KOMPAS Selasa, 05 Juni 2007 Baru Diresmikan, PLTU Palu Rusak
Palu, Kompas - Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mpanau Palu yang baru diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2 Mei lalu, saat ini sudah tidak dapat berfungsi. Akibatnya, pemadaman bergilir yang telah berlangsung di Palu selama beberapa bulan terakhir semakin sering terjadi dan warga semakin resah. Manajer Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Palu Bastian Pongajow, Senin (4/6), mengatakan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mpanau sedang mengalami gangguan. "Karena itu, pemadaman bergilir semakin sering terjadi," katanya. Menurut Bastian, kerusakan PLTU Mpanau mengakibatkan daya PLN Palu berkurang sehingga kebutuhan listrik Palu sebesar 38,5 megawatt (MW) tak bisa dipenuhi. Saat ini Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Silae milik PLN yang berkapasitas 36 MW juga tidak dapat beroperasi optimal karena dua dari 10 mesin pembangkitnya diperbaiki. Menurut Bastian, kapasitas PLTU Mpanau dalam praktiknya tidak terlalu besar. Saat beroperasi, PLTU milik Pemerintah Kota Palu dan beberapa perusahaan swasta itu hanya memasok listrik 7-8 MW kepada PLN, dari kapasitas maksimal 15 MW. PLTU Mpanau sebenarnya diharapkan bisa mengatasi krisis listrik di Palu. Namun, sejak awal beroperasi sering menghadapi masalah, misalnya batu bara untuk menggerakkan mesin terlalu muda dan jaringan transmisi dengan PLN mengalami gangguan. Pemadaman bergilir yang terjadi di Palu belakangan ini semakin sering. Setiap hari, pelanggan PLN mendapat giliran pemadaman 2-3 kali. Satu kali pemadaman berlangsung 6-8 jam. Hal ini membuat masyarakat resah [Non-text portions of this message have been removed]