================================================= 
THE WAHANA DHARMA NUSA CENTER [WDN_Center] 
Seri : "Membangun spirit, demokrasi, konservasi sumber daya, 
           nasionalisme, kebangsaan dan pruralisme Indonesia."  
================================================= 
[Spiritualism, Nationalism, Resources, Democration & Pruralism Indonesia 
Quotient] 
Menyambut semangat Hari Pahlawan 10 Nopember 2009 
"Belajar menyelamatkan sumberdaya negara untuk kebaikan rakyat Indonesia." 
TAJUK RENCANA
Senin, 9 November 2009 | 02:40 WIB
Bangkitnya Dunia Maya
Lewat unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia hari Minggu kemarin kita saksikan 
bersama efektivitas pengaruh teknologi dunia maya.
Sejuta lebih pendukung (facebookers) ditegakkannya keadilan terhadap Bibit 
Samad Rianto dan Chandra M Hamzah (Wakil Ketua nonaktif KPK) menghadirkan unjuk 
rasa damai. Hingga Minggu (8/11) pukul 17.00 tercatat 1.101.968 pendukung Bibit 
dan Chandra. Lewat peristiwa itu kita menyaksikan pengaruh efektif dari 
informasi dan komunikasi lewat dunia maya. Kita hargai unjuk rasa damai karena 
lebih efektif. Publik dan pemimpin masyarakat serta pemerintah terpanggil untuk 
memahami makna dan pengaruh fenomena baru itu.
Kita cermati berbagai sisi dan dimensi lain dari pengalaman baru itu. Di 
antaranya agar masyarakat dan pemerintah, termasuk pemimpin masyarakat, 
menangkap dan memahami perubahan dan pengaruh kehadiran teknologi informasi. 
Pemerintah dan masyarakat tak bisa bersikap lain kecuali menangkap perubahan 
serta pengaruh hadir dan berperannya aneka macam teknologi dan komunikasi baru 
itu.
Kita berpendapat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono termasuk pemimpin yang 
menangkap perubahan itu. Hal itu kita pahami dari langkahnya segera membentuk 
Tim Delapan yang terdiri dari tokoh muda cerdas, peka, dan bersih dan diketuai 
ahli hukum Adnan Buyung Nasution yang dihargai integritas, kapabilitas, serta 
keberanian morilnya.
Kita hargai langkah Presiden membentuk tim. Kita bisa membayangkan sekiranya 
perkembangan persoalan yang menyangkut KPK, Polri, dan kejaksaan sempat 
berkembang cepat tanpa hadirnya tim yang oleh publik dinilai kejujuran, 
integritas, dan pemahamannya terhadap persoalan yang dihadapi.
Langkah Presiden membentuk Tim Delapan selain cerdas dan tepat juga berdampak 
terhadap terkendalinya keadaan yang membela eksistensi KPK. Meskipun berkembang 
cepat dan efektif, eskalasi itu tertib dan terkendali. Pekerjaan rumah belum 
selesai. Kita saksikan, perkembangan itu tak sederhana dan mengandung potensi 
eskalasi. Tim berkejaran dengan waktu dan tarikan kiri kanan.
Kita saksikan dan kita rasakan hubungan pimpinan Polri, kejaksaan, dan KPK
yang berbeda dan karena itu disertai ketegangan. Untuk mencegah eskalasi 
hubungan lebih jauh, perlu kita ingat, tim yang diketuai Adnan Buyung itu 
dibentuk dan ditugaskan Presiden Yudhoyono. Apalagi jika dilihat dari eskalasi 
masalahnya, bijak dan tepatlah langkah Presiden membentuk tim itu. Tim baru itu 
serentak bersosok kredibel dan berwibawa karena integritas, kemampuan, dan 
karakter anggota dan pimpinannya. Bayangkan betapa heboh ruwet dan rumitnya 
sekiranya Presiden tidak membentuk tim.
Sementara itu, kita ingatkan lagi, publik mengharapkan pula efektivitas serta 
kecepatan tim bekerja dan tindak lanjut Presiden.  [Kompas, 5/11/09]
------
Melanjutkan semangat juang, kepemimpinan dan keteladanan para pahlawan bagi 
masa depan bangsa. 
Menuju Indonesia sejahtera, maju dan bermartabat. 
 
Best Regards, 
Retno Kintoko                                                                   
                                 
 
Ikutilah :
Magnificat Choir Competition 2009 [MCC 2009]
 
The Flag 
Air minum COLDA - Higienis n Fresh ! 
ERDBEBEN Alarm [ Alarm gempa ] 




 
SONETA INDONESIA <www.soneta.org>
Retno Kintoko Hp. 0818-942644
Aminta Plaza Lt. 10
Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
Ph. 62 21-7511402-3 
 


      

Kirim email ke