Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ 

--- On Sun, 8/3/08, In Defence of Marxism - Indonesia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: In Defence of Marxism - Indonesia <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [IDOM - Indonesia] Chavez Menasionalisasi Bank Venezuela: Sebuah 
Langkah Maju Bagi Revolusi Bolivarian
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Sunday, August 3, 2008, 9:58 PM

Chavez Menasionalisasi Bank Venezuela: Sebuah Langkah Maju Bagi  
Revolusi Bolivarian
Oleh Ted Sprague
4 Agustus 2008

Pada tanggal 31 Juli, Chavez mengumumkan nasionalisasi Bank Venezuela  
(Banco de Venezuela) yang dimiliki oleh perusahaan multinasional  
Spanyol, Grupo Santander. ?Kita akan menasionalisasi Banco de  
Venezuela. Saya mengajak Grupo Santander untuk datang kesini supaya  
kita bisa mulai bernegosiasi?.

Berita ini adalah berita yang menggembirakan, dan merupakan salah satu  
langkah yang tepat untuk menyelesaikan kontradiksi di dalam revolusi  
Bolivarian. Walaupun minyak yang merupakan sumber ekonomi terbesar di  
Venezuela sudah dinasionalisasi dan merupakan pilar ekonomi dimana  
hampir semua program sosial Venezuela (yang kerap disebut Mission)  
bersandar, makro ekonomi di Venezuela masih ada di tangan oligarki  
lokal dan modal asing. Perbankan merupakan sendi utama ekonomi negara  
yang mengatur jalannya kredit, modal, dan investasi; dan ini masih ada  
sepenuhnya di tangan kapitalis untuk melayani kepentingan mereka.  Ini  
adalah kontradiksi yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, kita  
harus menyambut nasionalisasi Bank Venezuela sebagai satu langkah maju  
untuk menyelesaikan kontradiksi ini.

Seperti halnya nasionalisasi pabrik besi SIDOR belum lama ini (Chavez  
re-nationalises SIDOR: historic victory for the workers,  
http://www.marxist.com/chavez-renationalises-sidor.htm), maka  
nasionalisasi Bank Venezuela akan memberikan dorongan dan semangat  
kepada rakyat pekerja untuk menuntut ekpropriasi ekonomi dari tangan  
kapitalis, tuan tanah, dan bankir; dan bukan hanya menuntut, tetapi  
melakukannya sendiri di bawah kontrol buruh.

Akan ada orang-orang yang mengeluh ?Tetapi, ini adalah kebijakan dari  
atas, dari elit, bukan dari rakyat. Revolusi haruslah dibangun dari  
bawah.? Tetapi permasalahannya bukan ini, yang kita hadapi sekarang  
adalah Chavez menyerukan nasionalisasi bank. Apakah kita akan  
menolaknya hanya karena ini datang dari inisiatif di atas, bukan dari  
bawah? Tentu saja tidak, kita dukung inisiatif ini karena ia akan  
memberikan semangat kepada rakyat pekerja untuk menuntut nasionalisasi  
ekonomi Venezuela di bawah kontrol buruh. Kita dukung sembari kita  
juga serukan: ?Ini adalah langkah yang tepat, tetapi nasionalisasi  
setengah-setengah tidak akan cukup untuk menyelesaikan kontradiksi  
ekonomi di dalam revolusi Bolivarian. Kita perlu menasionalisasi  
seluruh perbankan dan sektor finansial, ini adalah kondisi yang  
diperlukan untuk membentuk ekonomi sosialis yang terencana. Serta kita  
juga harus menasionalisasi tanah dan perusahaan-perusahaan besar.  
Semua di bawah kontrol buruh.?

