=================================
  Seri : "Membangun Keluarga Indonesia"     
  =================================
  [Environment Quotient] Suplemen
   
  
   
     
  BERDAMAI DENGAN GEMPA
   
  Kita tidak pernah menduga apalagi memperkirakan kapan bencana gempa bumi akan 
datang? Namun hal itu bukanlah hal yang mustahil bila tiba-tiba bencana gempa 
bisa hadir di tengah2 kehidupan kita, hal ini bisa kita rasakan dan pahami. 
Apakah di puluhan daerah di Indonesia yang pernah dilanda gempa bumi selama 
ini, mereka pernah membayangkan akan terjadi sebelumnya?!  Jawabannya pasti : 
Tidak! 
   
  Menurut IAGI (Indonesian Association of Geologist), gempa bumi adalah 
bergetarnya tanah akibat adanya gaya-gaya yang bekerja dari dalam bumi, baik 
itu timbul karena gerakan kerak tektonik, aktivitas gunung berapi, kejatuhan 
benda langit meteor, atau patahan lempengan lapisan bumi.
   
   
  Indonesia berada dalam Ring of Fire
  Data dari USGS (United States Geological Survey) menyebutkan bahwa wilayah 
Indonesia di sepanjang Aceh, Pantai Barat Sumatera, Kepulauan Nias, Sumatera 
Barat - Solok, Jawa barat, Ujung Kulon, Pantai Selatan Jawa, Bali, Nusa 
Tenggara, Maluku, Sulawesi, Utara Papua; bahkan kepulauan Kalimantan yang 
selama ini diduga oleh para ilmuan sebagai zona bebas dari ‘ring of fire’ pun 
baru2 ini tanggal 26 Maret pukul 14.33 Wib. menimpa Kalimantan Timur dengan 
kekuatan gempa 5,2 skala richter [Kompas, 27 Maret 2007]. Kemudian hari kemarin 
Senin, 2/4/07 terakhir terjadi Gempa dengan kekuatan besar 8.0 Skala Richter 
bahkan ada yang mengatakan 8.1 skala richter melanda Kepulauan Solomon dekat 
Papua Nugini – Irian Jaya – sebelah Timur Australia, sehingga menimbulkan 
gelombang besar Tsunami setinggi 3.5 sampai 5 meter menerjang, hingga 
menewaskan puluhan orang sedikitnya 15 orang - oleh karena dilanda gelombang 
tsunami, di tempat2 pantai yang sangat indah sebagai tempat wisata, di Negara
 berpenduduk 500.000 jiwa tersebut. 
   
  Siaga tinggi 
  Peristiwa Gempa dan Tsunami di kepulauan Solomon, Senin 2/4/2007 kemarin, 
membuat Kawasan Pasifik berada pada siaga tinggi beberapa jam setelah terjadi 
gempa. Pantai-pantai sepanjang pesisir timur Australia ditutup termasuk Pantai 
Bondi di Sydney yang letaknya 2000 km dari tempat gempa. Jalan-jalan di 
Australia utara macet saat warga berusaha meninggalkan kawasan pantai.
  PM Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare, memberikan penghiburan kepada 
rakyatnya dalam pidato radio Senin malam, mengatakan bahwa bencana itu bisa 
lebih buruk seandainya terjadi beberapa jam sebelumnya, dalam kegelapan, ketika 
lebih banyak orang masih terlelap.
   
  “Tidak ada peringatan apapun, peringatannya ialah gempa itu,” kata Lokopio 
menteri propinsi itu, “Gempa itu mengoncang kami sangat keras dan kami 
ketakutan, dan tiba-tiba laut naik.” Gempa kuat itu diikuti gempa-gempa susulan 
sepanjang hari Senin sampai sebesar 6,7 skala richter. Ahli geofisika 
memperingatkan bahwa gempa-gempa kuat masih mungkin terjadi pada hari-hari 
mendatang. [Kompas, 3 Maret 2007].
   
