Harian Komentar
13 Juli 2009

      Sebelumnya dua karyawan Freeport tewas ditembak
      Anggota Densus 88 Tertembak di Papua
     






Jakarta, KOMENTAR
Selang Sabtu (11/07) pekan lalu dan Minggu (12/07) kemarin, terjadi tiga kali 
penembakan di Papua. Setelah karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) 
berkebangsaan Australia, Drew Nicholas Grant serta security PTFI Markus 
Ranttelo yang tewas tertembak, giliran dua anggota Polri ditembak orang tak 
dikenal ketika hendak menuju Timika dari Tembagapura, Papua.

"Sekitar pukul 11.00 WIT ke-tika anggota Brimob Polda Pa-pua dan Densus 88 
Polri dari Tembagapura hendak menuju Timika, di tengah jalan diha-dang dan 
ditembak," terang Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol Sulistyo Ishak 
dilan-sir detik.com. Minggu (12/07). Kedua korban terkena tem-bakan tepat di 
bagian paha mereka dan kini sedang men-jalani perawatan di rumah sakit. Ishak 
menjelaskan, pelaku penembakan masih gelap dan terus dilacak. Ter-masuk 
mengusut apakah penembakan ini terkait tewas-nya warga Australia tersebut. 
Namun Ishak memastikan, pasca penembakan ini ada pe-nambahan pasukan Brimob 
Polda Papua dan Densus 88 dari Bareskrim Polri. "Untuk me-recovery kesadaan di 
sa-na," tandas Ishak.


Sedangkan Markus Ratte-alo, bersama dua rekannya yaitu Edy Jawaro dan Pieter 
Bunga ditembak saat mem-bawa logistik dari Timika menuju Tembagapura. Logistik 
ini rencanannya diberikan kepada aparat ke-amanan yang sedang melaku-kan 
penyisiran menyusul penembakan karyawan PTFI berkebangsaan Australia, Drew 
Nicholas Grant. Dalam perjalanan di Mile-51 Temba-gapura, tiga petugas 
keaman-an PT FI itu diserang kelom-pok bersenjata tidak dikenal. Markus terkena 
tembakan di bagian punggung sedangkan Edy Jawaro dan Pieter Bunga ter-kena 
tembakan di bagian kaki. 


Hingga kini belum ada klaim dan motif penembakan kelom-pok bersenjata di Papua 
ter-hadap karyawan PT Freeport Indonesia dan dua anggota Polri. Namun diduga 
penye-rangan ini terkait ketidak-puasan pelaksanaan pilpres dan penyelesaian 
kasus HAM. "Klaim dari motif penem-bakan belum ada. Namun, diduga sebagai 
reaksi lanjut-an terhadap isu tentang keti-dakpuasan pelaksanaan pil-pres," 
kata Kepala Dinas Pe-nerangan Kodam XVII/Cen-derawasih, Letkol Inf Susilo 
dilansir detik.com.  Selain itu, lanjut Susilo, juga diduga terkait 
ketidakpuasan atas tuntutan kepada TNI atas pelanggaran HAM yang di sejumlah 
wilayah di Timika beberapa waktu lalu. Namun, pihak Kodam XVII/Cenderawasih 
meminta agar semua pihak harus waspada dan mencermati adanya pe-mutarbalikan 
fakta. "Sebab selama ini kelompok TPN/OPM selalu memfitnah TNI dan aparat 
keamanan kita yang merekayasa tindak ke-kerasan," tandasnya.(dtc

Kirim email ke