================================= Seri : "Membangun Keluarga Indonesia" ================================= [EQ] CHRISYE : SEBUAH MEMOAR MUSIKAL [Naga Legendaris INDONESIA] Oleh : Alberthiene Endah Bermimpilah, sebab harapan akan memberi hidup Berkaryalah, sebab seni akan memberi makna [Naga belajar . . . sampai menutup mata] 63. Kreativitas, diundang, tapi jangan dipaksa. Banyak yang bertanya, dari mana datangnya ilham mencipta lagu? Dan bagaimana proses kreatif saya? Mungkin saya banyak berbeda dengan banyak seniman musik dengan bekal pendidikan musik formal. Saya murni hanya mengerahkan rasa saya untuk berkarya, dan tentu sedikit kemahiran untuk bermain piano, karena mengerjakan melodi paling enak dengan piano. Nah, rasa. Meski itu mendekam dalam diri kita, acap kali justru seperti orang asing yang berada nun jauh di sana. Sulit datang, sulit muncul, terus bersembunyi. Saya sendiri tidak suka menjadi seniman yang memanjakan mood dan berfikir bahwa sebuah karya hanya bisa muncul bila rasa yang membangkitkan imajinasi sudah datang. Iya kalo mood saya muncul tiap minggu, kalo setahun sekali? Bisa-bisa, saya menjadi seniman pasif. Akhirnya saya latih diri saya dengan pola yang biasa membangkitkan rasa itu tadi. Saya terbiasa mengapresiasikan musik, mendengarkan musik apa saja yang saya suka. Saya menikmati lagu-lagu lawas dan mencerna lagu-lagu baru. Gawat sekali kalau seorang seniman musik menutup diri dari perkembangan zaman. Dengan menikmati musik terkini, kita bukan saja akan mendapat ilham, tetapi juga tantangan. Selain itu, saya juga menghidupkan dialog yang berhubungan dengan musik. Saya sempat terpukul ketika anak laki-laki saya, sikembar Pasha dan Masha, mengaku tak bisa menikmati lagu saya. Mereka lebih suka mendengarkan Cold Play dan Korn. Mereka sempat nyeletuk, Bikin dong lagu yang nyambung ama kita! Saya dengarkan lagu-lagu Korn. Mau jungkir balik saya nggak bisa menyanyi dengan cara sepeti mereka. Satu-satunya jalan untuk bisa diterima generasi Pasha dan Masha adalah saya harus memperbarui kemasan musik. Nah, itu saja sudah bikin saya exited memikirkan karya baru. Karena sudah bertekad menjadikan musik sebagai rofesi abadi, saya berupaya mengundang kreativitas. Tapi jangan lupa, metode kreativitas tidak bisa dipaksa. Setiap orang memiliki formula sendiri-sendiri untuk menghasilkan karya. Saya sendiri tidak bisa berkutat dengan not balok. Saya mencipta lagu dengan cara serabutan saja. Membuat melodinya terlebih dahulu, kadang dimulai dari bait awal, dari tengah, atau akhir. Kalau sudah tersusun, Pikiran saya bisa dengan lincah meleburnya dalam untaian nada yang lebih harmonis. Lirik hanya bisa saya buat jika sudah tertismulasi oleh melodi. Jika mentok pada satu lagu yang tak jadi-jadi, saya cepat merobek kertas, dan mencari ilham baru. Lakukan cara yang paling klop dengan diri Anda. Percayalah, banyak orang-orang besar di jagat ini yang membuat karya besar dari proses yang sangat sederhana. [bersambung . . .]
SONETA INDONESIA <www.soneta.org> Retno Kintoko Hp. 0818-942644 Aminta Plaza Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan Ph. 62 21-7511402-3 --------------------------------- Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, when.