  Peringatan 
  Sebagian besar masyarakat kita, mempercayai bahwa hal tersebut terjadi 
merupakan peringatan Sang Khalik kepada manusia melalui kejadian luar biasa – 
ditandai sebagai fenomena alam semesta – karena keterbatasan pula untuk 
memahami peristiwa tersebut secara utuh, kemudian kebayakan kita pun pasrah dan 
melihatnya sebagai takdir atau nasib.
   
   
  Alarm Gempa “ERDBEBEN Alarm”
  Di tengah-tengah kebuntuan pemahaman akan peristiwa gempa bumi yang dialami 
oleh saudara-saudara kita di beberapa daerah di tanah air. Kami mendapat 
informasi dari beberapa sumber, bahwa saat ini – putra2 terbaik bangsa 
Indonesia, telah menemukan alat deteksi dini gempa atau Alarm Gempa – dan telah 
mulai diproduksi bulan pada pertengahan Februari 2007 ini – sehingga saat ini 
sudah mulai memasuki pasaran – untuk memenuhi kebutuhan alarm bagi masyarakat 
luas. 
   
  Alat deteksi dini gelombang gempa [primary wave] ini, memicu berfungsinya 
alarm gempa tersebut sehingga ‘bunyi meraung2’ yang menghasilkan kekuatan 
gelombang suara 100dB, ditambah impuls denyut gelombang suara alarmnya mampu 
menggangu ketenangan gelombang frekwensi otak orang yang sedang tidur sehingga 
akan segera terbangun - bila terjadi di saat tidur lelap. Pada saat terjadi 
gempa pertama maka alat tersebut akan memberi signyal suara ‘alarm 
meraung-raung’ agar pemakai segera menyelamatkan diri – ke tempat yang aman. 
Karena pada saat ini – oleh karena keterbatasan pengetahuan, maka bila terjadi 
gempa yang terjadi adalah rasa panik yang luar biasa – sehingga justru 
keragu-raguan yang terjadi, sehingga menimbulkan banyak korban.
   
  Menurut keterangan James Jajag Sadara, Manager Marketing Erdcraft INDONESIA 
perusahaan distribusi alat tersebut mengatakan bahwa “ERDBEBEN ALARM, diambil 
dari bahasa Jerman ERD=Bumi, BEBEN=Gempa, jadi artinya Alarm Gempa Bumi. Dengan 
mengadopsi Teknologi dari Jerman dan di kombinasikan dengan Teknologi Jepang, 
maka kemudian Erdbeben Alarm menjadi hasil Cipta Karya Anak Bangsa, yang 
selanjutnya ingin dipersembahkan bagi kemakslatan dan bermanfaat bagi 
masyarakat Indonesia secara luas. 
   
  Bagi Para Penyelenggara Fasilitas Perkantoran / Umum
  Tentu saja alat ini tidak hanya terbatas bagi 'safebelt' dalam keluarga saja, 
namun saat ini menjadi prioritas bagi para pengelola gedung perkantoran, 
apartement, mal-mal, sekolah-sekolah, rumah sakit, hotel-hotel, gedung-gedung 
permanent, dan penyelenggara fasilitas umum. Saat ini mereka tentu akan berburu 
alat ini - selain untuk berpacu melindungi keamanan konsumen - berupa 
perlengkapan security tools, juga bertanggung jawab untuk memenuhi standart 
bagi perlidungan dan keselamatan para pengguna fasilitas dan konsumen.
   
  Saat ini, kita tidak lagi berhenti pada pemahaman ‘dangkal’ yang dianut 
sebelumnya – bahwa bila orang tertimpa bencana gempa – kemudian kita berujar 
‘itulah nasib’ – ‘itulah takdir’. Dan biasanya masyarakat pun stop - hanya 
berhenti sampai disitu. Mengapa hal itu bisa terjadi – ato bahkan pemahaman itu 
berusaha diwariskan kepada generasi anak-anak kita. Mungkin pemahaman itu 
muncul karena pemikiran kita mengalami jalan buntu – tidak ada jalan keluar - 
karena tidak tahu apa yang mesti dilakukan. Sedangkan Alarm gempa bumi pun 
selama ini belum di ketemukan, diproduksi apa lagi di temukan di pasaran.
   