SERUAN CHAVEZ

Di dalam acara TV nasional, Chavez mengatakan: ?Beberapa bulan yang  
lalu, saya menerima informasi bahwa Banco de Venezuela, yang sudah  
diprivatisasi bertahun-tahun lamanya, akan dijual oleh pemiliknya di  
Spanyol; bahwa sebuah perjanjian telah ditandatangani oleh Grupo  
Santander dan sebuah perusahaan bank swasta di Venezuela ? kemudian  
saya kirim sebuah pesan kepada mereka bahwa pemerintah Venezuela ingin  
membeli bank tersebut, kita ingin mengambilnya kembali. Kemudian  
pemilik bank tersebut mengatakan ?tidak, kami tidak ingin menjualnya?.  
Jadi sekarang saya katakan ?tidak, saya akan membelinya. Harganya  
berapa? Kita akan membayarnya, dan kita akan menasionalisasi Bank  
Venezuela? ?.

?Dari sini, kampanye media dari Spanyol dan internasional akan mulai.  
Mereka akan mengatakan bahwa Chavez adalahs seorang otokrat, bahwa  
Chavez adalah seorang diktatur, saya tidak peduli, kita tetap akan  
menasionalisasi bank ini?.

?Ada yang aneh disini karena sebelumnya pemilik bank tersebut  
benar-benar ingin menjualnya, dan sekarang mereka katakan bahwa mereka  
tidak ingin menjualnya kepada pemerintahan Venezuela. Kita akan  
menasionalisi Bank Venezuela supaya bank tersebut digunakan untuk  
melayani kepentingan rakyat Venezuela?Laba bank tidak akan diambil  
oleh grup-grup swasta, tetapi laba ini akan diinvestasikan di dalam  
proyek sosialis?.

Chavez juga mengatakan bahwa simpanan para pelanggan Bank Venezuela  
akan dijamin, dan pekerja-pekerja bank tersebut tidak akan kehilangan  
pekerjaannya. Justru kondisi mereka akan meningkat seperti halnya  
dengan pekerja di perusahaan SIDOR setelah nasionalisasi.

PERBANKAN VENEZUELA

Bank Venezuela adalah salah satu bank terbesar di Venezuela yang  
menguasai 12 persen usaha kredit di Venezuela. Pada pertengahan tahun  
2008, bank ini meraih laba sebesar 170 juta dollar Amerika (1500  
milyar rupiah), ini meningkat 29% dari tahun sebelumnya. Bank  
Venezuela memiliki 285 cabang dan 3 juga pelanggan, dan aset sebesar  
891 juta dollar Amerika.

Setelah krisis ekonomi pada tahun 1994 dimana 60% sektor perbankan  
ambruk dan bangkrut, Bank Venezuela dinasionalisasi. Tetapi 2 tahun  
kemudian bank ini diprivatisasi dan dibeli oleh perusahaan  
multinasional Grupo Santander dari Spanyol dengan harga yang sangat  
kecil, yakni 300 juta amerika dollar. Dalam waktu 9 bulan, Grupo  
Santander sudah balik modal. Tahun 2007 saja bank ini meraih laba  
$325.3 juta dollar, ini sudah melebihi apa yang mereka bayar untuk  
membeli bank tersebut.

Ini tentu mengingatkan kita kepada krisis ekonomi di Indonesia tahun  
1997, dimana perbankan Indonesia ambruk dan negara Indonesia  
?terpaksa? (atau dipaksa) membayar semua hutang mereka dengan BLBI  
sebesar 13 milyar juta dollar (122 trilyun rupiah, saat itu ini adalah  
setengah dari anggaran negara). Dalam kata lain, negara Indonesia  
menasionalisasi hampir semua sektor perbankan di Indonesia. Tetapi  
tentu ada bedanya, disini pemerintah Indonesia menasionalisasi hutang  
bank-bank tersebut. Aset-aset bank-bank tersebut lalu dikumpulkan di  
BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) untuk ?disehatkan? dan  
kemudian dijual kembali ke pihak swasta dengan harga yang sangat murah.



Sekarang, perbankan di Venezuela dikuasai oleh empat grup: BVVA dan  
Grupo Santander dari Spanyol, serta dua bank lokal, Mercantil dan  
Banesco. Grupo Santander adalah perusahaan bank terbesar di Amerika  
Latin dengan 4500 cabang, dan sepertiga laba mereka datang dari  
Amerika Latin. Ini adalah contoh bagaimana modal asing mengeruk sumber  
daya Amerika Latin.

