================================= Seri : "Membangun Keluarga Indonesia" ================================= [EQ] CHRISYE : SEBUAH MEMOAR MUSIKAL [Naga Legendaris INDONESIA] Oleh : Alberthiene Endah Bermimpilah, sebab harapan akan memberi hidup Berkaryalah, sebab seni akan memberi makna [Naga belajar . . . sampai menutup mata] 58. Lagu Paling Menakutkan Tahun berikutnya, 1997, kami masuk ke album berikut, Kala Cinta Menggoda. Erwin melakukan banyak sentuhan baru lagi. Di antaranya dengan memasukkan suara seorang pesinden ke dalam lagu Kala Cinta Menggoda. Idenya muncul spontan sekali. Suatu kali kami nongkrong di Taman Mini Indonesia Indah, dan tanpa sengaja kami mendengar suara sang pesinden. Erwin langsung gelisah. Dia sontak mencetuskan ide, Gimana kalau pesindennya kita minta rekaman? Tanpa proses yang rumit, apalagi sampai latihan segala, suara sang pesinden nemplok dengan indah dalam lagu saya. Album ini juga diwarnai orkestra di Australia. Tapi, perjalanan ke Australia sempat terhambat gara-gara... sebuah lagu! Ada satu lagu yang saya ciptakan melodinya. Tapi, saya tidak sanggup membuat liriknya. Saya minta tolong penyair terkenal, Taufik Ismail. Saya merasakan getar rohani ketika melantunkan melodinya, maka saya menginginkan liriknya pun memiliki bobot spiritual. Taufik sudah dikenal sangat piawai menciptakan lirik lagu seperti itu, yang banyak ia lakukan pada lagu-lagu Bimbo. Saya berikan segera melodinya pada Taufik. Tunggu punya tunggu, Taufik tak juga menyelesaikan liriknya. Padahal jadwal ke Australia untuk mixing sudah dekat. Saya telepon dia. Gimana, Pak Taufik, apa sudah jadi liriknya? Taufik menjawab hati-hati. Mas Chrisye... melodi ini membuat saya sulit sekali mencari liriknya... Tapi, saya akan terus mencoba... Saya mencoba bersabar. Tumben, Taufik tidak langsung cling mendapatkan ilham lirik lagu. Hampir satu bulan saya menunggu. Suatu siang dia menelepon saya. Mas Chrisye, datanglah ke rumah. Liriknya sudah jadi. Saya dapatkan ilhamnya tiba-tiba, dan kurang dari satu jam sudah jadi! Saya langsung bersemangat. Di rumah Taufik, dia langsung melantunkan lirik yang ia buat dengan melodinya. Apa yang terjadi? Saya lemas seketika. Seperti ada getaran misterius yang melumpuhkan segala keberanian dan spontanitas saya dalam bernyanyi. Saya tak sanggup meneruskan baitnya setelah bait pertama saya lantunkan. Taufik membimbing saya. Tetap tak bisa. Saya bawa pulang teksnya ke rumah, Pak Taufik... Terima kasih untuk lirik indahnya . Saya pulang. Lirik yang dibuat Taufik Ismail adalah satu-satunya lirik dahsyat sepanjang karier, yang menggetarkan sekujur tubuh saya. Ada kekuatan misterius yang tersimpan dalam lirik itu. Liriknya benar-benar mencekam dan menggetarkan. Dibungkus melodi yang begitu menyayat, lagu itu bertambah susah saya nyanyikan! Di kamar, saya berkali-kali menyanyikan lagu itu. Baru dua baris, air mata saya membanjir. Saya coba lagi. Menangis lagi. Yanti sampai syok! Dia kaget melihat respons saya yang tidak biasa terhadap sebuah lagu. Taufik memberi judul pada lagu itu sederhana sekali, Ketika Tangan dan Kaki Berkata. Begini sebagian lirik yang dibuat Taufik. Akan datang hari, mulut dikunci Kata tak ada lagi Akan tiba masa, tak ada suara Dari mulut kita Berkata tangan kita Tentang apa yang dilakukannya Berkata kaki kita Ke mana saja dia melangkahnya Tidak tahu kita Bila harinya Tanggungjawab tiba . . . Lirik itu begitu merasuk dan membuat saya dihadapkan pada kenyataan, betapa tak berdayanya manusia ketika hari akhir tiba. Sepanjang malam saya gelisah. Saya akhirnya menelepon Taufik, dan menceritakan kesulitan saya. Saya mendapatkan ilham lirik itu dari Surat Yasin ayat 65. . . . kata Taufik. Ia menyarankan saya untuk tenang saat menyanyikannya. Karena sebagaimana bunyi ayatnya, orang memang sering kali tergetar membaca isinya. Walau sudah ditenangkan Yanti dan Taufik, tetap saja saya menemukan kesulitan saat mencoba merekam di studio. Gagal, dan gagal lagi. Berkali-kali saya menangis dan duduk dengan lemas. Gila! Seumur-umur, sepanjang sejarah karier saya, belum pernah saya merasakan hal seperti ini. Dilumpuhkan oleh lagu sendiri! Butuh kekuatan untuk bisa menyanyikan lagu itu. Erwin yang sudah senewen menunggu lagu terakhir yang belum direkam itu, langsung mengingatkan saya, bahwa keberangkatan ke Australia tak bisa ditunda lagi. Hari terakhir menjelang ke Australia, saya lalu mengajak Yanti ke studio, menemani saya rekaman. Yanti sholat khusus untuk mendoakan saya. Dengan susah payah, akhirnya saya bisa menyanyikan lagu itu hingga selesai. Dan tidak ada take ulang! Tidak mungkin. Karena saya sudah menangis dan tak sanggup menyanyikannya lagi. Jadi bila Anda sekarang mendengarkan lagu itu, itulah suara saya dengan getaran yang paling autentik, dan tak terulang! Jangankan menyanyikannya lagi, bila saya mendengar lagu itu saja, rasanya ingin berlari! Lagu itu menjadi salah satu lagu paling penting dalam deretan lagu yang pernah saya nyanyikan. Kekuatan spiritual di dalamnya benar-benar meluluhkan perasaan. Itulah pengalaman batin saya yang paling dalam selama menyanyi. _____ Lirik yang dibuat Taufik Ismail adalah satu-satunya lirik dahsyat sepanjang karier, yang menggetarkan sekujur tubuh saya. Ada kekuatan misterius yang tersimpan dalam lirik itu. Liriknya benar-benar mencekam dan menggetarkan. Dibungkus melodi yang begitu menyayat, lagu itu bertambah susah saya nyanyikan! _____ [bersambung . . . ]
SONETA INDONESIA <www.soneta.org> Retno Kintoko Hp. 0818-942644 Aminta Plaza Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan Ph. 62 21-7511402-3 --------------------------------- Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.