  Namun, pada saat ini, masyarakat boleh sedikit lega – karena dapat menikmati 
hasil karya cipta anak bangsa - dengan mendedikasikan keperduliannya atas 
terjadinya gempa bumi di berbagai wilayah di Indonesia beberapa waktu terakhir, 
walaupun mestinya alat ini bisa di jual tinggi, namun dari korporat – membawa 
pesan penciptanya – untuk tidak dijual mahal – agar bisa terjangkau dari segala 
lapisan dan kalangan yang membutuhkan.
   
  Saat ini walaupun masih dalam produksi terbatas – namun sudah berusaha segera 
dipasarkan - untuk memenuhi kebutuhan masyarakat – mengingat misi penyelamatan 
- misi safety belt bagi keluarga-keluarga Indonesia. Barang tersebut mungkin 
saat ini baru bisa didapat di Ratu Plaza Lt. 3 – di Computer center  – dengan 
catatan bila tidak keduluan yang lain. Harga berkisar Rp. 250-275rb,- jadi 
memang terjangkau oleh semua kalangan – karena merupakan kebutuhan ‘safety 
belt’ bagi semua keluarga Indonesia – bagi tindakan preventif. Bila kamar 
anak-anak cukup luas dan kedap bila pintunya ditutup, maka pemasangan Erdbeben 
Alarm tiap kamar, menjadikan pilihan terbaik, tentu saja untuk berjaga-jaga 
dalam sebuah keluarga. 
   
  Seperti halnya alarm kebakaran, alarm mobil dan lain2 merupakan security 
tools, diciptakan dalam usaha preventif memperkecil resiko dan akibat dari hal2 
yang tidak kita inginkan.
   
  Sebab bagaimanapun keselamatan dan perlindungan preventif dari bencana adalah 
prioritas utama bagi setiap anggota keluarga. Anda bisa bayangkan – betapa 
sedih luar biasa - tak terkira – bila kita kehilangan orang-orang tercinta 
ataupun orang-orang yang selama ini kita cintai dan sayangi – begitu juga 
sebaliknya – tidak lain adalah anggota keluarga kita; orang tua, anak-anak, 
kakak, adik atau orang lain yang tinggal bersama-sama kita, oleh karena suatu 
bencana gempa bumi.
   
   
  Pemesanan Erdbeben Alarm 
   
  Menurut Drianto Warih Prabowo, Sales Manager Erdcraft INDONESIA - "Walaupun 
alat ini penting namun produksinya masih  terbatas – Jadi ya berbahagialah bila 
nantinya kemudian kita bisa terus memperolehnya – dengan catatan tidak 
kehabisan, sehinga harus indent terlebih dahulu."
   
  Atau apabila memang para pembaca berniat ingin memilikinya, bagaimana kalo 
saya tampung untuk kemudian saya indent – minimal harganya agar bisa diusahakan 
Rp. 250rb/unit – karena kalo sudah berada di outlet, pasti harganya jadi lebih 
mahal.
   
  Silahkan saja yang mau pesan – sebutkan jumlahnya berapa – tergantung 
rumahnya punya kamar berapa – ya tentu tergantung kebutuhan sajalah.
   
  Jadi yang berminat bisa reply email ini dengan menyebutkan jumlah yang 
dipesan, ato barangkali bisa contact 0818-942644.
  Ato yang penasaran ingin melihat gambar ‘ErdBeben Alarm’ juga boleh. Nanti 
bisa saya bantu kirim - via email, agar bias terlayani dengan baik.
   
  Mungkin hanya itu yang dapat saya usahakan koordinir dan membantunya.
   
   
  Rgds,
   
  
  Retno Kintoko, 
  Palmerah 3/4/2007
   
   
   



    
  WAHAHA DHARMA NUSA CENTER -WDNC 

  Retno Kintoko
  Aminta Plaza Lt. 10
  Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
  Ph. 62 21-7511402-3, Fax. 62 21-7511404.
   


 
---------------------------------
Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke