Setetes Tinta
   
  Seorang cendekiawan Cina mengatakan
  Jepang itu seperti segelas air yang dapat
  mengeruhkan air dengan hanya setetes tinta.
   
   
  BANGSA JEPANG memiliki rasa keingintahuan yang cukup kuat. Mereka bukan saja 
bersikap fleksibel, melainkan sanggup mempelajari ide-ide baru negara lain. 
Sikap ini berbeda dengan bangsa Cina yang bersikap agak statis dan memiliki 
sikap etnosentrisme yang telalu tinggi. Walaupun Cina dikenal sebagai bangsa 
yang terbuka, tetapi mereka masih bersikap konservatif dalam menghadapi 
masalah. Mereka tidak mudah menerima ide orang lain karena mereka beranggapan 
ide mereka lebih baik, unggul, dan praktis. Itu alasannya ide baru lebih mudah 
tersebar di Jepang. Seorang cendekiawan Cina mengatakan Jepang itu seperti 
segelas air yang dapat mengeruhkan air dengan hanya setetes tinta.
   
  Bangsa Jepang bisa menyesuaikan diri dengan segala nilai dari luar tanpa 
menghilangkan budaya dan identitas bangsa. Mereka juga pandai mengolah nilai 
itu sehingga terlihat seperti budaya sendiri. Arus modern dan kemajuan tidak 
mengubah bangsa Jepang. Mereka masih menggunakan bahasa dan budaya mereka saat 
melakukan hubungan bisnis dengan negara-negara lain.
   
  Jika berbisnis dengan orang Jepang, kita harus tahu budaya mereka. Kegagalan 
memahami budaya orang Jepang seringkali menjadi alasan utama kegagalan 
perundingan dengan mereka. Karena itu, sebelum berurusan dengan orang Jepang, 
kita harus lebih dulu tahu bahasa dan budaya mereka.
   
  Bahasa Jepang memang berbelit-belit dan sangat sulit dipahami bagi yang 
mendengarnya. Cara orang Jepang menjalankan urusan bisnisnya juga penuh taktik. 
Kelebihan mereka adalah mereka mampu memuaskan selera pelanggannya. Berurusan 
dengan orang Jepang pasti menguntungkan karena mereka sangat teguh dalam 
memegang prinsip dan janji. Sebelum orang Jepang melakukan perjanjian bisnis 
dengan rekannya, ia mempelajari terlebih dahulu sisi psikologis rekannya itu 
sebelum dan sesudah urusan bisnis itu dilakukan. Pada setiap perundingan dan 
pertemuan kebanyakan pertemuan itu diawali percakapan yang santun.
   
  Semua pihak diberi kesempatan untuk berbicara, mengemukakan pendapat dan 
menceritakan kepentingannya. Setelah itu, barulah perundingan sesungguhnya 
dilakukan. Percakapan itu mungkin memakan waktu yang lama. Di Jepang percakapan 
seperti itu biasanya selalu diiringi dengan minum teh hijau atau disebut juga 
‘o-cha’. Hal itu dapat menimbulkan suasana santai dan tidak membuat mereka 
tegang. Orang Jepang tidak suka dengan suasana yang terlalu formal. Pendekatan 
orang Jepang hampir sama dengan orang Cina. Dalam budaya Cina, semua bentuk 
perundingan selalu ditemani oleh makanan dan teh Cina. Mereka senang berbicara 
dan berunding dengan makanan dan minuman. Selain lebih akrab, perundingan dan 
perbincangan itu dapat mewujudkan komunikasi yang lebih jujur.
   
  Dalam masyarakat Jepang dan Cina, teh merupakan hidangan wajib di pesta-pesta 
pernikahan atau pertemuan penting. Semakin rumit sebuah masalah yang 
diperbincangkan maka semakin banyak teh yang dihidangkan selain itu, masyarakat 
Timur percaya daun teh dapat meredakan ketegangan, melekatkan lagi hubungan, 
dan memberikan ketenangan. Dengan kata lain, minuman teh memiliki nilai sosial 
yang tinggi dan memba manfaat tersendiri.
   
  Perbincangan dan perundingan yang terlalu serius bisa menimbulkan 
pertengkaran dan konflik. Selama melakukan perundingan orang Jepang biasa 
melontarkan gurauan atau lelucon untuk menimbulkan suasana nonformal. Keadaan 
ini berbeda dengan masyarakat Barat yang melakukan hubungan bisnis dengan 
mengadakan perundingan secara serius. Mereka hanya bersenda gurau jika urusan 
selesai.
   
  Perbincangan seperti itu juga sering dilakukan oleh para eksekutif Jepang 
dengan pekerjanya. Kedua golongan tersebut sering berbincang untuk mendapatkan 
ide dan masukan yang baru. Perbincangan yang sering dilakukan juga bisa 
mengakrabkan hubungan pekerja dan pengelola orang Barat hanya berbincang jika 
dianggap perlu dan hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Di Jepang, 
perbincangan dilakukan kapan saja dan di sembarang tempat.
   
  Perbincangan juga dapat menyelesaikan banyak masalah karena mereka tidak 
memiliki mekanisme tersusun untuk menyuarakan pandangan dan perasaan yang tidak 
berkenan seperti di Barat. Oleh karena hal itulah, kita sering kali mendengar 
pihak Barat menuduh pihak pengelola Jepang mengeksploitasi para pekerjanya.
   
  Tuduhan itu dibuat tanpa memahami sistem kerja di Jepang. Walaupun waktu 
bekerja di Jepang panjang, tetapi kepentingan para pekerjanya tidak diabaikan. 
Pekerjanya diberi hak bersuara dan mengemukakan pendapat melalui jalur yang 
telah ditetapkan. Di Barat, mereka harus memakai badan perlindungan pekerja dan 
menuntut perusahaan untuk bisa mendapatkan sesuatu.
   
  Bangsa Jepang memiliki cara tersendiri untuk melahirkan dan menyalurkan rasa 
tidak puas dalam hati mereka. Mereka tidak berdemonstrasi atau mogok kerja 
untuk menyuarakan protesnya seperti yang dilakukan orang Barat. Karena itu, 
organisasi di Jepang dapat berfungsi baik dan lancar dengan produktivitas 
tinggi dan keuntungan yang banyak. Itu karena tidak semua ide Barat digunakan 
oleh bangsa Jepang. 
   
   
  [ Fakta Menarik ]
   
  Khasiat daun teh bagi masyarakat Timur :
  • Meredakan ketegangan
  • Memberikan ketenangan
  • Mengeratkan hubungan
   
  _______
   
  Kebanyakan pertemuan itu diawali dengan
  percakapan yang santun
   
  _______
   
  Di Jepang percakapan biasanya
  selalu diiringi dengan minum teh hijau
  atau disebut juga ‘o-cha’
   
  _______
   
  Semakin rumit masalah yang diperbincangkan,
  semakin banyak teh yang dihidangkan
   
  _______
   
   
   
  [ bersambung ]
   
   
  TheFlag
  Air minum COLDA - Higienis n Fresh !
  ERDBEBEN Alarm
   
   


    
  SONETA INDONESIA <www.soneta.org>

  Retno Kintoko Hp. 0818-942644
  Aminta Plaza Lt. 10
  Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
  Ph. 62 21-7511402-3 
   


       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

Reply via email to