PRIVATISASI LABA, NASIONALISASI HUTANG

Para ahli ekonomi kapitalis sudah mulai memprotes langkah Chavez ini.  
Ahli ekonomi dari Goldman Sachs, Alberto Ramos, mengatakan: ?Saya  
tidak setuju kalau perbankan harus berada di bahwa sektor publik.  
Sektor swasta lebih efektif dalam menjalankan perbankan.? Sunguh  
sebuah kemunafikan! Kita sudah lihat bagaimana efektifnya perbankan  
swasta di Indonesia, yang bangkrut dan harus diselamatkan oleh negara.

Bukan hanya di Indonesia, tetapi di negara-negara maju, perbankan  
swasta sudah mulai berjatuhan dan harus diselamatkan oleh negara.  
Belum lama ini, Federal Bank Reserve di Amerika Serikat harus  
menyelamatkan Bear Stearns dan membayar 29 milyar dollar Amerika untuk  
memfasilitasi penjualannya kepada JPMorgan. Di Inggris sendiri, salah  
satu bank terbesar, Northern Rock, ambruk dan harus dinasionalisasi.  
Nasionalisasi Northern Rock memakan biaya sebesar 40 milyar dollar,  
dan ini harus ditanggung oleh rakyat pekerja Inggris. Lalu, dua  
perusahaan kredit rumah terbesar di Amerika, Fannie Mae dan Freddie  
Mac, yang diambang kebangkrutan, harus diselamatkan oleh negara yang  
mengucurkan dana sebesar 25 milyar dollar. Kalau untuk menyelamatkan  
aset-aset mereka dan membayar hutang mereka, para ekonom ini tidak  
menolak nasionalisasi.

Inilah slogan kaum kapitalis: Privatisasi Laba, Nasionalisasi Hutang!  
Sungguh suatu kemunafikan yang tiada tara. Kapitalisme sudah menjadi  
sebegitu bangkrutnya dan bobroknya. Semua nilai-nilai kapitalisme  
mengenai pengambilan resiko dan kompetisi sudah tidak lagi valid.  
Tidak ada lagi pengambilan resiko, karena kalau mereka bangkrut dan  
terjebak hutang, maka negara akan ?menyelamatkan? dan ?menyehatkan?  
mereka dengan menggunakan uang rakyat pekerja. Dengan semakin  
memusatnya kapital di tangan beberapa individual, tidak ada lagi  
kompetisi, yang ada hanya monopoli dengan ilusi kompetisi. Memang  
dulu, nilai-nilai kapitalisme ini adalah suatu hal yang progresif  
secara historis; ia menghancurkan feudalisme yang sudah bangkrut, dan  
mengembangkan kekuatan produksi. Akan tetapi sekarang kapitalisme  
sudah menjadi parasit.

NASIONALISASI DENGAN KOMPENSASI

Tentu akan ada beberapa orang yang meragukan nasionalisasi ini karena  
Chavez menawarkan untuk membeli bank tersebut, dan bukan menyitanya.  
Tetapi, masalah kompensasi ini bukanlah masalah prinsip. Marx juga  
tidak menolak kemungkinan untuk memberikan kompensasi kepada kaum  
kapitalis Inggris dalam menasionalisasi alat-alat produksi mereka, dan  
ini dengan tujuan untuk meminimalisasi perlawanan dari mereka. Dan  
kalau boleh saya tambahkan, ini juga akan mengekspos kemunafikan  
nilai-nilai kapitalisme. Para kapitalis bersama-sama dengan media  
bayaran mereka akan menyerang Chavez dan langkah nasionalisasi ini,  
dan  rakyat pekerja sedunia akan melihat bahwa serangan-serangan  
tersebut hanyalah berdasarkan kemunafikan dan keserakahan. Grupo  
Santander berniat menjual Bank Venezuela ke pihak swasta. Tetapi  
ketika pemerintahan Chavez ingin membelinya guna kepentingan publik,  
mereka menolaknya. Ini akan membuat geram rakyat pekerja, mereka akan  
berseru: ?Kalau mereka menolak, kita sita saja semuanya!?

Akan tetapi, kita tidak boleh berpikir seperti kaum reformis yang  
mengatakan bahwa kompensasi harus diberikan sesuai dengan harga pasar.  
Kebijakan kita adalah kompensasi minimum, dan hanya diberikan kepada  
pemegang saham kecil dan yang benar-benar membutuhkannya. Tidak ada  
kompensasi untuk mereka-mereka yang sangat kaya! Kita hitung  
kompensasi mereka dari laba-laba yang sudah mereka peroleh semenjak  
memperoleh Bank Venezuela. Grupo Santander membeli Bank Venezuela  
seharga 300 juta dollar, dan mereka sudah balik modal berulang-ulang  
kali. Jadi tidak ada alasan untuk membayar mereka sesen pun.

NASIONALISASI PENUH DI BAWAH KONTROL BURUH

Akan tetapi, janganlah kita terjebak dengan teknikalitas proses  
nasionalisasi ini. Hal yang terpenting adalah rakyat pekerja melihat  
nasionalisasi ini sebagai sebuah serangan terhadap kaum kapitalis,  
terhadap kepemilikan pribadi mereka yang sakral. Ini akan memberikan  
dorongan bagi rakyat untuk semakin mempertanyakan hak kepemilikan para  
kapitalis ini. Para kapitalis pun mengerti besarnya pengaruh sosial  
dan politik dari langkah ini, maka dari itu mereka beramai-ramai  
menyanyikan lagu lama mereka: ?Chavez adalah seorang diktatur, ini  
akan menghancurkan perekonomian Venezuela?, dsb. Tugas setiap  
pendukung revolusi Bolivarian adalah untuk mendukung proses ini, dan  
mendorongnya untuk lebih maju. Nasionalisasi setengah-setengah tidak  
akan menyelesaikan kontradiksi ekonomi di Venezuela. Kendali ekonomi  
masih dipegang oleh para kapitalis, dan dengan mudahnya mereka bisa  
menyabotase industri-industri negara sembari berkoar: ?Lihat industri  
nasional kita di bawah Chavez, semua rusak. Ini membuktikan bahwa  
nasionalisasi adalah langkah yang salah, ini membuktikan kegagalan  
sosialisme?. Bukankah para oligarki di Venezuela sudah berulang kali  
menyabotase ekonomi Venezuela? Sabotase industri minyak tahun  
2002/2003 yang disertai boss lock-out (mogok bos), kelangkaan bahan  
makanan, inflasi, dsb. Ini semua adalah sabotase ekonomi yang  
bertujuan untuk menjatuhkan kredibilitas revolusi Bolivarian dan  
sosialisme.

Kita tidak bisa mengkontrol apa yang tidak kita miliki. Apakah seorang  
buruh pabrik bisa dengan mudah meminta bos pabrik untuk meningkatkan  
gajinya? Hanya dalam mimpi saja ini terjadi. Kita perlu  
menasionalisasi seluruh perbankan dan sektor finansial, semua  
pabrik-pabrik besar, tanah-tanah milik tuan tanah besar, semua di  
bawah kontrol buruh. Jangan biarkan birokrasi-birokrasi lama  
menjalankan industri nasional, karena ingat mereka dulunya adalah  
agen-agen kapitalis, teman minumnya para oligarki lokal.  Singkirkan  
birokrasi ini, bentuk komite-komite pekerja yang akan menjalankan  
industri nasional secara demokratis dan secara terencana.

Kita sambut nasionalisasi Bank Venezuela sebagai sebuah langkah maju.  
Tetapi objektif utama Revolusi Bolivarian masih belum tercapai:  
mengambil alih kekuatan ekonomi dan politik kaum oligarki dan  
pembentukan negara pekerja sosialis.

*Sumber: Venezuela: The Nationalization of Banco de Venezuela oleh  
Alan Woods, 1 Agustus 2008.








_______________________________________________
Indonesia mailing list
[EMAIL PROTECTED]
http://marxist.com/mailman/listinfo/indonesia_marxist.com



      

Kirim email ke